Chapter 68 (Season 2)

14.2K 1.9K 43
                                    

Yang kesal sama Raeliana di Chapter minggu kemarin, tahan dulu 🤣🤣 karena emang di Season 2 semuanya aku jungkir balik. Di Season 2 tuh yang berjuang itu bukan hanya Ein. Tapi Raeliana juga berjuang keras buat hidup dan berjuang keras untuk Ein.

Musuh mereka ini bukan orang sembarangan. Tapi emang udah punya dendam lama bat sebelum Ein lahir (nahkan, spoiler 🤣🤣).

Jadi ... Kalian harus bertahan. Pahitnya harus kalian telan dulu, karena nggak sepanjang jalan itu pahit kok. Kalian bakal benci nyaris sama semua karakternya di Season 2 ini, kecuali sama si my mood booster Charael dan Ercher 🤣🤣

Kumohon untuk menelan pahitnya dan menikmati manisnya 🤣🤣

Bay de wey nih. Followers kemarin agk banyakan, tau-tau turun. Adabyang unfoll, yak? Wkwkwkwk 🤣🤣 no prob. Aku nggak memaksakan buat kalian follow, kok. Tapi sekali lagi, selamat datang di Easter bagi pembaca baru. Semoga kalian betah 😁😁

Selamat membaca dan jangan lupa vote + komen karena aku sepi tanpa komen 🤧🤧

***

Xain menatap tajam pada Pangeran Ein yang sibuk memeriksa beberapa dokumen yang dibawanya. Itu adalah dokumen tentang eksekusi Roseline Shera La Faiore setahun yang lalu. Juga ada beberapa laporan tidak tertulis yang ingin Xain diskusikan dengan pangeran.

“Eksekusinya berjalan lancar, ya,” komentar Ein.

Xain mengangguk. Sesuai yang mereka perkirakan. Setelah eksekusi memang sempat ada pergolakan dari kekaisaran Travia tentang pendapat mengeksekusi lebih awal. Namun, itu tidak berlangsung lama, Xain dan kaisar bisa mengatasinya dengan tenang.

“Justru pemulihan Raeliana yang tidak berjalan lancar. Semua orang panik karena dia tidak bangun setelah berbulan-bulan.”

Ein mengangguk. Tentu saja pangeran tahu tentang kabar kondisi Raeliana. Xain rutin memberikan kabar secara pribadi meski ia sendiri melarang kiriman yang ditujukan ke Cain.

“Untungnya tertidur selama itu tidak mempengaruhi kondisi tubuh Raeliana.”

Xain mengangguk pula.

Semalam saat pesta perayaan, Xain memang tidak hadir di dalam aula, tetapi ia melihat Raeliana sedang bersama seseorang—alih-alih bersama tunangannya. Xain bahkan tidak tahu kapan tepatnya dua orang itu saling mengenal. Padahal Raeliana sesekali datang ke katedral setelah terbangun dari tidur panjang.

“Sepertinya Raeliana mengenal menantu keluarga Sharakiel,” kata Xain pada pangeran dan pria itu menghentikan bacaan, meliriknya.

Ein menyeringai kecil sambil meletakkan kembali dokomen ke meja. “Menantu keluarga Sharakiel? Oh, maksudmu Duke Sharakiel?”

Ah, benar. Rict Sharakiel sudah diangkat menjadi Duke menggantikan ayah mertuanya yang mendadak sakit setelah beberapa bulan putri tunggalnya meninggal. Lalu meninggal juga 2 tahun lalu. Rumor itu benar-benar hangat di Easter. Banyak orang yang bilang kalau keluarga Sharakiel dirundung awan hitam setelah Nona Arlendiana Shermakiel menikahi pemuda biasa bernama Rict. Bahkan pernikahan dengan usia yang lumayan terpaut jauh. Anak tunggal keluarga Sharakiel itu berusia 5 tahun lebih tua.

Sudah 2 tahun sejak pria itu menjadi Duke. Apakah Raeliana tidak mendengar rumor apa pun? Atau memang sengaja mengabaikan?

“Mungkin orang-orang secara sadar terlalu berlebihan membuat rumor tentang Duke Sharakiel,” kata Ein.

“Kau tidak akan membatasi Raeliana?”

“Jika aku membatasinya, menurutmu gadis itu akan mematuhi?” Ein kembali mengangkat dokumen.

The Crown Prince's Fiancee (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang