Chapter 50 (Crazy Update 2)

16K 2.4K 62
                                    

Wattpad lagi Maintenance, ya? Kok ada tulisan Wrong2 segala 🤧🤧 mana pas log in pakek nggak mau itu password padahal udh bener. ya, jdi gagal update berkali-kali atau karena aku awalnya mau update jam 3 pagi? 😓😓
Aku udah janji mau kasih Crazy update, kan yaa.
Maaf banget cuma 5 chapter.

Selamat bergabung di Easter bagi yang baru baca atau cuma vote doang makasih banyak.

Yang mengikuti sejak awal, i lop yu. Jangan lupa vote dan komen ya 😁😁

***

Sudah berkali-kali Ein bilang. Kegilaan yang ada dalam dirinya tidak melebihi dari pria yang sedang berdiri di pagar terasnya itu. Hanya bermodal kegilaan pria itu datang ke markas besar Easter, sendirian. Tersenyum menantang pada Ein.

"Klein," desis Ein melalui gigi-giginya. Rahang Ein mengeras.

"Yang Mulia!"

Pintu kamar Ein berdentang dengan keras dan Charael masuk sambil merentangkan pedang untuk melindungi Ein. Klein yang dengan santainya berdiri di pagar bukannya takut malah tersenyum dengan lebar.

"Sungguh sambutan yang tidak hangat," kata Klein. "Padahal aku sudah lama menunggumu untuk turun ke medan perang, sang Black Saint."

Charael tersenyum. "Hmm, Anda kembali sangat cepat begitu menyadari pasukan Faiore sedang terdesak."

Senyum di wajah Klein menghilang. Lalu tatapannya menajam pada Charael. Klein mengangkat dagunya dengan pandangan rendah pada Charael. "Kau tahu bahwa aku sangat ingin mencabut kepalamu itu."

"Bagaimana caranya? Anda saja datang ingin mengantarkan nyawa."

"Ho~oh. Kau pikir kesatria congkak sepertimu bisa membunuhku?"

Rahang Charael berkedut geram.

"Aku hanya datang memberikan sambutan pada Ein." Sebuah senyum misterius muncul di wajah Klein. "Bagaimana kabar adikku? Dia bukan gadis yang terlalu menarikkan?"

Ein mencabut pedangnya.

"Kau tidak berpikir aku akan peduli jika Rose mati, 'kan?" tanya Klein dengan tawa kuat. "Dia bukan orang yang menarik. Justru sebaliknya. Kau tahu, Ein. Tawanan perang yang kubawa dari Easter jauh lebih menarik."

"Di mana Raeliana?" tanya Ein dengan nada renda, tetapi tajam. "Jika kau melukainya, kupastikan kau takkan mati dengan tenang."

Klein tertawa. "Kita masih belum tahu kau atau aku yang akan mati."

"Di mana tunanganku?"

"Gadis itu baik-baik saja. Dia bilang aku memperlakukannya jauh lebih baik daripada kau."

Charael merasakan sentakan mana di punggungnya. Ia berbalik dan melihat Ein sudah diliputi sinar hitam. Bagaimana pangeran bisa mengeluarkan mana sebanyak itu di tanah yang tandus dan sedikit energi ini?

"Raeliana tidak tahu apa pun tentang perang ini," kata Ein. Matanya sudah menyala merah. Mirip kobaran api yang bahan bakarnya darah.

"Tentu saja. Dari itu kuperlakukan dia dengan baik karena itu adalah kelemahanmu."

Charael mundur. Kekuatan yang Ein keluarkan membuat punggungnya dingin. Dengan langkah tegas Ein maju ke ambang pintu.

"Kau mendapatkan gadis yang menarik. Saking menariknya aku pun menginginkan gadis itu."

"Apa kau bilang?"

"Aku tertarik pada Raeliana." Klein tersenyum lebar. "Aku akan menjadikannya permaisuri Faiore."

The Crown Prince's Fiancee (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang