Tiba juga hari di mana Raeli harus datang ke istana sendirian tanpa Anne. Ia datang dengan sekeranjang kue yang layak. Karena memang ini akan dimakan oleh Yang Mulia Permaisuri dan Tuan Putri Liliane.
"Marquess Tristan?" panggil Raeli ketika melihat pria itu berdiri di pilar istana seperti sedang menunggu seseorang.
"Ah, Nona Raeliana. Saya sedang menunggu Anda."
Pria itu tersenyum pada Raeli.
"Saya akan mengantarkan Anda ke taman. Yang Mulia Permaisuri dan Putri Liliane sudah menunggu."
"Terima kasih."
Reali berjalan mengikuti Marquess Tristan.
"Sepertinya Anda membawa kue yang enak, Nona."
"Oh, ya. Saya tidak mungkin memberikan seperti yang waktu itu."
Marquess Tristan tertawa. "Saya juga tidak menyangka bahwa akan sampai pada Baginda Kaisar."
"Tuan—"
"Santai saja. Bisakah Anda memanggil saya Tristan saja?"
"Sungguh?"
Demi Dewa, Raeli senang sekali bisa menyudahi keformalitasan ini satu per satu. Cukup membosankan dengan panggilan yang sangat panjang.
"Kalau begitu kau bisa memanggilku Raeliana atau Raeli saja."
"Kalau begitu tidak bisa."
"Kenapa?"
Kenapa tidak bisa? Status? Tenang saja, yang memiliki status adalah Duke Servant, Raeli hanya anak yang sebenarnya tidak mempunyai hak itu sama sekali.
"Baiklah kalau Raeli memaksa." Tristan tertawa. "Namun, tetap saja saya tidak bisa memanggil dengan leluasa seperti itu."
Kening Raeli berkerut, kebingungan.
Sialan, ternyata pria itu hanya mempermainkan Raeli. Lagipula kenapa dengan pesona Rose? Kenapa tidak mempan kepada pria-pria peran utama ini? Kalau begitu, bisa-bisa Raeli yang kena tindas.
Tidak lama setelah itu mereka sampai di sebuah pintu tralis yang dilapisi kaca buram. Tempat itu seperti taman dalam rumah kaca yang berbetuk kubah. Di dalam kehidupan Raeli sebelum ini, pada dunia Sheriel tempat itu mirip gazebo. Hanya saja ukurannya terlihat sepuluh kali lebih besar dan ada taman di dalamnya. Juga dilapisi kaca.
"Silakan masuk, Raeli."
"Terima kasih, Tristan."
Baru saja Reali ingin melangkah masuk, tetapi ia ingat sesuatu. Mungkin saja Tristan tidak memakan kue waktu itu dengan benar, jadi Raeli membuatkan sebuah kantong penuh pai buah dan daging.
Lihat, Raeli gadis baik, bukan? Tetapi tetap saja ia bukan pemeran utama novel aneh yang dibacanya semasa hidup ini. Selain itu, ia sudah bertekad untuk menjalani hidupnya seperti biasa, tidak terpaut oleh kenyataan bahwa jiwanya terjebak dalam dunia sebuah novel.
"Ini untukmu." Raeli memberikan kantung itu pada Tristan. "Makanlah sendirian."
Tristan tersenyum. "Terima kasih, Raeli."
Raeli mengangkat bahu dan berjalan masuk diiringi tatapan Tristan.
Tetapi setelah sampai di dalam kubah itu Raeli menghadapi masalah yang lebih jelas. Di sana bukan hanya ada permaisuri dan Putri Liliane. Tetapi juga ada kaisar dan Pangeran Ein. Dan pangeran itu tersenyum culas menyaksikan kebingungan Raeli.
Reali kemudian melihat ke pintu masuk, Tristan sudah tidak ada di sana.
Sialan!
Raeli ditipu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crown Prince's Fiancee (TAMAT)
Fantasy(Series 1 Easter : Season 1 dan 2 sampai Ending) // SUDAH TERBIT Tersedia juga di Aplikasi ® Fizzo ® Hinovel ® GoodNovel ® Kubaca Attention please : DIHARAP UNTUK TETAP MEMBACA SETIAP CATATAN DARI AUTHOR PADA AWAL DAN AKHIR CHAPTER. FOLLOW DULU SEB...