Warning : TERDAPAT PENGUMUMAN PADA BAGIAN AKHIR CHAPTER. HARAP JANGAN DI-SKIP.
SELAMAT MEMBACA.
***
Krak!
Raeliana menggeliat, menutupi wajahnya dari cahaya yang menyeruak masuk tanpa ampun.
“Waktunya bangun, Nona!”
Raeliana berguling dan menutupi kepala dengan bantal. Teriakan itu mengganggu paginya. Apa Anne tidak lelah selalu berteriak sekencang itu kalau ingin membangunkan Raeliana?
“Aku bangun,” kata Raeli setelah melepaskan bantal karena Anne menarik tangannya. “Kenapa buru-buru? Inikah hari pertama musim panas.”
Ah, benar. Ini musim panas lagi, ya? Itu artinya tercatat setahun sudah peperangan antara Easter dan Faiore. Enam bulan sejak Raeli terbangun dari koma panjangnya pasca syok.
Bahkan sampai sekarang ia masih mencari tahu kenapa bisa tertidur lama hanya karena pingsan mendengar makian dari seseorang. Kemudian banyak hal yang terjadi selama Raeli tertidur.
Selama enam bulan tertidur, ternyata Roseline sudah dihukum pancung sebagai tahan resmi Easter dan katedral menjatuhkan hukuman. Selama waktu itu juga Xain memberikan peraturan keras tentang dilarangnya kiriman dari Cain ke Easter atau sebaliknya. Lalu Carry juga dikirim untuk berperang seutuhnya.
Banyak sekali yang Raeli tidak ketahui selama 6 bulan tertidurnya dan 6 bulan terakhir ini, ia hanya menghabiskan waktu dengan makan malam di istana, belajar tata krama untuk mempersiapkan diri sebagai permaisuri masa depan—hal yang setengah hati ia jalani. Lalu mengunjungi Xain yang masih meneliti apa yang terjadi pada jiwa Raeli yang tertukar. Selebihnya Raeli menghabiskan waktu untuk bekerja. Rict seminggu sekali datang menemuinya.
Rict satu-satunya teman Raeli selama masa perang ini. Hidupnya aman. Pria itu menemaninya jalan-jalan ke toko mainan atau makan siang di restoran lain. Tetapi tetap saja Raeli ingin tahu tentang kabar peperangan yang terjadi. Sayangnya, kaisar melarang media menyebarluaskan tentang itu. Namun, semua bangsawan di kota atau pelosok tahu status perang yang terjadi. Hanya saja, karena kebijakan kaisar dan pendeta agung, rakyat biasa sempat khawatir.
Dikarenakan para bangsawan jauh lebih tenang, rakyat biasa jadi bisa diberikan pengertian bahwa Easter baik-baik saja.
Raeli mengembuskan napas, turun dari tempat tidur. “Air mandinya sudah siap?”
Anne mengangguk sambil menarik dipan tirai di sudut kamar Raeli, tempat di mana bak mandi diletakkan. “Silakan, Nona.” Ia kemudian berlari kecil ke lemari pakaian.
“Anne?” Raeli memanggil Anne yang baru saja membuka lemarinya. Sambil membuka pakaian ia menyadari lagi. Jika Roseline bisa mati—orang yang seharusnya protagonis utama novel asli—itu artinya Easter bukanlah hanya sekadar dunia dalam novel.
“Ya, Nona?”
Raeli masuk ke dalam bak mandi. “Apa Papa menerima surat dari Carry atau kau mendengar tentang pertemuan Papa dengan kaisar?”
Anne cukup lama terdiam sampai Raeli bosan menunggu. “Anne, kau keluar diam-diam, ya?”
“Tidak, Nona,” kata Anne terdengar terburu-buru. “Sebenarnya beberapa hari lalu ada kiriman dari Cain untuk Anda.”
Air beriak kencang saat Raeli spontan berdiri dan memercik ke lantai. Ia melompat keluar dari bak mandi, meraih baju handuk yang tergantung di tirai dipan. Lalu berlari menghampiri Anne. “Kapan datangnya?”
“Mungkin sekitar tiga hari yang lalu.”
“Kenapa kau baru mengatakannya?” Raeli meremas kedua lengan Anne.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crown Prince's Fiancee (TAMAT)
Fantasy(Series 1 Easter : Season 1 dan 2 sampai Ending) // SUDAH TERBIT Tersedia juga di Aplikasi ® Fizzo ® Hinovel ® GoodNovel ® Kubaca Attention please : DIHARAP UNTUK TETAP MEMBACA SETIAP CATATAN DARI AUTHOR PADA AWAL DAN AKHIR CHAPTER. FOLLOW DULU SEB...