Chapter 42

15.1K 2.4K 76
                                    

Ini update tambahan.
Makasih buat komen-komen kalian yg jadi mood booster aku tiap harinya.

Terima kasih udah berusaha buat nyariin reting. Mungkin emang Watty lagi agak demam, ya. Enggak apa-apa deh, ya.

Aku kasih update karena kalian udah berusaha kayak gitu. Aku MAKASIH BANGET.

Jngan capek-capek ya buat ngerusuhin aku, Ein dan Raeli. Kita selalu nungguin vote dan komen kalian semuaaa 😘😘😘

Selamat membaca

***

Srashhh!

Raeli berdiri di kaca jedela besar, melihat hujan deras yang baru saja turun. Benar-benar tidak terasa. Sebentar lagi musim gugur akan berlalu dan kekaisaran akan menghadapi perburuan sebelum musim dingin.

Raeli tidak punya hak penuh untuk berpartisipasi pada acara itu. Siapa yang mengikuti acara itu harus mengundang masing-masing wanita yang ingin dipersembahkan buruan. Kebanyakan itu adalah para istri atau pasangan tunangan kesatria istana.

Raeli bukan siapa-siapa. Bahkan sebentar lagi dari Dominion ia akan mendengar berita pertunangan pangeran dan Roseline. Anehnya kenapa terasa menyakitkan, ya?

Apa ini yang dialami Raeliana di detik-detik sebelum kematiannya karena rasa cemburu yang tidak berhak dimilikinya?

Ternyata tetap saja tidak berbeda. Raeliana yang asli atau Raeli yang sekarang ini, tetap saja tersakiti dengan pangeran dan Roseline. Apa akan sama seperti semula? Raeli tidak bisa menyelamatkan hidupnya.

Dominion sangat sepi. Bahkan setelah Dua hari Raeli datang. Cocok untuk menyendiri. Namun, tempat ini malah memperparah kondisi hati Raeli.

Raeli mendekat ke jendela saat mendengar suara kuda. Dari lantai atas ia bisa melihat kuda dengan lambang keluarga Servant. Astaga, apa itu Carry? Apa yang dilakukan Kris, sih? Pria itu kan sudah janji untuk tidak bilang pada Carry.

“Anne!” Raeli berteriak. Ia panik. Bagaimana kalau di dalam sana juga ada pangeran?

Tunggu. Tidak mungkin ada pangeran. Pria itu sedang sibuk dengan si tokoh utama, Roseline.

“Nona.” Anne tergesa masuk ke ruangan dengan senyum lebar. “Duke Servant datang.”

“Apa? Papa datang?” kening Raeli berkerut dan kecemasannya yang tadi sepenuhnya menghilang.

Jika yang datang adalah Duke Servant, berarti sang Duke tidak puas dengan tulisan tangan Raeliana. Apa yang harus Raeli jelaskan, ya? Apa seharusnya ia jujur saja dan bilang tentang semua ketakutannya selama ini?

“Pergi dan siapkan teh,” kata Raeli pada Anne. Ia segera meninggalkan ruangan dan turun ke lantai bawah. Melihat Duke Servant turun dari kereta kuda dan masuk.

Para pelayan yang menyambut Duke berbaris di pintu dan sebagian menurunkan barang bawaan.

Sejujurnya Raeli sudah menduga hal seperti ini akan terjadi. Karena bagaimanapun Duke sangat menyayangi Raeliana. Bagaimana bisa pria itu akan membiarkan anaknya pergi sendirian seperti ini?

“Papa!” Raeli berlari turun dari tangga dan menerjang Duke dengan pelukan. Kemudian disambut dengan pelukan yang sama.

Hangatnya. Raeli bersyukur kehidupannya yang sekarang ataupun kehidupan Sheriel, orang tuanya masih hidup dan mencintainya.

***

“Kau pergi tanpa mengatakan apa-apa pada Papa.”

Raeli mengenggam kedua tangannya di pangkuan. Kegelisahan menggelayuti hatinya. Bagaimana mengatakannya? Alasan apa yang bisa Raeli berikan untuk menyakinkan Duke Servant.

The Crown Prince's Fiancee (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang