Chapter 28: PDKT?

1.2K 105 176
                                    

Hari sabtu adalah jadwal Haruto untuk jalan-jalan bersama Mama dan Papa.

Keluarga Kim terlihat sedang menyusuri Mall dengan Haruto yang berada di tengah-tengah Junkyu dan Mashiho.

"Kita mau kemana dulu nih?", tanya Junkyu yang kini mengalihkan pandangannya ke arah Mashiho.

"Makan duyu boyeh nda? Peyut Yuto bunyi-bunyi, yapay yagi~", jawab Haruto.

Junkyu dan Mashiho sudah menaruh atensi penuh pada si kecil.

"Ruto udah lapar ya? Mau makan apa?", tanya Mashiho.

"Mau makan ayam~"

"Ya udah ke KFC aja yuk, itu udah di depan mata", ujar Junkyu.

"Hoyeeeee ayam Yuto mam ayam~", seru Haruto riang.

"Bayi sini pegangan sama papa mama, ntar kalau hilang terus di culik kan ribet urusannya", panggil Junkyu pada Haruto yang sudah melepaskan tangannya dari Mama dan Papa.

"Yuto mau yayi"

"Ga boleh lari-lari, nanti Ruto jatuh atau ga sengaja nabrak orang yang lewat. Itu ga baik", balas Mashiho yang sudah menggenggam jemari mungil Haruto.

"Tuh denger kata mama, ga boleh yayi-yayi. Ntar Papa tinggal di Mall loh"

"IH JANGAN PAPA"

"Nah makanya sini pegangan. Mana tangannya?", Junkyu memberikan tangan kanannya dan akhirnya di sambut dengan genggaman tangan dari Haruto.

Haruto takut di tinggal. Lebih baik pegangan saja dengan Papa dan Mama.

Sesampainya di dalam KFC, Mashiho mengedarkan pandangannya mencari meja kosong untuk mereka tempati.

"Kak, di ujung sana aja, meja di sebelah rombongan anak-anak SMA. Ada kursi khusus buat batita nya", ujar Mashiho pada Junkyu.

"Okay, love. Ayo"

"Yuto mau duduk di camping mama ya", Haruto lebih dulu memesan kursi setelah sampai di meja yang akan mereka tempati.

"Ga ada ya bayi, bayi duduk sendiri tuh. Di kursi khusus yang udah tersedia", balas Junkyu meledek Haruto.

"Tapi Yuto mau di camping mama duduknyaaa"

"Tapi cuma Papa yang bisa duduk di samping mama, bayiiii"

"Kenapa Yuto nda bica cedangkan Papa bica duduk di camping mama?", Ruto tidak menyerah begitu saja.

"Karena Papa udah besar dan udah tinggi sedangkan Ruto masih harus duduk di kursi tinggi khusus bayi biar sampe ke meja makan"

"Tapi Yuto bica di pangku mama!", si kecil Ruto mulai terlihat marah.

"Ruto mau adik bayi di dalam perut mama kegencet?"

"Nda mauuu"

"Nah maka dari itu bayi harus nurut. Ga boleh marah-marah, ntar beneran Papa tinggal loh. Mau?"

"Nda mauuu", bibir Haruto mulai melengkung ke bawah.

"Ruto anak baik kan?", tanya Mashiho lembut.

Si kecil terlihat mengangguk.

"Nah karena Ruto adalah anak baik, jadi harus nurut sama apa yang papa bilang ke Ruto. Anak yang baik adalah anak yang mau mendengarkan perkataan orangtua nya. Ini juga untuk Ruto, biar Ruto nyaman makan nya ga kehalang meja. Ga boleh marah-marah juga. Ruto mengerti maksud mama?", tanya Mashiho masih dengan nada dan tatapan lembutnya.

"Iyaa mama. Papa, Yuto minta maaf. Maafin Yuto ya? Mama, maafin Yuto juga ya? Yuto janji nda mayah-mayah yagi ke Papa", cicit nya dengan mata berair.

"Iya mama maafkan. Mau mama peluk sebentar ga?", tawar Mashiho yang sudah merentangkan tangannya.

[✔]𝐊𝐢𝐦'𝐬 𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐅𝐚𝐦𝐢𝐥𝐲 𝐇𝐚𝐩𝐩𝐢𝐧𝐞𝐬𝐬 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang