Hallo 🤣🤣 aem bek....
Ada yang gemes sama Charlotte ya di 10 Crazy Up? Tahan ges. Charlotte perannya masih dikit di sini 🤣🤣
Ada juga yang benci sama Rose. Tahan dulu. Tanpa Rose cerita ini nggak akan jalan 🤭🤭
Ada yg bilang sedih. Emang kisah Ein dan Reli itu semuanya berawal dari tragedi. Jadi, ya mau gimana lagi. Emang udah tragedi dari sananya 🤣🤣Taapiiiiii...
Thanks buat kalian semua yg men-support sampai ke chapter ini. Aku terharu sama semangat yang kalian kasih. Kalo dulu aku males2an update karena nggak ada yg komen atau vote. Semua sider. View naik tapi gk lebih dari itu. Aku sedih karena ngerasa gk sepantas itukah ceritaku dapat vote saking jeleknya?Tapi akhirnya aku ketemu kalian semua. Tengkyuuuu oya. Beneran. Karena kalian semangat aku up lever 120% 🤭🤭
Jadi, daripada kalian penasaran, aku kasih 1 chapter lagi biar mengobatin gondok. Atau malah tambah gondok? 🤣🤣 Yaudahlah.
Habis ini aku mageran dulu, up entah kapan. Jdi habis ini jgn diteror 🤣🤣 wkwkwkHappy reading and vote + coment
***
Setelah pertemuan Raeli dan pangeran beberapa malam lalu, tampaknya pria itu jadi lebih terang-terangan mendatangi Rose. Ya, bagus juga. Raeli menolak bertemu pria itu sama halnya seperti yang pangeran lakukan sebelumnya.
Jika pangeran pikir Raeli akan marah dengan kedekatannya bersama Rose, maka pangeran benar. Raeli marah. Kenapa baru sekarang mencoba tertarik pada Rose? Bukankah Raeli sudah menyodorkannya sejak lama?
Hal itu membuat Raeli jadi sebal luar biasa. Semalaman Raeli berpikir, mungkin inilah batasan dari rasa sabar yang Raeliana miliki. Hatinya entah kenapa jadi sakit setiap melihat pangeran berpaling.
Raeli benci kondisi seperti ini dan ia ingin melarikan diri.
Sepertinya cerita ini sudah kembali ke plot awal. Kematian Raeliana sudah semakin diperjelas dengan adanya tatapan kebencian pangeran. Raeli sudah benar-benar harus menciptakan masa depannya dengan matang sebelum plot kematian itu dengan deras mendatanginya.
Raeli akan mengambil tindakan. Sekarang atau tidak sama sekali.
“Anne?” panggil Raeli begitu pelayannya itu masuk.
Raeli langsung berdiri dengan dua amplop di tangannya yang sudah sejak semalam ia tulis. Sampai pagi ini ia masih memikirkannya. Tampaknya sekarang Raeli sudah yakin.
“Iya, Nona?”
Dengan sekali tarikan napas, Raeli menguatkan hatinya. Ia akan menghadapi risikonya nanti.
“Kau bisa menolongku?” tanya Raeli. Karena Anne bisa sama sulitnya seperti Duchess Servant.
“Katakan saja, Nona.” Anne tersenyum. “Apa pun saya akan melakukannya.”
Iya, Raeli harap begitu. Sampai kapan pun Anne tidak akan pernah membelot dari sisinya. Hanya itu yang bisa menjadi penenang Raeli.
“Pergi ke gedung administrasi dan berikan ini pada Kris.” Raeli memberikan sebuah amplop yang sudah diberi tanda dengan bulatan berwarna cokelat di sisi ujung amplop. Surat itu tidak resmi, jadi Raeli tidak butuh stempel keluarga.
“Apa ini?” tanya Anne dengan kening berkerut ketika menerima amplop itu.
Isinya adalah masa depanku, Raeli bergumam dalam hati.
“Kris akan mengurusnya untukku.”
Anne tidak bertanya lagi, tetapi masih menatap amplop itu lekat-lekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crown Prince's Fiancee (TAMAT)
Fantasy(Series 1 Easter : Season 1 dan 2 sampai Ending) // SUDAH TERBIT Tersedia juga di Aplikasi ® Fizzo ® Hinovel ® GoodNovel ® Kubaca Attention please : DIHARAP UNTUK TETAP MEMBACA SETIAP CATATAN DARI AUTHOR PADA AWAL DAN AKHIR CHAPTER. FOLLOW DULU SEB...