Chapter 126 (Season 2)

4.7K 842 46
                                    

Seharusnya update tengah malem 🤧🤧 tapi aku ketiduran 🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️ maaf ya semuanya yang lagi deg-degan dan sakit kepala, tetiba nggak di next. Rasanya tuh gimana gtu kan ya 😂😂

Yaudah lanzut baca deh lanzut.
Selamat membaca dan selamat sahur.

***

“Aku sudah bilang, aku tidak mau kembali ke sana,” kata Sheriel setelah sadar dari mimpi buruk kematian yang dialaminya untuk kedua kali. Saat membuka mata ia hanya tinggal bersama Raeliana. Lagi.

“Aku tahu kau takut,” kata Raeliana. “Aku juga takut. Makanya aku melarikan diri. Tapi aku punya janji.”

“Pada Ein?” Sheriel membuang muka. Entah kenapa membayangkan orang yang dicintai Ein berdiri di depannya itu terasa menjengkelkan.

Raeliana menggeleng. “Pada Tuan Rict. Aku sudah berjanji untuk pergi pada Reid bersamanya. Itulah yang aku ingat setelah bereinkarnasi sebagai Raeliana. Ingatan terakhir pada kehidupan Thantiana.”

“Aku tidak mau tahu.”

“Jika kau tidak kembali ke Easter, Ein mungkin akan mati dan semua usahaku akan sia-sia.”

“Kau yang menempatkan aku di situasi seperti ini.”

“Aku tahu. Tapi Ein tidak ditakdirkan untuk mati. Apa kau tidak mau bersamanya? Bukankah kau mencintai dia?”

Sheriel menoleh.

“Dengarkan aku, Sheriel,” kata Raeliana dengan pandangan tegas. “Aku akan memberikanmu pilihan.”

“Pi … lihan?”

“Saat ini Easter sedang dalam keadaan genting. Bahkan kaisar saja mungkin bisa mati. Hanya kau yang bisa menyelamatkan mereka. Kembali ke sana dan selamatkan mereka semua. Setelah itu aku akan membiarkanmu memilih ingin hidup di Easter atau jiwamu melebur bersama kematian yang kita alami.”

“Aku bisa memilih?”

Raeliana mengangguk.

“Tapi, jika aku menyelamatkan mereka, aku tidak tahu caranya. Pendeta aneh itu bilang kalau kau bisa menggunakan sihir. Berbeda denganku yang tidak tahu apa-apa.”

“Ada satu cara.” Raeliana berjalan mendekat pada Sheriel. “Hanya aku yang bisa menggunakan benda itu. Dengan jiwa yang tersisa di tubuh itu, aku akan membantumu. Tapi sekarang kau harus kembali ke tubuhku.”

Raeliana mengulurkan tangan pada Sheriel. Namun, ragu-ragu Sheriel mengulurkan tangannya.

“Jangan cemas, aku akan bersamamu. Kau tidak akan sendirian di sana, karena ada banyak orang yang menyayangimu.”

“Baiklah.” Sheriel meraih tangan Raeliana yang tersenyum.

“Ah, lagi pula ada sesuatu yang harus kukatakan untuk terakhir kali pada keluargaku.”

***


Tidak ada yang bisa mengerti situasi dalam sekali lihat atau rasa. Itulah yang dirasakan oleh orang-orang yang berkumpul di aula singgasana.

Ercher yang baru saja sampai sudah bersiaga bagai anjing penjaga yang di belakangnya terdapat keluarga kaisar dan juga Raeli yang terbaring entah kapan akan bangun. Carry juga langsung berdiri setelah memberikan Raeliana pada ayahnya dan Xain.

“Rosalia,” kata Liliane.

“Ha~ah. Padahal nona sangat menyukai tubuh ini. Tapi saya tetap harus melakukannya demi tuan.”

Ercher menatap tajam pada wanita berambut pirang yang belum lama ini ditemuinya di perjamuan perburuan musim dingin. Bahkan salju saja belum turun.

The Crown Prince's Fiancee (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang