Udah pada bosen karena lama nungguin ya? 😭😭 Maaf.
Aku izin curhat dikit, ya.
Sejak pertama kali nulis TCPF ini, baru sekarang aku ngerasain kesulitan.Saat menulis EKSTRA CHAPTER bagian perang yang kalian request itu 🤦🏻♀️🤦🏻♀️ bagian yg full perang. Di sana nggak ada Raeli. Cuma ada 5 monsters gila (Nggak termasuk Charlotte).
Aku galau akut.
Mana kemaren2 habis bersedih hati pas nulis EKSTRA CHAPTER bagian Ercher. Ada lagi berasa mual pas nulis bagiannya EKSTRA CHAPTER si Tristan. Sekarang harus berkutat sama bagiannya si XAIN.Baru deh bisa beralih ke tanah perang. Sedangkan sekarang udh tanggal 17 😭😭 berasa pengen nangis.
Yaudah, aku nangis. Kalian baca aja. Selamat membaca dan tolong untuk KOMEN DAN LIKE. Aku sepi tanpa komen kalian 😭😭
***
Ein melirik Raeliana yang lesu, tetapi tetap berpegangan padanya. Sangat terlihat kalau gadis itu ingin melarikan diri sekarang juga. Persis seperti debutante dulu. Raeliana dan pesta benar-benar tidak cocok. Apakah gadis itu juga akan berpikir cukup datang selama satu jam?
Ein mendengar nada riang dari suara kaisar yang memberi sambutan dan suka cita pada semua pasukan perang yang kembali membawa kemenangan. Tetapi Ein tahu, hal yang membuat kaisar seriang itu bukanlah suka cita perang. Melainkan pengumuman pertunangan putra mahkota.
Satu-satunya yang terlihat sengsara hanya Raeliana.
"Ada satu lagi pengumuman yang sangat penting untuk aku sampaikan," kata kaisar.
Ein merasa pegangan Raeliana mengerat di tangannya. Gadis itu kaku menunggu ucapan kaisar yang berikutnya. Hal itu malah jadi terlihat menggemaskan untuk Ein.
"Lady Raeliana De Servant akan resmi menjadi tunangan putra mahkota Ein La Alger Easter dan sebagai calon permaisuri di masa depan."
Tepuk tangan riuh kembali terdengar dan tubuh Raeliana melemas seperti akan meleleh ke lantai jika Ein tidak memegangi tangan itu.
"Hidup Yang Mulia Putra Mahkota!"
"Hidup Calon Permaisuri!"
Kaisar kemudian tertawa sambil merentangkan kedua tangannya. "Cukup. Selamat menikmati pesta perayaan yang disiapkan untuk para kesatria perang."
Ein melirik Raeliana. Tenaga gadis itu benar-benar habis, seakan seseorang menyedotnya secara paksa. Ein kemudian berjalan menjauhi kerumunan menuju meja-meja dengan kursi yang telah disediakan, mendudukkan Raeli di sana.
"Aku akan kembali," kata Ein seraya meninggalkan Raeliana yang langsung melorot di atas meja. Ternyata Raeliana benar-benar tidak menginginkan hal ini, ya?
Ein mengambilkan minuman dari seorang pelayan yang lewat, tidak buru-buru kembali pada Raeliana. Ia melihati gadis itu. Ternyata setahun juga tidak mengubah hati Raeliana.
Raeliana tetap tidak menginginkan Ein walaupun sudah sangat semanis itu memberikan hadiah dan surat dengan kalimat paling bagus. Ein mengembuskan napas pelan dan berjalan kembali ke meja, meletakkan minuman dan duduk. Ia menatap wajah lelah Raeliana di atas meja.
"Kita harus berdansa satu kali," kata Ein.
Raeliana mengangkat kepalanya dari meja dan duduk tegap menghadapi Ein. "Haruskah? Kau bisa membantingku ke lantai?"
"Kenapa aku harus melakukan itu?"
Raeliana mengangkat bahunya.
Ein berdiri ketika mendengar musik walts mulai diputar. Orang-orang terlihat turun ke lantai dansa. Ia mengulurkan tangan pada Raeliana. "Nona, Anda ingin berdansa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crown Prince's Fiancee (TAMAT)
Fantasy(Series 1 Easter : Season 1 dan 2 sampai Ending) // SUDAH TERBIT Tersedia juga di Aplikasi ® Fizzo ® Hinovel ® GoodNovel ® Kubaca Attention please : DIHARAP UNTUK TETAP MEMBACA SETIAP CATATAN DARI AUTHOR PADA AWAL DAN AKHIR CHAPTER. FOLLOW DULU SEB...