Chapter 21

21.5K 3K 28
                                    

Hallo, hay 😁😁
Update lagi....
Sorry, kemaren ada bab yang update ampe 2 kali, tapi aku unpublish 🤣🤣
Ada yang kepo isinya kagak? Wkwk

Udah, deh. Lanzzutt baca aja.
Happy reading and don't forget to vote + coment 😁😁

(***)

Raeli harus segera menyiapkan dirinya untuk pindah ke istana kaisar. Maka setiap saat ia akan bertemu dengan pangeran dan hanya beberapa hari sekali bisa berkunjung ke toko. Lalu kaisar akan menempatkan pengawal untuknya.

Raeli menutup wajahnya dengan bantal. Pangeran Ein jadi sangat menyeramkan dengan tampang seperti itu. Bahkan Raeli jadi tidak tahu harus mengucapkan apa untuk membantah pria itu.

Di sisi lain ia mencemaskan pangeran dan lukanya. Karena Raeli pangeran terluka. Pria itu tidak bisa memegang gelas teh dengan benar.

Aahh, Raeli tidak bisa tidur sama sekali. Kepikiran pangeran.

Andai ia sudah pindah ke istana, Raeli bisa memastikan pangeran menemui dokter istana untuk mengobati tangannya. Atau ia bisa melakukan sesuatu untuk pria itu sampai tangannya sembuh total.

Dengan tangan seperti itu, pangeran tidak akan muncul di lapangan latihan. Sementara setiap tentara harus memperkuat pasukan. Invansi negara sedang krisis. Ada banyak pihak dari negara luar yang ingin mengambil alih bagian-bagian dari Easter yang memang sejak dulu adalah dataran yang paling luas.

Belum lagi ketika Raeli memikirkan siapa kesatria yang akan ditugaskan untuk mengawalnya. Apakah akan seperti Tristan?

“Anda belum tidur, Nona?”

Raeli merasa tempat tidurnya melesak karena seseorang sengaja duduk di sisinya.

“Anda bisa kehabisan napas jika seperti itu. Anda akan mati lebih dulu daripada pengumuman pertunangan dengan pangeran.”

Kenapa Raeli tidak pernah berpikir untuk hal seperti ini? Mungkin ia bisa bunuh diri sebelum pengumuman pertunangan. Tetapi bukannya itu sama saja dengan akhir dari novel. Kematian Raeliana.

Tidak, tidak. Itu ide yang sangat buruk.

“Anne?” panggil Raeli ketika ia menurunkan bantal dari wajahnya.

“Ya?”

“Bisa kau kumpulkan beberapa jenis buah? Aku ingin membuatkan sesuatu untuk pangeran.”

Anne memberikan senyum lebar. Matanya jelas sekali menggoda Raeli.

“Apa?”

“Ingin memberikan hadiah untuk calon suami?”

Raeli mendengus dan bangkit untuk duduk. Memeluk bantalnya di dada. Inilah Anne dengan semua khayalan luar biasanya. Selalu saja memimpikan cerita dengan akhir bahagia yang tidak memiliki tragedi di dalamnya.

Sayangnya, berurusan dengan pihak kekaisaran berarti Raeli sudah memilih sebuah tragedi untuk hidupnya.

“Aku bahkan tidak yakin dia akan mengumumkan pertunangan,” jawab Raeli.

Melihat dari kemarahan pangeran di ruangan Duke sore ini, berkemungkinan besar pria itu akan membujuk kaisar untuk membatalkan pertunangan. Itu terdengar lebih baik. Atau Raeli sengaja saja untuk melakukan kesalahan agar kaisar membatalkan rencana itu.

Lagi pula, kaisar mana yang ingin memiliki seorang putri tukang buat onar seperti Raeli? Tidak ada kaisar yang menginginkan penerus permaisuri sebagai orang pembuat masalah.

“Aku mendengar kalian akan mengumumkan pertunangan ketika perang benar-benar selesai?”

Raeli mengangguk. Saat itu ia akan punya waktu untuk membatalkan pertunangan.

The Crown Prince's Fiancee (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang