Chapter 106 (Season 2) CU 1

4.3K 768 14
                                    

“Aku tidak mengerti,” kata Marreya saat sudah kembali ke tenda dengan alasan mengantuk. “Kenapa ayah menyukai orang seperti dia? Padahalkan nanti dia juga akan mati.”

Rosalia memiringkan kepalanya dan tersenyum pada Marreya. Dengan pelan berlutut untuk memegang tangan Marreya.  “Anda harus bersabar, Nona. Bukankah tuan sudah meminta tolong?”

Marreya bersedekap. “Memangnya kalau ayah mendapatkan Raeliana, apakah itu bisa mencegah kematiannya? Tidak.”

“Tuan yang merancang hidupnya dan tuan juga yang mengutuknya. Jadi, hanya tuan yang bisa membatalkan kutukan itu. Dengan syarat kalau gadis itu memilih Tuan Rict.”

“Apa peduliku.”

“Nona—”

“Iya, aku mengerti,” potong Marreya setengah kesal. Kemudian menatap lekat Rosalia. “Tubuhmu yang sebelumnya itu rusak lagi?”

Rosalia tertawa. “Ya. Ternyata tidak bisa bertahan satu tahun. Tuan memberikan saya tubuh yang bagus ini.”

Marreya mengangguk. “Kupikir ini tubuh yang paling bagus dari sekian yang kulihat.”

“Anda hanya baru melihat dua kali.”

“Ya, tetap saja. Padahal tubuh sebelumnya itu jelek sekali sampai tidak bisa dipamerkan.” Marreya merengut. “Kau suka tubuh yang ini, Kroma?”

Rosalia mengangguk. “Tentu saja, Nona. Saya bisa berbaur dengan lady-lady yang lain.”

“Syukurlah. Aku juga ingin cepat besar agar bisa berkumpul dengan para lady.”

***

Rict mendongak ke langit. Melihat elang pangeran menjerit di udara. Sepertinya pria itu benar-benar berburu. Apakah Ein menangkap maksud dari ucapannya pada Raeliana tadi pagi?

Rict harap pria itu tidak menganggap ucapannya hanya sekadar lelucon.

Rict mendengar ringkikan kuda. Itu adalah orang-orang dari pasukan keluarga. Ia meninggalkan mereka di belangkang.

“Nah, perlukah aku berburu monster sekarang?”

***

Xain sekali lagi mengawasi tiap helai kertas dari rangkuman perjalanannya. Ada juga data dari Rict Sharakiel, Rict Horton dan Horton Foxia. Tetapi pangeran belum membaca rangkuman dari perjalanan Xain. Ia hanya memberitahukan beberapa poin dari hasil pertemuannya dengan Teja Roaxian.

Pangeran bilang masih menunggu satu data lagi. Yaitu data tentang Horton Foxia saat ini.

Rict Sharakiel yang bernama Rict Horton—sebelum menikah—sangatlah mirip dengan Horton Foxia. Pembeda di antara mereka adalah rambut. Rict berambut abu gelap dan Horton Foxia memiliki rambut cokelat terang.

Rict Sharakiel juga memiliki nama yang sama dengan si terdakwa Zelmehir dan juga warna rambut. Apakah kebetulan? Atau ketiga orang ini memiliki hubugan disengaja dan tidak disengaja?

Rict Sharakiel berusia 27 tahun. Horton Foxia melakukan pembaptisan nama tengah saat berusia 18 tahun—gambar di lembaran data. Lalu si terdakwa Zelmehir—yang namanya juga sama dengan nama asli Duke Sharakiel—itu dieksekusi saat berusia 23 tahun.

Mereka hanya memiliki struktur nama yang sama. Tetapi tetap saja ucapan Teja itu mengganggu Xain.

Teja bilang kalau si terdakwa itu belum mati. Namun, kenapa pria itu malah santai di Zelmehir dan tidak kembali ke Ibukota untuk menangkap si pendosa? Lama-lama kepala Xain bisa meledak.

“Memindahkan jiwanya sendiri, ya,” gumam Xain.

Jika yang Teja bilang itu benar, mungkin Rict Horton yang dieksekusi saat itu langsung memindahnya jiwanya sendiri ke tubuh lain, di luar Zelmehir. Itulah penyebab tidak adanya penerus baru Sihir Kuno.

Xain baru akan bisa menyimpulkan semuanya ketika data tentang Horton Foxia sudah ditemukan.

Untuk sekarang ia harus fokus pada acara perburuan. Karena siapa pun lady yang akan mendapat berkat dari kuil, tetap saja tempat ini akan sangat sibuk.

“Yang Mulia!”

Xain terkejut saat mendengar pintu ruangannya berdentang terbuka dengan keras. Derma berdiri di pintu dengan pandangan kesal. Pria itu seolah-olah siap melempar Xain keluar dari kuil. Meski sekarang Derma sudah menjadi wakil pendeta, pria itu dulunya adalah kesatria katedral nomor 1 sebelum Han.

“Anda masih di sini!” teriak Derma. “Saya kan sudah bilang untuk bersiap-siap.”

“Siap-siap untuk apa?” tanya Xain dengan wajah tanpa dosa.

“Anda yang harus melakukan pemberkatakan tahun ini.”

Xain tertawa sambil mengibaskan tangannya. “Ah, kau lagi yang melakukan pemberkatan? Ya, ampun. Rakyat Easter sangat menyukaimu, ya.”

“Jangan bicara seolah-olah Anda tidak mendengarkan saya.” Derma berjalan menghampiri meja Xain. “Anda yang harus melakukan pemberkatakan.”

“Kau harus meminta mereka melukan persiapan dengan baik agar saat melakukan pemberkatan, kau tidak kesulitan.”

“Jangan mengalihkan pembicaraan!”

“Aku harus menulis isi kitab,” kata Xain sambil meraih tabung tinta yang ada di ujung mejanya.

“Yang Mulia.” Derma lebih dulu mengambil tabung tinta. “Anda yakin saya yang akan melakukan pemberkatan?”

“Bukankah kau melakukannya setiap tahun?” Xain tersenyum lebar.

“Rakyar Easter bahkan lupa wajah Anda yang tidak pernah terlihat. Anda menunjukkan wajah ke publik untuk pertama kali setelah sekian tahun adalah saat eksekusi mati Roseline Shera La Faiore.”

“Lalu?”

“Sesekali Anda harus keluar dan memperlihatkan wajah Anda agar saat keluar para rakyat tidak mengira Anda gelandangan!”

“Huahahaha!” Xain tertawa keras. Itu mengingatkannya akan kejadian saat Derma masih menjadi kesatria. Karena memakai penampilan anak-anak dan melarikan diri dari Derma, Xain dikira anak gelandangan oleh salah satu penduduk dan diberikan roti.

Padahal saat itu ia memakai pakaian bagusnya seperti biasa.

“Kau masih ingat itu.”

“Yang Mulia,” tegur Derma.

“Kau urus saja seperti biasa. Palingan yang akan menang adalah putri keluarag Vetra atau anak dari Count Rossent.”

“Tidak, Yang Mulia.” Derma mengembuskan napas lelah. “Anda yakin saya saja yang melakukannya?”

Xain mengangguk. “Sangat yakin.”

“Meski yang harus diberkati itu adalah Yang Mulia Putri Mahkota?”

Xain langsung berdiri. “Siapa kau bilang?”

“Putri Mahkota Raeliana De Servant,” jawab Derma. “Dia mendapatkan buruan dari dua orang sekaligus.”

“Dua?”

Derma mengangguk lagi dan berbalik hendak meninggalkan meja Xain. “Baiklah kalau begitu. Saya akan mempersiapkan semua untuk pemberkatan. Anda silakan istirahat.”

“Tidak! Aku yang akan melakukannya!”
.
.
Original Story by Viellaris Morgen
Jum'at (30 April 2021)

The Crown Prince's Fiancee (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang