Chapter 12: Midnight Date

1.3K 116 63
                                    

Mashiho menolehkan kepalanya ke arah jam dinding yang terpasang di kamar. Waktu sudah menunjukkan pukul dua malam namun ia tak kunjung bisa memejamkan mata. Mashiho memutuskan untuk turun dari atas tempat tidur. Junkyu yang merasakan pergerakan dari sang istri lantas terbangun.

"Love, mau kemana?", tanya Junkyu dengan suara serak. Mashiho tidak langsung menjawab, melainkan berjalan menuju lemari dan mengambil cardigan berwarna navy.

"Kak Ajun ngantuk banget ga?", tanya Mashiho.

"Aku ga bisa tidur. Jalan yuk Kak", ujar Mashiho lagi.

"Eung?", Junkyu mengubah posisinya menjadi duduk. Jangan lupakan mata yang dengan susah payah di paksa untuk terbuka.

Mashiho berjalan mendekati Junkyu, berinisiatif merapikan rambut sang suami yang berantakan, mencuat sana-sini.

"Pengen jalan kemana?", tanya Junkyu setelah berhasil mengumpulkan nyawa.

Mashiho terlihat berpikir.

"Kemana aja Kak. Aku pengen ngerasain udara malam", jawab Mashiho.

Junkyu tersenyum.

"Ngidam ya, love? Hayuklah gaskeuunn. Ayo kita keliling dunia, aegi-ya~", setelah mengelus perut sang istri, Junkyu mengecup kening sang terkasih kemudian ikut berjalan ke arah lemari untuk mengambil dua jaket miliknya.

"Pakai jaket juga ya, udara malam ga begitu baik buat tubuh", Junkyu memasangkan jaket miliknya di tubuh sang istri. Mashiho mengangguk patuh.

"Ruto gimana?", tanya Mashiho.

"Biarin aja anaknya, ga bakal ilang kok", gurau Junkyu.

"Ish Kak serius!"

"He..he.. Maaf sayangku~ Itu Ruto nya tidur bareng Kak Boun. Kita perginya berdua aja"

"Ya udah deh"

"Asyik nge-date bareng Ayang~"

Mashiho mendengus namun setelah itu tetap menyunggingkan senyum.

~🐨🍀🦋~

Pasangan JunShiho terlihat tengah menyusuri jalan menggunakan motor matic milik Ayah Chanyeol.

Awalnya Junkyu ingin membawa mobil. Mana mungkin ia tega membawa sang istri yang tengah mengandung menggunakan motor di tengah malam seperti ini, namun Mashiho menolak dan tetap pada keinginannya untuk naik motor. Junkyu yang bucin dan sayang istri tetap mengiyakan meski dengan berat hati.

"Love, aku takut kamu ketiup angin kalau kita perginya naik motor", kalimat terakhir dari Kim bucin Junkyu sebelum mendapat cubitan maut di perut rata nyerempet kotak-kotaknya.

"Ya pikirmu badanku setipis apa, Kak?!", omelan Mashiho mengiringi ringisan Junkyu.

Setelah melakukan aksi lovey dovey ala mereka, akhirnya Mama dan Papa kesayangan Haruto pun memulai perjalanan mereka.

"Kak Ajun berhenti!", seru Mashiho tanpa berteriak.

Ya untuk apa berteriak jika yang berada di jalanan ini hanya mereka berdua. Tidak ada bunyi bising terkecuali bunyi dari hembusan angin.

Junkyu pun menepikan motornya.

"Mau jajan?", tanya Junkyu yang sudah menolehkan kepalanya ke arah Mashiho. Mashiho yang di tanya seperti itu lantas mengangguk antusias.

"Yuk turun. Siniin helm nya", Mashiho melepaskan helm yang ia gunakan dan menyerahkannya pada Junkyu.

Omong-omong saat ini mereka berada di alun-alun kota yang menjual banyak jajanan. Meskipun sudah menunjukkan waktu tengah malam, alun-alun kota tidak pernah sepi karena para pedagang tetap menjajakan dagangan mereka. Bahkan beberapa anak muda terlihat menikmati waktu bersama kawan-kawannya.

"Woah", binar kekaguman terpancar di mata Mashiho saat melihat banyaknya jajanan yang terpampang nyata di hadapannya. Junkyu yang melihat binar kebahagiaan sang istri lantas menggenggam jemari favoritnya itu dan membawa Mashiho pergi ke stand makanan yang dulu sering ia datangi. Mashiho yang di tarik terlihat tidak peduli. Kesayangan Kim Junkyu itu lebih tertarik melihat sekitaran alun-alun kota dengan antusias.

"Love, mau bakso tusuk kuah?", tanya Junkyu.

Mashiho kembali menganggukkan kepalanya.

"Mang Jinan, bakso tusuk kuahnya dua ya", ujar Junkyu pada mamang penjual bakso.

"Eh Aa Junkyu, udah lama ga kelihatan. Bentar ya mamang buatin dulu"

"Siap mang"

Mashiho yang melihat jika Junkyu terlihat akrab dengan mamang bakso tusuk mengernyit bingung.

"Kakak sering ya kesini? Akrab banget kayaknya sama mamang nya", bisik Mashiho.

Junkyu mengangguk.

"Dulu Kakak sering nongkrong di sini. Bareng Jihoon Jaehyuk juga, makanya akrab sama mamang Jinan nya", jawab Junkyu.

Mashiho mengangguk lagi sembari ber-oh ria.

"Kak Ajun, aku mau batagor juga, mau crepes, mie kuah, asinan kalau ada dan donat seperti biasa ya", pinta Mashiho memelas.

"Bentar ya Kakak beliin dulu. Di sini aja, jangan kemana-mana"

"Siap! Terima kasih ya, hubby", tutur Mashiho dengan manis.

"Duh jadi salting"

"Hi..hi.. Sana Kak, beliin"

"Okay, love"

Junkyu pun pergi membeli semua pesanan Mashiho. Mashiho yang berada di kedai Mamang Jinan menunggu sembari mengayunkan kaki riang.

"Ini dek bakso tusuk kuahnya", mamang Jinan menyerahkan pesanan pada Mashiho.

"Wah terima kasih ya, mang"

"Iya dek sama-sama. Adik manis ini istrinya Aa Junkyu ya?"

Mashiho mengangguk.

"Dulu a'Junkyu sering nongkrong di sini bareng a'Jihoon dan a'Jaehyuk juga. Ah iya, a'Junkyu dulu pernah kesini berdua sama cewe. Siapa ya namanya? Mamang lupa", mamang Jinan terlihat sedang berpikir, berusaha mengingat.

Mashiho yang sejak tadi menyimak penuturan Mamang Jinan terdiam. Napsu makan Mashiho pun mendadak hilang.

"Love, pesanannya datang~ Maaf ya Kakak lama", seru Junkyu yang sudah duduk di sebelah sang istri. Junkyu yang tidak mendapat respon dari Mashiho mengernyit heran.

"Kenapa, love?"

"Mamang ingat sekarang! Aa Jun, neng Bona nya mana?", seruan Mamang Jinan membuat Junkyu terlonjak kaget. Junkyu makin panik saat melihat Mashiho yang menatap ke arahnya dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Sa..sayang", seketika Junkyu merasa tertangkap basah oleh sang istri. Padahal ia sama sekali tidak melakukan kesalahan, Mashiho pun tidak mengatakan apa-apa.












[🐨🍀🦋]

Hayoloh bumil gemesnya ngambek🤣

-Arinaqueens🌼-




[✔]𝐊𝐢𝐦'𝐬 𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐅𝐚𝐦𝐢𝐥𝐲 𝐇𝐚𝐩𝐩𝐢𝐧𝐞𝐬𝐬 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang