Chapter 71 (Season 2)

12.8K 1.6K 85
                                    

Aku update. Udah kayak webtoon dan webkomik, yakk 🤣🤣 update jam 10 malem. Wkwkwk

Lah? Kok tumben update nggak hari sabtu? Ya, kemarin sabtu kan ganti wawancara. Meet en grit 🤣🤣 jadi hari ini deh. Tapi, nanti malem minggu aku update lagi. Kurang baik apa cobak?

Yaudah, silakan baca dan vote. Kalo mau komen silakeun. Aing mah senang. Lalu ... Mohon dibaca sampe bawah banget yakk.

***

Entah bagaimana, saat Raeli dan Ein keluar dari pasar, Carry dan kereta kuda sudah menunggu mereka. Untung sekali itu adalah kereta kuda sewaan. Tadinya Raeli cemas kalau yang akan datang adalah kereta kuda super besar dan mewah milik keluarga kaisar.

Sepertinya kakak Raeli bisa membaca situasi. Bahkan Ercher juga diminta untuk tetap menunggu. Kusir kereta kuda yang Raeli curiga adalah salah satu bawahan Carry itu sempat masuk ke pasar untuk mengambil buah Purry pesanan Raeli dan sangkar berisi burung elang milik Ein.

Carry yang datang bersama kereta kuda harus pulang menunggangi Worky. Ternyata kuda itu sangat pengertian, tidak memberontak walau yang sedang menungganginya bukan pangeran.

"Apa menyenangkan?" tanya Raeli saat mereka sudah diperjalanan pulang. "Sebenarnya aku sudah lama ingin mengajakmu. Hanya saja saat itu tidak sempat bilang karena ada Nona Charlotte."

"Saat aku bertanya apa kau ingin pergi ke suatu tempat?"

Raeli mengangguk. "Tertunda satu tahun."

"Tapi akhirnya kita juga pergi."

Raeli mengangguk, tanpa sadar menguap. "Pangeran tidak lelah?"

"Tubuhku tidak selemah itu."

Raeli mengangguk-angguk sebal dan menyandarkan diri ke dinding kereta, memejamkan mata. "Bangunkan aku saat sudah sampai."

Ein hanya berdehem menanggapi, tetapi ia juga melihat Raeli jatuh tertidur. Tidak lama setelah itu ia memutuskan untuk pindah ke bangku Raeli dan membaringkan kepala gadis itu di pangkuannya.

Sungguh orang yang tidak waspada. Meski anak seorang Duke terhormat, Raeliana cenderung mirip seperti gadis biasa yang bicaranya sembarangan, terkadang melupakan tata krama, tidur di sembarang tempat seperti sekarang. Namun, terkadang gadis ini bisa manis juga.

Memberikan kata-kata manis pada Ein, perlakuan manis tanpa sadar, bahkan sangat peka terhadap sesuatu yang terjadi dengan orang sekitarnya.

Ein tidak tahu, apakah perasaannya untuk Raeliana masih akan terus dan terus tumbuh dari hari ke hari seperti ini. Sekarang saja saat bersama gadis itu, ia merasa perasaan yang semakin hari membesar dan hidup itu tidak akan pernah mengecil, pudar dan kemudian padam.

Sejak kecil, perasaannya untuk Raeliana tidak pernah berbeda.

***

Tristan dan Charael baru saja mencapai perbatasan Easter dan Zelmehir setelah melalui beberapa kali transit dari portal sihir katedral agung ke portal-portal katedral yang bisa mereka temui. Bahkan saat meminta untuk menggunakan portal tersebut mereka harus menunggu prosedur, walaupun mereka membawa izin dari Xain.

Dengan berpakaian seperti pendeta katedral, Tristan dan Xain akhirnya sampai di portal terakhir. Mereka melanjutkan perjalanan dengan kuda pinjaman katedral terakhir. Karena mereka tidak bisa membawa kuda sendiri dalam misi ini.

Akhirnya mereka sampai setelah 3 hari perjalanan.

Zelmehir. Desa itu sama seperti wilayah-wilayah lain. Dikelilingi oleh tembok-tembok tinggi. Perbedaannya, tembok yang mengelilingi Zelmehir dua kali lebih tinggi dibanding tembok tiap wilayah pada umumnya. Belum lagi dinding itu diselimuti oleh lumut-lumut berwarna hijau gelap dan sihir.

The Crown Prince's Fiancee (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang