Raeli setelah mendapatkan kekuatan untuk kabur, ia langsung berlari meninggalkan taman itu. Tubuhnya gemetaran dan wajahnya basah karena air mata ketakutan. Yang ada di kepalanya saat ini hanyalah bertemu seseorang yang bisa melindunginya. Tempat ini sangat menyeramkan. Raeli ingin pulang saja ke Jepang seandainya bisa.
Orang itu tadi bilang mau membunuh Raeli ‘kan? Kenapa hidupnya selalu dibayangi kematian seperti ini?
Bisakah Raeli pergi dari dunia yang menakutkan ini?
Bruk!
Raeli menabrak seseorang dan jatuh terduduk. Saat mendongak, ia melihat orang yang ditabraknya adalah Ercher dan langsung menghambur memeluk pria itu. Terserah, siapa saja Raeli tidak peduli.
“Tolong,” kata Raeli. “Tolong aku.”
Ercher tidak menjawab, tetapi memberikan pelukan untuk Raeli.
“Tolong, bawa aku pergi dari sini. Cepat!”
Ercher mengangguk dan Raeli merasakan sinar hangat menyelimuti kakinya. Meski harus merasakan sakit karena teleportasi, bukankah itu lebih baik dari pada dikejar oleh orang tidak dikenal yang bilang ingin membunuhnya?
Ercher sesaat sebelum tubuh mereka ditelan cahaya sihir, melihat ke arah Raeli muncul. Ada seorang berjubah mirip Xain yang berjalan ke arah mereka sambil memeluk sebuah peti kecil.
Setelah itu Raeli mulai mendengar suara-suara riuh rendah. Ercher melepaskan pelukan pada Raeli dan ia terduduk di lantai sesengukan dengan keadaan kacau.
“Raeliana?”
Suara derap langkah tidak membuat pikiran Raeli teralihkan. Ia ingin pergi, kabur dari dunia yang mengerikan ini. Raeli sudah bosan terus bertahan dengan orang-orang yang berusaha membunuhnya.
“Sebenarnya apa yang kau lakukan, Raeliana!” teriak Raeli tanpa sadar.
“Raeliana?”
Ternyata Ercher membawa Raeli ke ruangan Pangeran Ein. Beruntung di sana sedang tidak banyak orang, tetapi ada Duke Servant. Tubuh Raeli beberapa kali diguncang pelan oleh pangeran, tetap saja di matanya ia tidak melihat apa pun selain hitam yang membuatnya takut.
“Apa yang terjadi?” tanya Pangeran Ein sambil memeluk Raeli. “Ercher?”
Ercher hanya menggeleng.
“Kenapa?” gumam Raeli. “Kenapa kau membawaku ke dunia yang seperti ini, Raeliana? Aku tidak ingin mati!”
“Raeli, tenanglah.” Duke Servant memeluk Raeli setelah Pangeran Ein memberikannya. “Tidak ada yang akan menyakitimu. Papa akan melindungimu.”
“Aku mau pulang!” teriak Raeli.
“Baiklah, jika kau lelah di istana, kita akan kembali ke rumah.”
“Kembalikan aku ke Jepang, Raeliana! Kembalikan aku ke tubuhku!”
Pangeran Ein yang merasa bahwa Raeli takkan berhenti, sementara di sini ada Ercher dan berkemungkinan yang lain juga bisa datang, akhirnya mengambil jalan lain.
“Maafkan aku, Tuan Duke,” kata Pangeran Ein sambil memegang kening Raeli saat masih di pelukan Duke Servant. Kemudian cahaya hitam kecil memancar dari jarinya dan Raeli pun jatuh pingsan.
***
Rict yang terbiasa tidur di kursi ruang kerjanya terbangun begitu merasakan perasaan tidak enak. Ia segera melihat ke arah pintu kaca beranda, bulan sedang terang-terangnya dan angin bertiup dengan ribut. Tiba-tiba saja cahaya terang memancar dari rak buku tidak jauh di mana Rict berada.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crown Prince's Fiancee (TAMAT)
Fantasy(Series 1 Easter : Season 1 dan 2 sampai Ending) // SUDAH TERBIT Tersedia juga di Aplikasi ® Fizzo ® Hinovel ® GoodNovel ® Kubaca Attention please : DIHARAP UNTUK TETAP MEMBACA SETIAP CATATAN DARI AUTHOR PADA AWAL DAN AKHIR CHAPTER. FOLLOW DULU SEB...