Chapter 27

18.7K 2.7K 76
                                    

Selamat malam semua, bossquue.
Para pembaca terhormat. Kemarin aku nulis sesuatu di beranda. Tapi pasti nggak kebaca karena banyak yang nggak follow.

Di sana aku nulis "KALAU MAU CRAZY UPDATE SEBANYAK 10 CHAPTER SEKALIGUS."

Tapi ada syaratnya. Tetap aja nggak ada yang gratis di dunia ini 😅😅
Syaratnya terkesan kayak aku jadi pengemis. Yaudah, nggak pp. Demi keberlangsungan cerita ini dan kehidupan Wattpad-ku 🤧🤧

Syaratnya apa?
1. Follow Wattpad aku
2. Masukin cerita ini ke reading list bagi yang belum
3. Vote udah pasti. Semua chapter yang belum kena vote.
4. Masing-masing pembaca harus komen di chapter ini. 1 komen per 1 akun seharga 1 chapter. (Jadi kalo ada 15 akun komen, berarti update 15 chapter. Kalo ada 25 komen. Berarti 25 chapter. Mamposlah aku, wakk 😭😭 bakal kukabulin. Ampek muntah kalian bacanya)
5. Tetep vote dan komen semua chapter Crazy Up

Udah itu doang. Simpel, kan? (Simpel palak bapak kau 😭😭)

Yaudahlah. Baca aja dulu chapter yang ini. Jangan lupa vote dan komen 🤧🤧

(***)

Raeliana tidak percaya mengatakan hal semacam itu. Memutuskan untuk setuju pada pertunangan ini. Tetapi ia memang memikirkannya beberapa kali. Raeli ingin berdamai saja dengan hati lama milik Raeliana.

Raeliana sangat mencintai Pangeran Ein. Kenapa ia tidak mewujudkannya saja? Pangeran sudah ada di depan mata. Meski Raeli ingin menjauh dari pria itu, tetapi hati milik Raeliana terlalu menyukainya.

Dengan begini tidak apa-apa, bukan? Raeliana tidak akan mati seperti di akhir novel yang pernah dibacanya, bukan?

Pangeran Ein bukan orang yang berbahaya di mata Raeli, hanya saja beban sakit hati yang mungkin akan terjadi, apakah Raeli bisa menanggungnya sendiri?

Rose masihlah peran utama yang sesungguhnya.

Raeli menghentikan langkah sebelum mencapai pintu kamarnya dan Ercher berdiri di sana. Kemudian ia berbalik pada Pangeran Ein.

“Terima kasih sudah menemuiku, Yang Mulia.”

Ein mengangguk. Sepertinya pria itu sudah tidak mempermasalahkan tentang nama. “Seharusnya aku yang mengatakan itu. Kau sudah mau bertemu denganku.”

Raeliana tersenyum. “Sama-sama.”

“Masuklah,” kata Ein.

Raeli kemudian membungkuk dan berbalik. Siap ingin ke kamarnya.

“Raeliana?”

“Ya?” Raeliana kembali melihat pada pria itu.

“Besok aku akan pergi. Kuharap kau menjaga dirimu.”

Kening Raeli berkerut. “Kupikir belum waktunya untuk perang.”

Pangeran Ein meraih tangannya dan membungkuk untuk mencium punggung tangan Raeli.

“Ada sesuatu yang perlu kuurus.”

Raeli menahan untuk tidak menarik tangannya yang terasa panas hingga menjalar ke bahu dan pipinya. Lalu melesat turun ke dada, membuatnya berdegup aneh. Ein lalu berdiri lagi dan melepaskan tangannya.

“Tidak apa. Kau meninggalkanku dengan ahlinya.” Raeli melirik pada Ercher. Pangeran tersenyum kecil.

“Kembalilah untuk tidur, Raeliana.” Ein berbalik dan mulai melangkah.

“Semoga mimpi indah, Ein.”

Raeli memberikan senyum saat pangeran menoleh padanya. Lalu ia berjalan masuk ke kamar meninggalkan pria itu dan Ercher yang berdiri di depan pintu.

The Crown Prince's Fiancee (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang