Chapter 4: Lelah

2K 149 26
                                    

"Upin dan Ipin iniyah dia kembay ceiyac itu biaca Upin dan Ipin yagam akcinya kau dicenangi Yuto jua Upin dan Ipin ceyamanyaaa~", senandung si kecil Haruto sembari menggoyangkan pantat kecilnya ke kiri dan ke kanan.

Tak puas hanya menggoyangkan pantat, kini Haruto ikut menggoyangkan kepala dan kedua tangannya ke kiri dan ke kanan secara berirama. Jangan lupakan pantat kecilnya yang tetap ikut bergoyang.

"Upin dan Ipin iniyah dia dingdongdeng kembay ceiyac itu biaca dungdungdung Upin dan Ipin yagam akcinya oyeoyee kau dicenangi Yuto juaaa Upin dan Ipin dan kawan-kawan ceyamanyaaaa~~~ Yeayyy", Haruto bertepuk tangan dengan antusias.

"Cekayi yagi ya cekayi yagi. Tyi tu wan go! Upin dan Ipin iniyah dia byutbyutbyut kembay cei--OHOK OHOOKK", Haruto mendadak batuk.

"Cebentay cebentay, Yuto minum duyu ya. Tongkat ajaib tunggu Yuto dicini", Haruto meletakkan remote tv diatas meja. Setelah meletakkan remote tv yang ia sebut sebagai tongkat ajaib itu diatas meja, tubuh mungil berbalut pakaian bergambar Doraemon itu melesat menuju dapur.

Sang Mama yang sejak tadi memperhatikan tingkah aktif si kecil dari kejauhan dan tentunya secara sembunyi-sembunyi kini tidak dapat lagi menahan pekikan gemasnya.

"Hayoo Mama ngapain disini?"

Mashiho yang terkejut karena kedatangan Junkyu secara tiba-tiba lantas mendelik kesal.

"Ish Kakak ngapain sih? Muncul tiba-tiba kayak gitu, ngagetin tau ga?", omel Mashiho.

"Kakak udah daritadi loh disini. Kamunya aja yang ga sadar karena terlalu asyik liatin Ruto. Lagian Ruto ngapain sih ini?", tanya Junkyu bingung sembari memberikan ponselnya pada Mashiho.

"Kakak sempat rekam?", tanya Mashiho.

Junkyu mengangguk.

"Terima kasih ya Kak Ajun, aku tadi sampe lupa ngerecord momen ini karena Ruto terlalu gemesin", tutur Mashiho dengan ekspresi bahagia saat melihat kembali tingkah aktif sang anak melalui ponsel pintar sang suami.

"Aku kan suami siaganya kamu", balas Junkyu dengan ekspresi yang amat menyebalkan dimata Mashiho.

"Gemesin banget anakku"

"Anak aku juga, sayang. Anak kita. Lagian belajar darimana si bayi ini joget-joget gitu? Mana nyanyi liriknya diubah-ubah pula"

"Ubah gimana maksud Kakak?", tanya Mashiho bingung.

"Gini nih, Upin dan Ipin iniyah dia kembay ceiyac itu biaca Upin dan Ipin yagam akcinya kau dicenangi Yuto jua Upin dan Ipin ceyamanya~ Harusnya kan gini, Upin dan Ipin inilah dia kembar seiras itu biasa blablabla, gitu pokoknya. Iyakan?"

Mashiho kini menatap Junkyu dengan ekspresi super datarnya.

"Kakak jangan mulai buat aku kesel ya. Udah tau lidah anaknya masih cadel"





Nyiutt~





"Aduh aduh iya maafin Kakak, sayang. Kakak becanda doang. Ampunilah suamimu yang amat sangat tampan ini, Mashiiii", pekik Junkyu pada Mashiho yang kini melayangkan cubitan ke perut berkedok roti sobek miliknya.

"Abisnya Kak Ajun ngeselin banget"

"Maaf atuh sayangku, cintaku, manisku, semestaku, surgaku. Tapi, mau lihat Kim Junkyu versi menggemaskan ga?", tawar Junkyu.

Mashiho memicing curiga. Kelakuan suaminya ini suka aneh-aneh soalnya.

"Kamu ga usah bertingkah ya Kak"

"Ih kali ini Kakak serius, sayang~"

"Ya udah, mana coba aku lihat", pada akhirnya Mashiho memilih mengiyakan.

Junkyu tersenyum lebar.

"Nih lihat ya Mama", Junkyu mengambil posisi siap dan tanpa diduga kepala Keluarga Kim itu meniru tingkah aktif putra semata wayangnya dan Mashiho.

Bernyanyi sembari menggoyangkan seluruh tubuhnya ke kiri dan ke kanan secara berirama.

"Upin dan Ipin iniyah dia"

"Dahlah Kak, cape aku sama kamu", Mashiho berjalan meninggalkan Junkyu.

Junkyu menyudahi acara mari menari dan bernyanyi bersamanya, kini sang kepala keluarga Kim itu memilih untuk mengekori sang istri.

"Loh kenapa? Aku gemesin kan kayak Ruto. Nyanyi sambil joget geol-geol gitu"

"Ruto nyanyi sambil joget ya jelas dong gemesin"

"Kalau aku?", tanya Junkyu.

"Ngeselin", jawab Mashiho.

"Ngeselin tapi kamu sayang banget sama aku. Iyakan Mama~", goda Junkyu.

"Kak diem atau kamu aku jambak", ucap Mashiho sembari tersenyum manis.

"Ampun yang mulia Ibunda Ratu", ujar Junkyu yang terus mengintili Mashiho. Bahkan kedua tangannya sudah melingkari pinggang sang istri.

"Mamaaa~", panggil Haruto yang kini berlari dengan kaki kecilnya menghampiri Mashiho.

"Iya sayang, ada apa?", jawab Mashiho setelah berhasil melepaskan tangan Junkyu yang melingkari pinggangnya.

"Mama mama", panggil Haruto lagi.

"Iya sayang, ada apa? Mama disini. Ruto kenapa lari-lari hmm?"

"Hi..hi..hi.. Maap ya mama kayena Yuto yayi-yayi"

"Iya tidak apa-apa. Jadi ada apa Ruto memanggil Mama?", tanya Mashiho yang kini membersihkan sisa lelehan air disekitar mulut sang anak.

"Yuto ingin beykunjung ke kampung duyian yuntuh. Boyeh ya Mama?"

Kening Junkyu dan Mashiho berkerut bingung.

"Papa nda keyja?", tanya Haruto saat menyadari eksistensi sang Papa.

"Lah iya ya. Kan udah udah waktunya Papa berangkat ke kantor", balas Junkyu gelagapan.

"Ya cudah cana ciap-ciap. Nanti Papa bica teyat yoh ke kantoy nya", tambah Haruto dengan ekspresi serius.

Mashiho mengulas senyum pasrah.

"Hari ini hari minggu kalau Papa dan Ruto lupa"

"Eh iya ya he..he..he..", ucap Junkyu dan Haruto bersamaan.

"Mama boyeh yaa, pwicc", mohon Haruto dengan binar penuh harap.

"Ruto ingin apa tadi? Ingin berkunjung ke kampung durian runtuh?", tanya Mashiho yang diangguki Haruto dengan antusias.

"Yuto ingin beyatih cuyap cama Upin Ipin. Kayak gini pin pin pom"

Junkyu yang mendengarnya tersenyum penuh makna.

"Ayo kita ke kampung durian runtuh", seru Junkyu semangat.

"Yeayyyy go~", tambah Haruto yang sudah melompat kegirangan ke gendongan Junkyu.

"Hah~", Mashiho yang menghela napas pasrah.

Agak melelahkan rasanya jika bapak dan anak itu sudah berbagi sel otak bersama.



[🐨🍀🦋]

Ayoo unjuk jari siapa yang pengen ikut berkunjung ke kampung durian runtuh bareng Ruto?~

Buat Readers yang udah vote dan comment, Author sangat-sangat berterima kasih, membaca komen dari kalian membuat Author sangat bahagia dan makin semangat buat update book ini💗

Buat yang udah baca tanpa meninggalkan jejak apapun juga Author tetap mau berterima kasih karena sudah mau menyempatkan waktunya mampir ke book ini🤗

Author sayang kalian banyak-banyak
💗✨💗✨💗✨💗

-Arinaqueens🌼-

[✔]𝐊𝐢𝐦'𝐬 𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐅𝐚𝐦𝐢𝐥𝐲 𝐇𝐚𝐩𝐩𝐢𝐧𝐞𝐬𝐬 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang