“Oh, Nona Charlotte?”
Raeli menegang mendengar sapaan Liliane pada orang di belakangnya. Sejak pertama bertemu dengan Charlotte Mervile dan mendengar cerita dari Anne, Raeli selalu berusaha untuk menghindari kontak dengan gadis itu.
Raeli selalu menghindar saat melihat wanita itu. Jelas sekali kalau Charlotte sebagai kesatria pangeran sangat tidak menyukai Raeli.
Liliane tersenyum cerah. Selama pindah ke istana, tampaknya hanya Liliane yang menjadi teman Raeli. Sampai hari ini ia masih sering menolak ajakan jamuan teh kalangan atas.
Alasannya masih sama. Raeli tidak mau membicarakan tentang pangeran di meja-meja itu.
“Selamat sore, Tuan Putri.”
Raeli menunduk. Hanya menyapa tuan putri? Maaf, bukan berarti ia berharap untuk disapa juga.
“Maaf sudah memintamu bergabung, Nona Charlotte. Aku memaksamu mengenakan gaun?”
Raeli mendadak tertarik dengan ucapan Liliane dan memutuskan untuk melirik Charlotte. Benar. Gadis itu menggenakan gaun persis seperti gadis-gadis bangsawan lainnya. Terlihat cantik dan masih dengan rambut tergerai. Sangat berbeda ketika memakai seragam kesatria. Charlotte yang memakai gaun terlihat sangat anggun.
“Tidak masalah, Tuan Putri. Saya sudah memutuskan untuk meliburkan diri beberapa saat.”
Charlotte duduk tepat di samping Raeli. Tadinya ia berpikir kenapa harus ada 3 kursi, ternyata sisa kursinya disediakan untuk Charlotte.
Lalu Raeli kembali berpikir. Charlotte tidak hanya bersikap memusuhi padanya. Tetapi lebih parah dari itu. Charlotte tidak menganggap Raeli ada. Dan itu mungkin karena suatu hal yang sudah jelas.
Pangeran Ein.
Sampai sekarang yang membuat Raeli tidak mengerti, kenapa pangeran menolak gadis sempurna seperti Charlotte ini? Dia seorang gadis yang punya ilmu di bidang medis dan juga seorang kesatria, cantik serta anggun.
Rasional saja. Mungkin pangeran tidak menyukainya sampai memberikan alasan yang mengada-ada, pikir Raeli.
Lalu kenapa menaruhnya di sisi pangeran?
“Raeliana, kau baik-baik saja?” tanya Liliane. “Kau tidak enak badan?”
Raeliana terpaksa mengangkat kepala lagi pada Liliane dan tersenyum. “Tidak, Tuan Putri. Hanya memikirkan sesuatu.”
Dan tepat seperti yang Raeli pikirkan. Charlotte sama sekali tidak tertarik padanya.
“Aku bisa meminta Ercher untuk membawamu kembali, Raeliana.”
“Oh, tidak, Tuan Putri. Aku baik-baik saja.”
Charlotte melirik sinis pada Raeli.
Gadis ini berbahaya bahkan melebihi pangeran saat pertama kali Raeli bertemu awal-awal. Bukan hanya dingin padanya, juga mengancam. Bahkan jika Raeli jadi singa, belum tentu bisa mengatasi Charlotte.
Entah kenapa akhir-akhir ini Raeli jadi lembek dan tidak bisa berpikir normal untuk melawan.
“Ercher terlalu berharga untuk mengawal orang sepertimu.”
Astaga, Raeli masih ingat jelas kalimat itu. Charlotte mengucapkannya dengan arogan. Memangnya kenapa kalau Ercher yang jadi pengawalanya? Pria itu dipilih langsung oleh pangeran.
“Anda terlihat pucat,” kata Charlotte pada Raeli sambil mengangkat dagunya untuk menikmati teh. “Mungkin merindukan mansion sang Duke?”
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crown Prince's Fiancee (TAMAT)
Fantasy(Series 1 Easter : Season 1 dan 2 sampai Ending) // SUDAH TERBIT Tersedia juga di Aplikasi ® Fizzo ® Hinovel ® GoodNovel ® Kubaca Attention please : DIHARAP UNTUK TETAP MEMBACA SETIAP CATATAN DARI AUTHOR PADA AWAL DAN AKHIR CHAPTER. FOLLOW DULU SEB...