Chapter 77: Ngambeknya Si Bayi Montok

1.1K 109 222
                                    

Baby Hwanie sedang merajuk.

Bayi montok keluarga Kim itu sudah bersembunyi di balik gorden di ruang tengah dengan wajah merengut lucu.

"Sayang?"

"No ayang! Wani mayah!", balasnya dengan nada yang di tekan agar Mama tahu jika ia sedang marah.

"Keluar dulu yuk", panggil Mashiho lagi.

"Ndaaa"

"Hwanie lagi ga mau ngomong ya sama mama?"

"Iyaa"

"Ya udah, kalau gitu mama tungguin Hwanie sampai ga marah lagi ya"

"Iyaa"

"Mama tungguin sampai Hwanie mau ngomong baik-baik sama mama ya"

"Iyaa"

Mashiho pun kembali berjalan menuju sofa.

Jadi si bayi bungsu keluarga Kim itu sedang ngambek pada Mama, Papa dan Kakak Ruto.

Bagaimana tidak ngambek, biasanya saat terbangun dari tidurnya, ia akan melihat wajah Kakak Ruto, Mama dan Papa dalam formasi lengkap.

Tetapi pagi ini hanya ada Mama saja yang menyambut dirinya.

Dan yang membuat si bayi bungsu itu lebih ngambek lagi adalah karena Papa dan Kakak Ruto pergi berdua tanpa mengajak dirinya dan Mama.

Bagaimana bisa ia dan Mama di tinggalkan di sini?

Terlebih Papa dan Kakaknya pergi untuk lari pagi.

Baby Junghwan itu senang jika di ajak berlari dan berjalan-jalan keluar. Jadi mengapa ia harus di tinggalkan dan tidak di ajak untuk berpartisipasi dalam kegiatan lari pagi hari ini?

Baby Junghwan mendudukkan pantat montoknya yang terlapisi popok di atas lantai.

"Wani mayah", tuturnya sembari menatap ke arah luar melalui jendela.

"Ka Uto napa nda ajak Wani? Wani nda bawa", baby Junghwan membawa jari telunjuk berisinya untuk membuat garis-garis abstrak di atas lantai.

Ceritanya sedang meratapi nasibnya yang di tinggal lari pagi.

"Wani mayah ama Ka Uto Papa Mama, mayah muanya"

"Nda cukaaa~", baby Junghwan sudah memanyunkan bibir mungilnya.

"Wani cedih hu..hu..hu.."

"Ka Uto ama Papa nakay"

"Cedih cekayiii~", baby Junghwan menarik gorden untuk menutupi tubuh montoknya yang hanya terlapisi kaus kutang.

"Hitc hitc hu..hu..hu..", baby Junghwan mengusap air matanya menggunakan gorden.

"Nakay Wani nda ajak~", lirihnya.

Mashiho diam-diam memperhatikan sang anak dari atas sofa.

Kasihan sekali bayi montoknya ini.

Tapi Mashiho akan membiarkan baby Junghwan untuk melampiaskan rasa kesal dan rasa sedih yang ia rasakan terlebih dahulu.

Biarkan dulu sang anak melampiaskan emosinya seorang diri.

Walaupun begitu, Mashiho tetap merasa khawatir juga. Pasalnya sang anak belum makan dan minum apapun sejak tadi.

Saat terbangun dari tidurnya dan mendengar jika Papa serta Kakaknya pergi lari pagi tanpa mengajak dirinya membuat si bayi bungsu itu merajuk sampai sekarang.

Mashiho akan menunggu sedikit lagi.

"Pasti ngambek nih Hwanie nya kalau Kak Ajun sama Kakak Ruto dateng, pasti si bayi ga mau ngomong sama Papa dan Kakaknya", monolog Mashiho sembari memperhatikan sang anak yang menarik gorden untuk menutupi tubuhnya.

[✔]𝐊𝐢𝐦'𝐬 𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐅𝐚𝐦𝐢𝐥𝐲 𝐇𝐚𝐩𝐩𝐢𝐧𝐞𝐬𝐬 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang