Chapter 3

34.3K 4.5K 156
                                    

"Nah, ke mana kita akan mengirim ini?" tanya Raeli pada Anne yang menatap sekeranjang penuh pai buah dan daging buatannya. Juga beberapa roti lainnya.

Ia rasa sang marquess akan muntah jika makan sebanyak ini. Tapi, Raeli rasa cukup untuk berterima kasih. Setelah itu ia tidak akan berurusan lagi dengan salah satu pria yang mungkin berasal dari cerita dalam novel ini. Ia akan hidup sebagai Raeliana pemilik toko roti. Ia ingin hidup tenang sekali ini.

Dan Raeli juga menyelipkan selembar surat pendek untuk sang marquess sebagai ucapan terima kasih karena tidak membiarkan kejadian memalukan tertabrak kuda itu sampai ke koran.

"Ke istana kaisar?" Anne kembali bertanya.

Kening Raeli berkerut. Kenapa ke sana? Ia mengirimi pai itu untuk Marquess Knightdale dan bukannya baginda kaisar. Anne tidak membantu sama sekali, padahal ini idenya.

"Tuan Tristan, Marquess Knightdale adalah tangan kanan Yang Mulia Ein."

"Ha?"

Ein? Tangan kanan Yang Mulia Ein?

Ahhhh!!

Sialan, Raeli tertipu. Astaga, kenapa ia bisa melupakan orang sepenting itu di dalam novel?

Ein La Alger Easter adalah pangeran sekaligus putra mahkota kekaisaran Easter. Dan Marquees Knightdale adalah tangan kanannya. Bagaimana mungkin Raeli bisa melupakan pria berambut pirang dengan mata biru itu? Jelas sekali di novel ciri-ciri Tristan digambarkan sebagai salah satu yang akan tertarik dengan Rose.

Sial sekali. Kenapa malah Raeli harus berurusan dengan pria itu? Di dalam novel sama sekali tidak ada hal semacam ini.

Bagaimana ini? Apa sekarang Raeli sudah masuk dalam lingkaran setan novel menyebalkan ini? Tetapi jika diingat lagi ia sudah memasukkan Rose ke toko miliknya. Dengan hal lain ia juga akan merelakan dirinya setiap hari melihat para pria terhormat datang untuk mengejar Roseline.

"Nona?" panggil Anne.

"Ya?"

"Ingin menitipkannya pada Tuan Carry?"

Raeli tersenyum lebar sampai sudut bibirnya sakit, berharap Anne bisa mengartikan apa makna dari senyumannya.

"Bagaimana kalau kita lupakan saja soal berterima kasih?"

***

Setelah mengusulkan soal melupakan terima kasih itu, Duke Servant malah muncul di toko roti dan menyeret Raeli untuk pergi ke istana kaisar. Karena tidak mungkin menolak ayahnya, dengan senyum buatan ia terpaksa ikut naik ke kereta bersama Anne juga tentunya.

Ternyata pelayannya itu sudah mengatakan pada Duke Servant kalau mungkin mereka akan mengucapkan terima kasih hari ini. Kenapa Raeliana bisa punya pelayan yang licik seperti itu?

Lalu kemudian di sinilah ia berada. Di istana setelah berbicara mengenai apa yang ia bawa untuk Marquess Knightdale pada ayahnya.

Adegan ini tidak ada di dalam novel sialan itu.

Kenapa setelah meninggal di kehidupan sebelumnya ia harus hidup lagi sebagai Raeliana?

"Papa akan ikut bersamaku?" tanya Raeli setelah Duke Servant mendadak menghentikan langkahnya. "Kita akan mengucapkan terima kasih bersama 'kan?"

"Tidak. Aku masih ada urusan dengan Yang Mulia Kaisar."

Oh, terkutuklah kaisar Easter!

Pria tua yang rambut dan janggutnya sudah beruban itu langsung menyukai Rose ketika pertama kali bertemu. Jika seseorang bertanya kenapa Kaisar menyukai Rose, jawabannya hanya karena kue dan teh yang Rose bawa hari itu. Padahal semua yang Rose bawa adalah roti dan minuman dari toko Realiana.

The Crown Prince's Fiancee (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang