Seharusnya sekarang Raeli sudah pergi bersama pangeran, bukan?
Ya, seandainya ia sempat mengatakan keinginannya sebelum Charlotte datang semalam. Namun, ia terlambat menyebutkan pasar. Bahkan setelah Charlotte pergi, ia dan pangeran lupa sedang membicarakan apa.
"Tuan Putri, Anda bosan?"
Raeli mengangkat kepala tidak percaya. Setelah beberapa hari bersama Ercher, ini adalah kali pertama pria itu memutuskan untuk berbicara lebih dulu pada Raeli. Sungguh. Ini sebuah kemajuan besar untuk seorang pria pendiam.
Dan ternyata benar. Ercher punya insting yang kuat dan peka terhadap sesuatu di sekitarnya, termasuk Raeli.
"Ingin bertemu pangeran?"
"Apa!"
Ercher tidak bereaksi terhadap teriakan Raeli. Enaknya, Raeli tidak akan dimarahi berteriak seperti itu saat bersama Ercher. Ia tidak akan diceramahi tentang tata krama putri seorang bangsawan dan anak menteri kerajaan.
"Mungkin Anda bisa mengajak pangeran berjalan-jalan."
Usul yang bagus. Selama Raeli tinggal di istana ini, pangeran tidak sekalipun mengajaknya berkeliling. Ia jadi tidak tahu apa-apa tentang istana selain tempat yang dikunjunginya.
Raeli juga penasaran dengan bangunan di sisi belakang istana yang katanya menjadi tempat tinggal para kesatria. Ia penasaran bagaimana tempat itu dan apakah benar orang seperti Tristan dan Ercher yang tidak pernah pulang ini tinggal di sana.
Lalu Raeli juga penasaran dengan tempat tinggal Xain. Ia belum pernah melihat kuil istana. Bahkan Xain sejak Raeliana pindah, belum pernah mengunjunginya secara sengaja.
Mungkin bukan ide yang buruk untuk mencari pangeran.
Raeli berdiri. "Tidak masalah aku menemuinya?"
Ercher mengangguk.
"Baiklah. Aku hanya akan melihatnya. Apakah dia sibuk atau tidak."
Bersama Ercher, Raeli meninggalkan taman dan masuk ke istana. Karena Raeli akan jarang datang ke toko roti untuk mengurus tempat itu, jadi ia menyerahkannya pada Anne. Pelayannya itu akan meninggakan Raeli pada Ercher, lalu kembali saat sore.
Mungkin tidak lama lagi akan kembali.
"Oh, ya, Ercher?" panggil Raeli. "Atau harus kupanggil Baron Mossect?"
Raeli tertawa melihat ekspresi di wajah Ercher. Pria itu memang tidak bersuara, tetapi tatapannya jelas sekali mengatakan: Terserah kau saja.
"Kau ini kaku, ya."
"Maaf, saya tidak terlalu bisa berbicara."
Raeli mundur beberapa langkah untuk menyamai langkah Ercher. "Tidak bisa berbicara bukan berarti kau tidak harus bicara. Beberapa orang menghabiskan energinya untuk bicara hal yang tidak perlu."
Ercher diam, tetapi keningnya sedikit berkerut.
"Selama itu menyenangkan, tidak apa, Ercher. Kau tidak harus menahannya. Tidak semua yang keluar dari mulut seseorang itu bisa dianggap informasi."
Tidak dari mulut Anne. Ketika pelayannya itu sudah bicara mengenai seseorang, berarti Anne sudah menghabiskan sepanjang hari untuk mempertajam telinga. Menangkap semua rumor yang beredar di sepanjang jalan di kota.
Anne mirip seperti tong gosip yang berjalan. Jika Anne tidak menangkap semua rumor itu, bagaimana Raeli bisa tahu tentang lamaran Charlotte yang ditolak?
Perasaan Raeli jadi aneh lagi.
Raeli mengabaikan perasaannya dan terus berjalan bersama Ercher menuju ruangan pangeran. Mendadak langkah Raeli berhenti, menyaksikan Pangeran Ein yang sekarang ini sedang berpakain biasa tengah berbicara dengan Charlotte, tanpa Tristan di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crown Prince's Fiancee (TAMAT)
Fantasy(Series 1 Easter : Season 1 dan 2 sampai Ending) // SUDAH TERBIT Tersedia juga di Aplikasi ® Fizzo ® Hinovel ® GoodNovel ® Kubaca Attention please : DIHARAP UNTUK TETAP MEMBACA SETIAP CATATAN DARI AUTHOR PADA AWAL DAN AKHIR CHAPTER. FOLLOW DULU SEB...