Kemunculan Misterius (Part Bonus - Edisi Kemerdekaan)

15.4K 2K 408
                                    

Judul : Kemunculan Misterius
Penulis : Viellaris Morgen
One Shoot

***

Katedral Agung Easter, pukul 01.30 dini hari.

Xain Kansafer Reid mengangkat kepala dari kitab yang baru setengah ia salin. Keningnya berkerut saat melihat ke pintu masuk. Ada sesuatu yang aneh. Xain segera bangkit dari duduknya dan meletakkan pena bulu ke dalam tinta, kemudian bergegas menuju pintu dan meninggalkan ruangan.

Dengan perasaan waswas dan tidak enak, Xain berlari masuk ke bagian katedral terdalam. Menuruni anak tangga menuju lantai bawah tanah di mana portal sihir berada.

Dada Xain bergemuruh dan detak jantungnya berdentam-dentam hebat. Selama ia hidup, tidak pernah mengalami perasaan takut dan tertekan semacam ini sebelumnya. Tangan Xain gemetar saat menarik kalung kunci dari balik pakaiannya, ragu-ragu saat menancapkan kunci ke pintu besar itu.

Apakah ia harus membukanya? Tetapi sesuatu yang berada di dalam sana membuatnya resah.

Xain akhirnya membuka pintu dengan pelan dan mendengar portal sihir berdengung dengan kuat. Siapa? Tidak ada yang bisa mengoperasikan portal sihir katedral selain Xain dan beberapa orang pilihan. Tetapi kenapa di jam segini portal itu berdengung.

Klak!

Pintu di belakang Xain tertutup tepat saat cahaya dari portal menyilap terang dan Xain menjatuhkan kunci ke lantai begitu melihat seseorang berdiri di depan portal sambil menatapnya dengan pandangan merendahkan.

Tidak ada dan tidak boleh ada orang menatap pendeta agung dengan pandangan seperti itu.

Tubuh Xain gemetar. "Si ... siapa Anda?"

***

"Cuacanya sedang tidak bagus, ya," komentar Raeli saat menatap langit yang tertutup awan hitam pekat. Seperti segumpal awan hitam yang sedang menggantung di langit dan talinya sedikit lagi akan putus. Saat putus, maka awan itu akan menimpa Easter.

"Sudah beberapa hari seperti ini, tetapi tidak kunjung hujan," jawab Pangeran Ein sambil mengembuskan napas. "Departemen penelitian sedang mencari tahu kenapa bisa ada awan semenakutkan itu."

"Apa akan turun salju?"

"Tidak ada salju di musim panas, Raeli."

Raeli mengangkat bahu. Belakangan juga Xain tidak terlihat. Biasanya orang itu akan selalu merecoki pangeran dan Raeli. Apakah pria itu sakit?

Oh, tidak mungkin. Bagaimana mungkin seorang Reid bisa sakit?

"Mendung yang menakutkan." Raeli melangkah di sisi Pangeran Ein setelah melihat orang-orang itu latihan pagi. "Tetapi, beberapa hari ini damai sekali, ya."

"Saking damainya aku malah merasa sunyi."

Raeli mengangguk. "Ya, aku harap tidak akan ada hal buruk yang terjadi karena ini."

***

Istana Putri, pukul 01.30 dini hari.

Raeli yang baru saja ingin beranjak ke tempat tidur karena merasa mengantuk, menghentikan langkahnya saat melihat sekelebat orang yang berajalan melintasi katedral, menuju alun-alun perkumpulan yang berada di antara istana, katedral dan penjara Easter.

Saking penasarannya Raeli jadi menempelkan diri ke kaca untuk melihat. Tetapi percuma saja. Ia tidak bisa melihat siapa orang itu karena mengenakkan jubah hitam. Namun, yang membuatnya heran adalah orang itu tidak mengenakkan alas kaki sama sekali.

Di malam selarut ini, keluar tanpa alas kaki. Sudah cukup dingin karena awan mendung tidak juga menghilang, ditambah udara dini hari dan pastinya rumaput-rumput pun dingin.

The Crown Prince's Fiancee (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang