Rapat Character

11.8K 1K 53
                                    

Suasana Easter sunyi-senyap karena sudah menjelang tengah malam. Namun, Raeli setengah mengantuk habis-habisan dipakaikan baju oleh Anne.

"Ada apa, sih?" eluh Raeli.

"Yang Mulia Pangeran, meminta Anda datang ke ruangannya."

Ah, dasar pria gila!

Memangnya jam berapa sekarang? Kenapa meminta seorang gadis datang menemuinya di tengah malam? Memangnya dalam etiket bangsawan hal semacam itu diperbolehkan?

Meskipun pangeran, seharusnya dia bisa mengerti, Raeli mengutuk dalam hati.

"Ada rapat penting," tambah Anne.

Sepenting apa memangnya sampai harus tengah malam begini?

***

Raeli menatap orang yang duduk di kursi kerja pangeran. Sedangkan pangeran sendiri malah menatap tajam pria yang berdiri di belakang kursi pangeran. Saling melontarkan tatapan intimidasi.

"Apakah Anda membutuhkan pengawal? Di Easter sudah banyak orang kuat, Anda tidak harus membawa pengawal dari luar," kata pengeran.

Orang di kursi itu melirik ke belakang. "Yahhh, kau kan tahu. Sebelum ada kalian, orang ini sudah mengintil padaku sejak lama."

"Apakah rute dari Polytea ke Easter sangat berbahaya?" tanya Charael.

"Entahlah. Aku bisa berpindah kapan saja dan semudah apa saja. Seharusnya tidak berbahaya."

"Kalau begitu, bukankah Anda tidak butuh pria itu, Kak?" Ein menatap terang-terangan.

Ris mengembuskan napas. "Aku tahu kalau Amore itu super posesif padaku. Tapi dia tidak akan menyakiti kalian. Dia hanya berusaha memonopoli aku."

"Jadi ... kenapa Kakak datang?" tanya Raeli sambil menahan kuap. Ia sudah benar-benar mengantuk.

Ris berdehem sambil mengentak-entak beberapa lembar kertas. "Aku ingin mengadakan jumpa pers."

"Jumpa ... apa?" tanya Amore yang sejak tadi diam di belakang Ris.

"Maksud Kakak ... wawancara?" tanya Xain yang juga baru datang bersamaan dengan Raeli.

Ris mengangguk, kemudian berdiri. Memberikan masing-masing dari mereka dengan selembar kertas.

"Aku tahu kalau pemirsah di luar sana punya banyak sekali pertanyaan atau mungkin sesuatu yang ingin disampaikan pada kalian."

"Pemirsah," gumam Ercher.

Ris tersenyum lebar pada Ercher. "Terutama pada Ercher. Jadi, aku akan beri beberapa lembar. Pasti Ercher akan mendapat banyak pertanyaan."

Ercher mengangguk sambil memegang beberapa lembar kertas yang diberikan oleh Ris.

"Sebenarnya, peran utama itu siapa, sih? Hngg, figurannya lebih menarik dari pada tokoh utamanya," sindir Amore.

Ein dan Raeli langsung menatap pria berambut hitam panjang itu.

"Ingat bahwa kau juga sempat kalah pamor dengan Rafles dan Sean," balas Ris.

"Ya, Kakak kan tidak harus mengatakan hal itu di sini. Itu rahasianya Polytea."

"Tetap saja kau tidak bisa sesumbar begitu."

"Bagaimanapun aku ini selalu ada untukmu, Kak. Bisa-bisanya kau tidak adil."

"Sudah diam. Kalau tidak akan kukirim kau kembali ke Polytea sendirian," ancam Ris sembari memberikan kertas terakhir pada Xain.

"Lalu apa yang harus kami lakukan?" tanya Charlotte.

Ris tertawa sebentar. "Aku akan memberikan pengumuman pada para penggemar. Mereka yang ingin bertanya boleh mengajukan pertanyaan apa pun dan pada siapa saja. Tugas kalian adalah mencatat dan menjawabnya di pertemuan berikutnya."

"Bukankah itu merepotkan?" celetuk Raeli. "Anda suka sekali membuat-buat hal seperti ini."

Ris memukulkan tengah kepala Raeli dengan kertas yang direbutnya dari tangan Ercher. "Kerjaanmu selalu saja membantahku. Kau ini susah diatur."

"Ya, aku begini karena mengantuk. Kenapa Kakak suka sekali datang saat tengah malam."

"Easter kan juga tanah milikku. Mau kapan saja aku datang, memangnya kau boleh protes?"

"Ya, tidak." Raeli cemberut. "Maaf."

"Ya sudah. Kalau begitu, silakan kumpulkan pertanyaan dari pemirsah. Kita bertemu lagi saat menjawab pertanyaan."

"Usahakan Anda datang sendirian," kata Ein.

"Aku akan terus ikut," tantang Amore.

"Baik-baik," jawab Ris. "Aku tidak akan datang bersama Amore. Nanti aku akan ajak Sean."

"Kakak!"

"Baiklah. Selamat malam semuanya dan sampai jumpa." Ris memberikan senyum terakhir sebelum akhirnya menghilang bersama sinar keemasan dan sambil berdebat dengan si penguasa Polytea, Amore.
.
.

DUAAARRRRR!!!!
ADA YANG BINGUNG?
Sorry, begitulah pertemuan singkat, padat dan ricuh yang terjadi di Easter.

Sebenernya, kedatanganku ke situ cuma buat ngasih kertas doang. Nggak penting banget, yak 🤣🤣 sama kayak tujuan dari slide ini sendiri.

Hanya bagi yang berkenan, kalian boleh menanyakan apa saja, sebanyak apa aja dan pada siapa aja. Boleh tanya aku, Ercher, Ein, Charlotte, Raeli, Tristan, Charael, Xain dll. Kecuali Amore yang memang bukan berasal dari Easter, ya.
Pasti banyak yang pada jadiin Ercher sasaran 🤣🤣

Semua pertanyaan yang masuk akan dijawab oleh pihak yang kalian tanyakan.

BEBAS.

Jadi, yang mau tanya silakan di kolom komentar.

"Ercher, punya berapa sodara?" atau "Raeli kok kadang nyebelin, ya?"

Semua bakalan dijawab di slide berikutnya 😁😁
Thanks before yang sudah ingin bertanya.

Sampai jumpa di "Wawancara Character"
Bye bye

Viellaris Morgen (09 November 2020)

T/n :
Maaf semalem sempat aku unpublish karena malu.
Kesalahan teknis. Mulu. Gemes dah 🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️

The Crown Prince's Fiancee (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang