Lanzuutt lagi 🤣🤣 bertahanlah. Sebentar lagi tamat 🤣🤣
Selamat membaca.
***
“Saat pertama kali bertemu, aku sudah tahu.”
Orang-orang di ruangan itu mendadak syok mendengar suara Raeli. Bahkan Xain dan keluarga Servant pun nyaris melotot, tidak mengeluarkan suara saat mendengar dan melihat Raeli berdiri. Gadis itu seperti orang yang berbeda. Cara bicaranya yang dingin menyita perhatian.
Raeli yang baru saja berdiri sedikit terhuyung karena kakinya yang sudah lama tidak digerakan malah dipaksa berdiri. Namun, sejak awal ia sudah membuat kesepakatan dengan Raeliana yang asli. Jika masalah ini selesai, ia bisa memilih meski dirinya sendiri tahu tidak ada pilihan yang lebih bagus dari yang Raeliana tawarkan.
“Mareyya tidak mudah dekat dengan orang lain. Kalau ada orang yang dekat dengannya itu orang yang biasa bekerja di rumah Sharakiel,” kata Raeli sambil berjalan pelan menuruni mimbar singgasana. “Apa itu tubuh barumu … Kroma?”
Rosalia tersentak sesaat, kemudian kembali bisa mengontrol diri. “Ah, apakah jiwa Raeliana De Servant sudah kembali?”
Raeli merasakan pening di kepalanya. Memang ide bangun langsung berdiri itu sangat mustahil. Kepalanya terasa mau pecah karena dipaksa bangun. Tetapi itu adalah kesepakatannya dengan Raeliana De Servant. Saat bangun, Raeli harus menunjukkan sikap tegas dan dingin agar tidak ada yang meremehkannya atau agar bisa menekan kondisi.
“Jiwa?” tanya kaisar tiba-tiba. “Apa maksudnya?”
Raeli tertawa sumbang. Ia tidak bisa bersandiwara sebenarnya. Ya, mau bagaimana lagi, ia harus melakukannya.
“Raeliana, kau—”
Raeli yang baru saja melewati Ercher, Carry dan Xain, ketika ditegur oleh kakaknya itu, langsung mengangkat tangan untuk menghentikan.
Raeli memiringkan kepalanya pada Rosalia. “Jiwa apa yang kau maksud?”
Rosalia mendengkus.
“Apa jiwa yang kau bicarakan itu bisa melakukan ini?”
Raeli menyentak tangan kanannya dan seketika pedang mana berwarna hijau keruh muncul. Hal itu membuat orang-orang yang ada di sana syok berat karena Raeliana De Servant diketahui tidak terlahir dengan sihir.
“Saya akan menjelaskannya nanti,” kata Raeli yang ditujukan pada keluarganya dan kaisar yang kebingungan.
Ha~ah, Raeliana itu membuatnya kerepotan menjelaskan nanti.
Wajah Rosalia berubah dingin tak berekspresi dan bibirnya menipis karena geram. “Anda ….”
“Aku mempelajarinya dari tuanmu itu. Kau pasti bisa mati kali ini. Bukankah kau baru bisa mati jika kekuatan yang membangkitkanmu itu yang membunuhmu. Mau coba?”
Rosalia membuat lingkaran sihir sebesar penjuru ruangan itu makin bersinar.
“Jangan mengancam,” kata Raeli lagi. “Aku beri pilihan padamu. Kau mau mati atau membiarkanku pergi?”
“Meski tidak berhasil dan akan mati, saya tetap harus menjalankan tugas.”
“Membunuh kami semua?” sambung Xain.
Raeli mendesah keras. “Dasar, padahal ada sesuatu yang harus kulakuan yang jauh lebih penting dari ini.”
Raeli berjalan mendekati Rosalia sambil menyeret pedang mana itu. Jujur saja ia tidak tahu cara menggunakan benda itu, tetapi Raeliana bilang hanya tinggal mengarahkannya pada Rosalia dan menebasnya ‘kan? Sisanya biar kesatria lain saja yang urus.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crown Prince's Fiancee (TAMAT)
Fantasy(Series 1 Easter : Season 1 dan 2 sampai Ending) // SUDAH TERBIT Tersedia juga di Aplikasi ® Fizzo ® Hinovel ® GoodNovel ® Kubaca Attention please : DIHARAP UNTUK TETAP MEMBACA SETIAP CATATAN DARI AUTHOR PADA AWAL DAN AKHIR CHAPTER. FOLLOW DULU SEB...