Aku males banget update tadinya. Tapi mumpung ada pengumuman, yaudah sekalian.
Bagi yang kemarin ketinggalan PO 1, diharapkan untuk bersiap-siap memantau pengumuman dari akun aku. KARENA TIDAK LAMA LAGI AKAN DIADAKAN PO 2. Bagi yang belum follow, silakan difollow agar pemberitahuan pengumumannya masuk ke kakak semua.
Nah, aku mau ngasih warning sedikit. Berkemungkinan chapter ini berbeda dengan draf asli dikarenakan "AUTHOR YANG MALAS MEREVISI" jadi harap maklum 😩😩 dan berkemungkinan akan diperbaiki pada buku cetak season 2 mendatang.
Selamat membaca dan jangan lupa vote + komen.***
Raeli tertegun mendengar ucapan pangeran. Pria ini demam, ya? Kenapa mengucapkan hal yang bikin Raeli malu seperti itu, sih? Kalau sudah dilamar oleh orang yang dicintai seperti ini, apa ia punya celah menolak?
“Raeliana?”
“Ekhem!” Raeli berdehem untuk mencairkan keadaan. “Kau tidak sedang gila karena terlalu lama mencari dokumen yang seperti gunung, 'kan?”
“Kenapa?” tanya pangeran.
“Apanya yang kenapa?”
“Kau mengalihkan pembicaraan.” Pangeran mengerutkan kening.
“Siapa yang mengalihkan pembicaraan. Tidak!”
“Jadi, kau tidak mau menikah denganku?” tanya pangeran dengan pandangan penuh selidik.
“Tidak. Bukan begitu.”
“Jadi, kau mau?”
“Tidak begitu juga!” sergah Raeli. Apa pria ini tidak bisa mendengarkan penjelasan orang dulu? Telinganya pernah digigit Nero, ya?
“Lalu?”
“Ya, aku kaget saja.” Raeli menarik tangannya dari pangeran. Tetapi pria itu menangkapnya lagi. Seolah tidak mau melepaskan tangan Raeli. “Kenapa kau tidak mau melepas tanganku?”
“Aku akan lepas jika kau jawab iya.” Pangeran tersenyum lebar.
Sial, rutuk Raeli dalam hati. Pria ini mengancamnya. Apa ia pukul saja dengan buku sampai pingsan, lalu kabur? Tidak. Ia bisa mati di tiang pancung.
“Ya, aku hanya tidak percaya saja kau melamarku.”
“Jadi, kau lebih suka diperintah untuk menikah saja?”
“Aduh, bukan seperti itu!” teriak Raeli. “Aku harap Nero memakan telingamu.”
“Kau mengutukku.”
“Aku tidak melakukannya.”
“Iya, kau melakukannya barusan.”
“Ein.”
“Ya, calon permaisuriku?”
Blush!
Raeli mendengar sesuatu di kepalanya meledak dan mengeluarkan lahar panas hingga menjalari dari pipi ke telinganya.
“Kau kepanasan, Sayangku?” tanya pangeran dengan wajah senang.
“Sekali lagi kau begitu, aku akan pergi,” ancam Raeli. Berpura hendak berdiri dari kursi.
“Tidak.” Pangeran menarik tangan Raeli. “Aku bercanda. Tapi soal lamaran itu, aku serius.”
“Apa menurutku aku mau?” tanya Raeli.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crown Prince's Fiancee (TAMAT)
Fantasy(Series 1 Easter : Season 1 dan 2 sampai Ending) // SUDAH TERBIT Tersedia juga di Aplikasi ® Fizzo ® Hinovel ® GoodNovel ® Kubaca Attention please : DIHARAP UNTUK TETAP MEMBACA SETIAP CATATAN DARI AUTHOR PADA AWAL DAN AKHIR CHAPTER. FOLLOW DULU SEB...