Akhirnya ......
Update juga.Pasti itu yang kalian pikirin begitu dapat notifikasi 🤣🤣 aku tau ini nunggu seminggu tuh lama banget. Udah kayak nunggu komik dan light novel beneran padahal ini original org Indo yang B aja 🤣🤣
Selalu deh. Aku ucapin terima kasih buat kalian yang betah dan sabar menunggu dan nggak kabur. Aku ucapin selamat datang di Easter buat yang meraton baca atau baca kebut semalam. Senang ketemu kalian semua di chapter update 😁😁 semoga betah.
Oh, iya. Aku daftar buat Featured Story di WIAIndonesia untuk cerita ini. Semoga bisa lolos masuk reding list, ya. Biar temen2 bucin bisa nambah 😁😁
Lalu terakhir, mohon maaf jika ada pemberitahuan pembaruan chapter, soalnya aku akan melakukan revisi tanda baca 😁😁 Terima kasih semuanya.
Selamat membaca dan jangan lupa vote + komen.
***
Setelah memaksa semua kesatria itu keluar, akhirnya ruangan Ein sepi. Sulit sekali mengusir mereka. Setelah kembali ke markas usai tugas, orang-orang itu selalu berkumpul di ruangan Ein.
Apalagi Ercher. Pria itu setiap malam masuk ke ruangan Ein hanya untuk bilang ‘Tuan Putri’ dan yang sebenarnya bermaksud apakah Ein sudah mendapatkan surat dari Raeliana atau belum.
Bukan Ercher saja yang tidak sabar ingin kembali ke Easter.
Ein mengambil surat yang tergeletak di samping kotak hadiahnya yang belum dibuka. Lagi-lagi Tristan menyembunyikan surat itu untuk diberikan saat mereka semua diusir. Kalau Ein mendapatkan surat itu lebih dulu, tentu saja ia takkan membiarkan mereka berempat sampai larut malam di kamarnya.
Ein melirik kotak sambil membuka surat. Ia penasaran, apa isi kotak sebesar itu? Apakah Raeliana juga menyiapkan hadiah untuk Ein? Apa hadiahnya lebih bagus dari keempat orang itu?
Pangeran?
Sepertinya Raeliana tidak akan mengatakan kalimat yang sama tentang dirinya tidak bisa menulis surat.
Aku tidak bisa menulis surat, tetapi aku akan menulis sesuatu dengan baik.
Setelah kembali ke Easter, aku menjalani hidupku seperti biasa, seolah belum pernah bertemu denganmu. Anehnya, hal itu terasa tidak enak. Apa aku sudah terbiasa dengan kenyataan bahwa kau ada di Easter, tetapi beda tempat? Entahlah. Aku hanya merasa agak … kesepian.
Ein juga merasakannya. Bahkan bertahun-tahun setelah Raeliana memutuskan untuk tidak datang menemui Ein lagi saat kecil. Ia sangat ingin bilang kalau kesepian yang Raeliana rasakan itu mungkin belum ada apa-apanya.
Hari-hariku biasa saja bersama Carry. Dia mengantarku ke toko, kemudian menjemputku pulang. Aku juga lebih sering datang menemui Pendeta Agung untuk mengirimimu surat.
Aku baik-baik saja.
Apakah di Cain ada seorang pattisier? Aku ingin mencalonkan diri supaya bisa ikut ke Cain. Tidak. Aku bercanda.
Senyum di wajah Ein yang baru saja muncul langsung menghilang. Ia juga ingin Raeliana ke Cain. Tetapi itu tidak mungkin.
Pangeran sendiri yang bilang kalau di Cain berbahaya. Jadi, aku akan tetap di Easter. Kaisar juga sudah memberikan jadwal untuk makan malam rutin padaku sebagai alasan untuk membiasakan diri. Beliau gigih sekali, ya? Padahal kita saja tidak mengumumkan hubungan kepada publik.
Kaisar juga mengirimkan seorang guru tata kerama untuk melatihku. Karena katanya suatu hari aku akan jadi permaisuri. Membayangkannya saja aku tidak mau. Orang seperti aku duduk di sebelah kaisar? Bukankah itu lelucon yang buruk?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crown Prince's Fiancee (TAMAT)
Fantasy(Series 1 Easter : Season 1 dan 2 sampai Ending) // SUDAH TERBIT Tersedia juga di Aplikasi ® Fizzo ® Hinovel ® GoodNovel ® Kubaca Attention please : DIHARAP UNTUK TETAP MEMBACA SETIAP CATATAN DARI AUTHOR PADA AWAL DAN AKHIR CHAPTER. FOLLOW DULU SEB...