"Jisungie, Luto, Jeje, Dobby, Damie, Kak Ochi, ikut Lele yuk. Lele mau tunjukkin mainan balu", ajak Chenle pada teman-temannya yang sedang duduk di atas ayunan taman komplek.
"Jauh nda? Dobby nda mau ya kalau jauh", tanya Doyoung yang sebenarnya mager alias malas gerak.
"Nda jauh kok, ayo"
Chenle memimpin jalan agar yang lain mengikuti langkah kaki nya.
"Ruto, Jeje, pelan-pelan soalnya ini jalannya licin, nanti jatuh", ujar Yoshi pada kedua adik bayi nya yang paling kecil tetapi juga paling aktif di sana .
"Okey~", jawab keduanya.
Ruto dan Jeje mah oke oke saja saat di beritahu padahal masih tetap di lakukan.
Yoshi hanya bisa menghela napas, tidak ada gunanya memberitahu, lebih baik di awasi saja mereka.
"Sampaiii~ Ayo kita main lumpul!!!", seru Chenle semangat saat mereka sudah berada di area taman yang berlumpur karena hujan semalam.
Para bayi yang melihat itu memberikan berbagai macam ekspresi.
"WOAAHH YUMPUY YUTO CUKA MAIN YUMPUYY"
"JISUNGIE MAU TANGKAP CACING DONG"
"LELE IKUT~"
"LUTO TUNGGU JEJE AYO MAIN CAMA-CAMA"
"PANGERAN UDAH MANDI MASA MAU KOTOR-KOTORAN LAGI"
"Gapapa Dobby, kalau mau menyatu dengan alam nda boleh takut kotor"
"MMM OKEY PRINCESS DAMIE"
"Ochi juga udah mandi, tapi Ochi mau main lumpur juga bareng adik bayi", Yoshi terlihat merenung.
Memilih untuk tetap diam di tempat atau mengikuti adik-adik bayi nya bermain.
"Main saja deh, nanti bisa mandi lagi. RUTO JEJE AYO KITA BUAT ORANG-ORANGAN DARI LUMPUR~"
Yoshi pun mengikuti Haruto dan Jeongwoo yang sudah asyik membentuk orang-orangan dengan lumpur yang ada.
Itu bukan tanah liat wahai adik-adik bayi :)
"Kak Ochi cacing!!!", Haruto mengambil cacing tanah dan mengangkatnya tepat di depan wajah Yoshi.
"Jeje tatut cacing, buang cacing nya Luto", celetuk Jeongwoo dengan bibir yang sudah melengkung ke bawah.
"Jangan di buang, kacian cacing nya", balas Haruto.
"Tapi Jeje tatuttt"
"Kenapa Jeje takut? Cacing nda nakay kok, nda gigit juga. Nih coba Jeje yihat", secara perlahan Haruto meletakkan cacing itu ke telapak tangannya.
"Yihat cacing nya goyang-goyang caja, nda gigittt", Haruto terus meyakinkan Jeongwoo jika cacing bukan hewan yang menakutkan.
"Benelan nda gigit?", cicit Jeongwoo.
"Beneyan, Yuto nda boong. Iya kan Kak Ochi?"
"Iya beneran. Coba pelan-pelan Jeje pegang cacing di tangan Ruto"
"Talau cacingnya gigit Jeje bagaimana?"
"LELE GOLENG CACING NYA KALAU GIGIT GIGIT", seru Chenle dengan spatula mainan yang sudah berada di tangan kanannya.
"Telus kalau Lele goleng, siapa yang makan cacing nya?", tanya Jisung.
Tanpa pikir panjang Chenle menjawab, "JISUNGIE YANG MAKAN"
"Kok aku?!"
"Emang Jisungie nda mau?"
"Ndaaa"
"Ya sudah, Dobby saja yang makan", balas Chenle enteng.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]𝐊𝐢𝐦'𝐬 𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐅𝐚𝐦𝐢𝐥𝐲 𝐇𝐚𝐩𝐩𝐢𝐧𝐞𝐬𝐬
FanfictionSelamat Datang di Dunia Papa Ajun, Mama Cio, Kakak Ruto dan Baby Hwanie✨ 🐨🍀🦋🐮 ✨ Warning GS❗