Sudah dua hari Haruto demam karena flu. Batita kesayangan Junkyu dan Mashiho itu menjadi lebih rewel. Seperti saat ini, Haruto meminta untuk terus digendong sang Mama. Jika akan dibaringkan ke tempat tidur, Haruto akan menangis dan terus mengatakan jika ia takut.
"Turun sebentar ya sayang? Mama membuatkan susu dulu untuk Ruto. Iya ya?", bujuk Mashiho sembari menepuk pelan punggung sang anak yang berkeringat.
Mashiho dapat merasakan gelengan kepala si kecil di ceruk lehernya.
"Nda mau, takuutt", ujar Haruto yang terdengar begitu lemah.
"Ruto takut kenapa?", tanya Mashiho.
"Yuto takut Mama. Kepaya Yuto cakit kayau nda di gendong mama, yacanya putay-putay Yuto nda cuka hikcc", isakan Haruto mulai terdengar.
"Ssttt cup cup cup, iya-iya mama gendong ya sayang ya. Ruto boleh berhenti nangisnya? Nanti kalau nangis kepala Ruto tambah sakit", Mashiho mengelus sayang surai dan punggung sang putra.
"Hu'um", gumam Haruto yang semakin mengeratkan pelukan di leher sang Mama.
"Sayang ini diminum dulu", Junkyu datang ke kamar dengan membawa secangkir teh mint untuk sang istri.
"Sini aku bantuin minumnya. Dibuka mulutnya", Junkyu dengan hati-hati mendekatkan gelas ke arah bibir Mashiho.
"Terima kasih, Kak", tutur Mashiho setelah berhasil meminum teh nya. Junkyu mengangguk sembari membersihkan sisa teh disudut bibir Mashiho dengan ibu jarinya.
"Ini juga susu Ruto udah Kakak buatin. Kamu istirahat dulu ya, Ruto nya biar Kakak yang gendong", tawar Junkyu. Giliran Mashiho yang mengangguk.
"Ruto sama Papa dulu ya, biar Papa lagi yang gendong", ujar Junkyu pelan.
"Ndaa, mau mama", jawab Haruto.
Melihat Junkyu yang akan kembali membuka suara, Mashiho spontan menggeleng.
"Gapapa, Kak. Biar aku gendong dulu Ruto nya sampai tidur", ujar Mashiho tanpa suara.
Junkyu kembali mengangguk meski sedikit tidak ikhlas. Bukannya apa, Junkyu juga khawatir pada sang istri. Mashiho belum makan apapun sejak tadi karena Haruto yang tidak ingin lepas dari gendongan sang Mama. Mashiho bergerak sedikit, Haruto akan kembali rewel.
Junkyu takut Mashiho ikut sakit. Junkyu ingin protes pun tidak bisa. Alasan pertama, karena Haruto masih lah seorang bayi berusia tiga tahun yang akan manja pada sang Mama bila sedang sakit, terlebih Haruto adalah darah dagingnya sendiri. Alasan kedua, Junkyu sadar diri jika sifat manja Haruto saat sedang sakit seperti saat ini adalah sifat turunan darinya. Junkyu sadar diri disaat ia sedang sakit, ia juga bersikap manja, bahkan sangat manja pada Mashiho.
"Ruto kenapa ga mau di gendong Papa?", pada akhirnya Junkyu tetap bertanya apa alasan sang anak yang sejak kemarin selalu menolak untuk ia gendong.
"Nda cuka, badan Papa keyac cepeyti batu, nda enak dipeyuk", jawab Haruto tulus dari hati. Mashiho yang mendengar jawaban tak terduga dari sang anak lantas terkekeh. Sedangkan Junkyu? Papa muda itu hanya bisa tersenyum sembari mengulum bibir.
"Ini namanya otot, Ruto. Dan tidak keras seperti batu", ucap Junkyu.
"Pokoknya Yuto nda cuka. Mau peyuk mama aja, Yuto cuka, nyaman dipeyuk mama, mama juga wangi", balas Haruto.
Junkyu mendelik.
"Jadi maksud Ruto, Papa ga wangi gitu? Papa bau?!", tanya Junkyu yang tidak terima dengan ucapan sang anak.
"Yuto nda biyang cepeyti itu. Yuto nda biyang Papa nda wangi, Yuto biyang Mama wangi Yuto cuka", setelah mengatakan itu, si kecil Haruto kembali menyamankan kepalanya di ceruk leher sang Mama.
"Tapikan..."
"Udah ya Papa. Ruto nya mau bobo biar cepat sembuh", lerai Mashiho. Junkyu menatap Mashiho dengan bibir yang sudah melengkung sedih.
"Ruto minum susu dulu sambil dipeluk Mama, mau ya?", tanya Mashiho yang diangguki Haruto.
~🐨🍀🦋~
"Kakak makan juga dong, jangan cuma liatin aku. Kakak juga belum makan apapun sejak tadi", ujar Mashiho pada Junkyu yang sedang menopang dagu, melihat ke arahnya.
"Kakak udah kenyang kok. Dilanjut lagi dong makannya, love. Kakak seneng banget lihat kamu ngunyah gitu, gemes", jawab Junkyu.
Mashiho mendengus.
"Buka mulutnya aaa", Mashiho berinisiatif untuk menyuapi Junkyu.
Junkyu yang diperlakukan seperti itu lantas menuruti perintah sang istri dan memberikan senyum manisnya.
"Kalau mau disuapin ya bilang aja, ga usah ngode-ngode kayak gitu", celetuk Mashiho yang sudah memicingkan matanya ke arah Junkyu.
"Gapapa dong. Aku suka kodein kamu. Peka banget deh. Jadi makin cinta aku sama kamu, love"
"Nih makan lagi", Mashiho kembali menyuapi Junkyu. Berniat menutup mulut manis suaminya itu.
"Setelah ini aku pijitin ya, badan kamu pasti pegel karena seharian gendong si bayi", tawar Junkyu.
"Gapapa Kak. Setelah ini Kakak istirahat aja. Besok kan harus ngantor. Lagian seharian ini Kakak juga bantuin aku jagain Ruto. Kita langsung tidur aja ya", balas Mashiho.
Junkyu mengangguk.
"Iya kita langsung istirahat, tapi aku tetap mau pijitin kamu. Ga boleh nolak. Aku tau badan kamu pegel, love. Mau ya aku pijitin?", bujuk Junkyu.
Mashiho menyunggingkan senyum manis.
Kim Junkyu, sosok suaminya ini tak pernah berubah sejak dulu. Bagaimana cara ia memperlakukan Mashiho tetaplah sama. Tak ada yang berubah. Suaminya ini terus membuatnya jatuh cinta berkali-kali.
"Kak Ajun, aku bener-bener bersyukur, sangat-sangat bersyukur atas hadirnya Kakak di hidup aku. Terima kasih karena selalu menjadi sosok yang sangat pengertian dan selalu memperlakukan aku dengan baik, bukan baik lagi tapi sangat baik. Aku memang jarang ucapin kalimat ini buat Kakak. Tapi satu hal yang harus Kak Ajun tau, aku cinta banget sama Kakak. Aku cinta dan sayang banget sama sosok luar biasa ini. Terima kasih karena telah memilih aku untuk menjadi pendamping hidup Kakak", ungkapan tulus itu Mashiho utarakan sembari menggenggam jemari Junkyu yang berada diatas meja.
"I love you too more than life, love", kedua insan tersebut saling memberikan tatapan paling tulus yang mereka punya dengan tangan yang sudah saling bertaut.
[🐨🍀🦋]
Uwu banget keluarga ini🥰
Oh iya, Author buat cerita ini dengan konflik kecil aja, pokoknya book ini hanya menceritakan tentang bagaimana keseharian Keluarga Kecil Kim bersama Keluarga yang lain. Semoga cerita ini juga bisa menghibur readers dan bisa menjadi tempat healing, penghilang jenuh dan bisa memperbaiki mood semua readers yang membacanya.
Di book ini kita cukup happy-happy aja ya🤗 Author harap semua readers bisa tersenyum lagi setelah membaca book ini, semoga energi positif dari Keluarga kecil Kim dan keluarga kecil yang ada di book ini dapat menular ke readers yang membaca. Semoga energi positif nya dapat tersampaikan dan semoga kebahagiaan Keluarga Kecil Kim bersama Keluarga yang lain dapat ikut dirasakan semua readers yang membaca book ini💗
Sampai jumpa di chapter selanjutnya yeorobun✨
-Arinaqueens🌼-
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]𝐊𝐢𝐦'𝐬 𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐅𝐚𝐦𝐢𝐥𝐲 𝐇𝐚𝐩𝐩𝐢𝐧𝐞𝐬𝐬
FanfictionSelamat Datang di Dunia Papa Ajun, Mama Cio, Kakak Ruto dan Baby Hwanie✨ 🐨🍀🦋🐮 ✨ Warning GS❗