Chapter 128: Bayi-Bayi Pengembara

890 102 99
                                    

Si Pangeran Kecil keluarga Park terlihat tengah mematut dirinya di depan cermin.

Tengok kiri, tengok kanan, tengok depan dan tengok belakang nampaknya penampilan si Pangeran Kecil sudah terlihat sempurna.

"Pangeran sudah keren dan tampan tanpa ada celah sedikitpun", ujarnya puas.

"Dobby, ayo cepat turun ke bawah. Damie dan adik-adik bayi sudah menunggu di bawah. Lele sama Jisungie juga sudah dalam perjalanan", ujar Yoshi dari muka pintu.

Doyoung menoleh ke arah sang Kakak yang sudah siap dengan kostum Paduka Raja nya.

"Kak Ochi, Pangeran Dobby sudah keren dan tampan kan?", tanya Doyoung dengan wajah berbinar.

Yoshi mengulas senyum manisnya kemudian mengangguk mengiyakan.

"Iya, Pangeran Dobby udah keren dan tampan kok. Pangeran Dobby yang terbaik", Yoshi mengacungkan dua jempolnya pada sang adik.

Doyoung yang mendengar ucapan Yoshi lantas tersenyum senang.

Kakaknya memang the best.

"Terima kasih, Kak Ochi. Kak Ochi juga sudah tampan dan berwibawa dengan kostum paduka raja nya", tambah Doyoung.

"Terima kasih, Pangeran Dobby"

"Sama-sama, paduka raja"

"Ya udah, ayo sekarang kita samperin yang lain"

"Ayay captain. Ayo kita ke bawah. Pangeran juga sudah siap untuk mengembara"

"Ayo"

Akhirnya pasangan Park bersaudara itu berjalan menuju tempat semua orang berkumpul sembari bergandengan tangan.

Jadi ceritanya hari ini para bayi sedang cosplay dengan tema Kerajaan dalam rangka merayakan hari ulang tahun si Pangeran Kecil keluarga Park.

Raja dan Pangerannya sudah ada, mari kita melihat para anggota kerajaan lainnya.

"Hali ini Jeje jadi pengawal kerajaan, kalau ada yang nakal, akan Jeje pukul pakai pedang", seru Jeongwoo yang sudah bergaya dengan gagahnya bak pengawal sungguhan.

"Ibunda Latu Hwanie dekat-dekat dengan pengawal Jeje telus ya, jangan jauh-jauh nanti di culik sama penjahat sepelti di film-film", petuah Jeongwoo pada baby Junghwan yang mengenakan kostum ibunda Ratu.

"Oteyy ka Je~", baby Junghwan mengacungkan jari jempolnya yang berisi.

"Mmm no no no, bukan Kakak Jeje tapi Pengawal Jeje", koreksi Jeongwoo.

"Butan, ni ka Je"

"Iya ini Kakak Jeje, tapi sekalang Kakak Jeje sedang jadi pengawal kelajaan, jadi panggilnya pengawal Jeje"

"Wawal Je?"

"Iyaa Ibunda Latu Hwanie"

"Wani tutu?"

"Bukan tutu, tapi Latu"

"Atu?"

"Iyaa itu, pintal sekali Ibunda Latunya Pengawal Jeje ini"

"Hi..hi..hi.. Tima acih~"

Jeongwoo menoleh ke arah Haruto yang sedang memegang perisai sembari menggaruk pantatnya dengan ekspresi tak nyaman.

"Luto kenapa galuk-galuk pantat?", tanya Jeongwoo penasaran.

"Jeje", panggil Haruto.

"Iya Luto kenapa?", balas Jeongwoo.

"Pantat Yuto gatay, sepeytinya kemasukan semut", ujar Haruto.

Mata Jeongwoo spontan membulat lucu.

"ASTAGA CEPAT LEPAS CELANA LUTO! KASIAN NANTI SEMUTNYA MATI KALENA DI GALUK-GALUK, TELUS KASIAN NANTI PANTAT LUTO JUGA JADI MELAH SEPELTI JEJE DULU!", seru Jeongwoo heboh.

[✔]𝐊𝐢𝐦'𝐬 𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐅𝐚𝐦𝐢𝐥𝐲 𝐇𝐚𝐩𝐩𝐢𝐧𝐞𝐬𝐬 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang