Chapter 90 (Season 2)

7K 1K 56
                                    

Tdi tuh niatnya mau baca komik. Eh, inget kalo jadwalnya update.
Maaf telat karena seharian tuh di luar. Yaudah, update duluanlah ya, baru baca komik.

Selemat membaca. Jangan lupa vote dan komen.

Oh, seperti yang sudah-sudah. Welcome di Easter buat yang baru gabung, say hay to you. Semoga betah sampai ending, ya 🤗🤗

***

Ein benar-benar menghabiskan waktu seharian bersama Raeliana kemarin. Kalau dipikir-pikir jiwa yang mendiami tubuh Raeliana sekarang ini memang orang yang sangat berbeda dengan Raeliana De Servant.

Ein memang tidak sempat mengenal Raeliana saat gadis itu tumbuh. Tetapi sedikit banyak Raeliana yang sekarang dan Raeliana asli memiliki kepribadian sama. Hanya saja Raeliana yang asli mungkin takkan mau mendatangi Ein.

Kemarin piknik mereka berjalan lancar dan Ein belum pernah mengalami hari selancar itu selain bersama Raeliana.

Tanpa sadar Ein menggeleng kecil sambil tersenyum, sementara kertas-kertas dokumen masih menumpuk di depannya. Ia bahkan tidak sadar kalau Charael dan Tristan saling pandang, mempertanyakan kondisinya. Sedangkan Charlotte terang-terangan dari rak buku menatap Ein.

“Sepertinya kondisi hati Anda benar-benar bagus, ya, Yang Mulia,” tegur Charael. Pria itu tersenyum lebar sampai matanya tertutup. “Telah terjadi sesuatu, ya?”

Ein berdehem setelah mendengar itu, kembali membaca dokumennya. Ia harus menghindari orang seperti Charael yang ahli sekali menggoda seseorang.

“Kenapa dokumennya sebanyak ini?” keluh Ein.

“Ya, Andakan sudah tidak mengerjakannya selama beberapa hari,” jawab Charael. “Dimulai dari Yang Mulia Putri sakit. Kemudian seharian melatih Nero dan kemarin juga tidak bekerja.”

“Kau benar-benar hafal.”

“Hehe, tentu saja. Saya selain kesatria juga sebagai ajudan Anda. Jadi, setiap tugas yang tidak Anda kerjakan akan dilimpahkan pada saya,” Charael dengan senyum berbicara melalui giginya.

Pria itu menyindir Ein, ya?

“Tetapi saya sengaja tidak mengerjakannya, Yang Mulia.”

Ein mendelik sesaat dan kembali pada dokumennya.

“Anda menghilang seharian kemarin,” kata Tristan. “Kami tidak bisa menemukan Anda.”

“Aku ada urusan kemarin,” jawab Ein.

“Anehnya, Ercher juga kebingungan mencari Tuan Putrinya yang menghilang. Apa itu ada hubungannya dengan Anda, Yang Mulia?”

Ein langsung menoleh pada Tristan yang berdiri di dekat pintu. Pria itu berbicara dengan wajah datar dan sama sekali tidak melihat Ein. Ia mendadak saja diserang bersamaan seperti ini. Kalau Ein bilang pergi bersama Raeliana kemarin, itu berarti hal yang dinamakan ‘kabur’ oleh Raeliana sudah bukan lagi ‘kabur’ dong.

“Aku belum bertemu dengannya sejak—”

“Pagi ini,” potong Charlotte.

Ein mengalihkan pandangan pada gadis itu yang langsung menunjukkan wajah tidak suka. Charlotte kemudian menutup buku yang ada di pegangannya dengan kencang dan menaruh sembarangan di rak.

Kening Ein berkerut kecil. Kenapa lagi?

Charlotte kemudian berjalan ke pintu dan membuka pintu. Ada Duke Sharakiel di depan pintu dengan tangan terangkat hendak mengetuk pintu. Gadis itu hanya membungkuk kecil dan berjalan melewati sang duke. Pergi begitu saja.

The Crown Prince's Fiancee (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang