Aku update lagi spesial Valentine. Banyak yg request.
Tadinya mau bikin side story aja. Cuma ntar pada nggk terima kalo aku yang datang ke Easter 🤣🤣
Jadi yaudah. Update ini aja sudah mewakili Valen 🤗🤗Selamat membaca. Seperti biasa jangan lupa vote + komen.
***
Ein turun dari kereta kuda dengan perasaan bercampur aduk. Kereta kuda umum yang dibuat dengan ukuran besar dan bisa menampung beberapa orang sekaligus. Ein dan Raeliana naik kereta itu, duduk bersama penumpang lainnya.
Ein merasa napasnya direnggut paksa. Beruntungnya tidak ada dari mereka yang mengenalinya atau Raeliana.
“Hahahaha!” Raeliana hebatnya malah tertawa girang melihat penderitaan Ein yang merasa akan muntah sebentar lagi.
“Kau payah,” kata gadis itu di selah tawanya. “Itu umum digunakan oleh orang-orang seperti mereka.”
“Kenapa memilih yang seperti itu? Kita bisa menyewa kereta kuda lain atau naik kereta kuda istana.”
“Kalau begitu percuma saja aku menyebut ini kabur.” Raeliana tersungut.
Kalau seperti ini bukankah lebih efisien menggunakan teleportasi sihir? Kenapa Ein sama sekali tidak memikirkannya, ya?
“Apa kau ingin balas dendam atas perlakuanku saat kita pergi ke pasar?” Ein menatap tajam.
“Balas dendam apa? Meski aku sangat ingin membalasmu yang dengan seenaknya menarik kekang kuda, tetap saja aku tidak bisa melakukannya.”
Raeliana mengambil langkah pertama menuju sebuah sudut bangunan. Dalam semua penyamaran yang pernah Ein lakukan, ini hal yang pertama kali terjadi.
Raeliana dengan cemerlangnya mengusulkan mereka mengenakkan pakaian dari petani sayuran yang biasanya memasok bahan pokok makanan istana. Ein mana punya pakaian seperti itu. Terkadang Raeliana juga bisa berpikir seperti gadis gila. Pada akhirnya Raeliana setuju saat Ein mengusulkan mereka untuk menyamar sebagai pelayan saja dan mengenakan jubah.
Raeliana berbalik pada Ein sambil melepas tudung jubah cokelat yang menyelimuti pakaian pelayannya. Kemudian mengembuskan napas. “Tidak bisa dipungkiri. Bahkan jika kau berpakaian seperti gembel, mereka tetap tidak percaya kalau kau gembel.”
“Aku tampan, 'kan?” Ein tersenyum lebar.
Raeliana mendelik, kemudian mendengkus. “Garis keturunan kaisar itu luar biasa, ya.”
Ein mengangguk tegas. “Garis selanjutnya juga akan ada gen darimu.”
Wajah Raeliana merah padam. Bahkan Ein seperti mendengar gadis itu meledak karena malu. “Kenapa membicarakan hal seperti itu, sih! Ya, ampun. Aku bisa gila.”
Ein tertawa, lalu mengikuti Raeliana yang kembali berjalan masuk ke sisi bangunan. “Tempat kencan macam apa yang berada di belakang sebuah gedung?”
“Diam dan ikuti saja.”
“Kau tidak sedang menculikku ‘kan, Raeli?”
“He he he,” Raeliana mengeluarkan tawa yang dibuat-buat. “Kau bisa pulang sekarang kalau mau.”
“Kita belum berkencan. Kenapa aku harus pulang?”
Raeliana berbalik dengan mata melotot. “Bisakah Anda berhenti menyebut kalimat itu, Yang Mulia Pangeran?”
“Hmm. Apa Anda malu, Yang Mulia Putri?”
“Ha~ah. Aku menyesal menawarkannya!”
Raeliana kemudian berhenti di sebuah pintu yang terdapat di ujung celah gedung itu. Ein melihat pintu itu sudah sangat kusam. Kenapa Raeliana bisa tahu tempat seperti ini? Bukankah jiwa Raeliana yang sekarang ini tidak tahu tempat apa pun?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crown Prince's Fiancee (TAMAT)
Fantasía(Series 1 Easter : Season 1 dan 2 sampai Ending) // SUDAH TERBIT Tersedia juga di Aplikasi ® Fizzo ® Hinovel ® GoodNovel ® Kubaca Attention please : DIHARAP UNTUK TETAP MEMBACA SETIAP CATATAN DARI AUTHOR PADA AWAL DAN AKHIR CHAPTER. FOLLOW DULU SEB...