Chapter 65: Pagi Harinya Bayi Ultraman & Bayi Montok

946 107 114
                                    

Sesosok bayi montok terlihat menggeliat di dalam tidurnya, sepertinya tak lama lagi mata si bayi akan terbuka.

Dan benar saja, perlahan mata bulat menggemaskan itu terbuka.

Ia mengerjapkan mata guna menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retinanya.

Baby Junghwan si bayi montok terdiam selama beberapa saat. Setelah di rasanya tubuh gembul itu sudah bisa di ajak untuk lepas dari lengketnya kasur, baby Junghwan mengubah posisi menjadi duduk dan menoleh ke arah sekitar.

Tidak ada Mama yang biasa menyambut paginya di saat baru membuka mata.

Baby Junghwan menatap ke arah sebelahnya di mana sang Kakak masih tertidur dengan begitu lelapnya.

"Ka Uto acih bobo ya?", lirihnya.

Baby Junghwan mengucek matanya kemudian turun dari atas kasur. Pantat montok yang di lapisi popok itu terlihat berat saat ia bawa untuk berjalan, namun dengan segenap kekuatan yang ada, baby Junghwan tetap membawa langkah kakinya untuk keluar dari kamar.

Si bayi bungsu keluarga Kim itu membuka pintu kamar yang tidak tertutup rapat.

"Ma~ Pa~", panggilnya seraya menengok ke arah kiri dan kanan.

"Mana ma? Pa uga mana?", tuturnya sembari memegang celana bagian belakang yang terasa berat dan tidak nyaman.

Baby Junghwan kemudian terduduk di dekat ruang tengah sembari mengeluarkan isakannya.

"Hitc Wani cedih hu..hu..hu.. Antat Wani beyat", isak si bayi montok sembari mengusap matanya.

"Nda cukaaa hu..hu..hu..", tangisan si bayi keluarkan guna menyalurkan rasa tak nyaman yang ia rasakan.

Kasihan sekali si bayi bungsu ini.

Junkyu yang baru saja kembali dari kamar mandi seketika mengalihkan fokus pada sesosok bayi montok yang sedang menangis meratapi nasib.

Junkyu berjalan menghampiri sang anak.

"Bayi montoknya Papa kenapa nangis hmm?", Junkyu sudah ikut mengambil posisi duduk di hadapan baby Junghwan.

Baby Junghwan yang sedang mengusap mata seketika mendongak untuk melihat ke arah sumber suara seseorang yang amat ia kenali dan ia cari sejak tadi.

"Hitc hitc Papa~", bibir mungil itu semakin melengkung sedih di sertai wajah berlinang air mata.

"Utututuuu anak Papa kenapa nangis, sayang? Sini-sini sama Papa", Junkyu membawa sang anak ke dalam gendongannya.

"Hitcc ini beyat nda cukaaa", adu baby Junghwan pada sang Papa sembari menepuk pantatnya.

Junkyu yang mendengar aduan itu akhirnya mengerti dengan apa yang menjadi sumber keresahan si bayi bungsu sampai menangis seperti ini.

"Pantatnya berat karena popok ya? Kita ganti popok Hwanie ya, sekalian mandi aja deh. Biar pas Mama datang bayi montok udah wangi~"

Mendengar ucapan sang Papa, baby Junghwan seketika teringat.

"Ma ana?", tanyanya.

"Mama lagi pergi ke pasar bareng Mama Uncuk dan Mama Asa", jawab Junkyu.

"Egi?"

"Iya bayi, pergi"

"Wani nda ajak?", tanya baby Junghwan lagi dengan ekspresi serius.

Junkyu yang mengerti maksud sang anak seketika terkekeh.

[✔]𝐊𝐢𝐦'𝐬 𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐅𝐚𝐦𝐢𝐥𝐲 𝐇𝐚𝐩𝐩𝐢𝐧𝐞𝐬𝐬 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang