Chapter 64: Hari Papa Jae🦁

885 109 272
                                    

Hari ini adalah hari kelahiran dari Papa Kesayangan Princess Damie dan Jeje si Bayi Serigala.

Maka dari itu Kediaman Keluarga Yoon mendadak menjadi ramai karena hadirnya empat keluarga di sana yang ingin mempersiapkan kejutan hari ulang tahun kepada si Papa.

"Beginilah pemandangan para pengangguran yang sedang mencari pekerjaan dari rumah ke rumah", ujar Jihoon seraya berkacak pinggang saat melihat Junkyu, Jeno dan Mark yang sedang menghias ruang tamu keluarga Yoon.

"Apapun tugas yang di berikan, mereka kerjakan dengan separuh hati", nada suara Jihoon mendadak menjadi puitis.

"Lihatlah, seekor siluman Koala dan seekor Anjing jalanan sedang menggantungkan pernak-pernik ulang tahun bersama seekor Singa yang mengarahkan dari arah kiri ke kanan"

"Ckck bagus ya si Daddy anakan panda, bukannya ngebantuin Papa Jun, Papa Jeno dan Papa Mark dekor ruang tamu tapi malah berdiri aja dengan santuy kayak ga punya kerjaan", tutur Doyoung yang tiba-tiba sudah ikut berkacak pinggang di sebelah Jihoon.

Jihoon menoleh ke samping dan menunduk ke arah bawah untuk melihat satu tuyulnya yang tiba-tiba memperlihatkan wujudnya.

"Heh Pangeran tuyul, bukannya kamu lagi Daddy kurung di dalam botol sirup? Kok bisa keluar lagi?", balas Jihoon kepada sang anak.

"Enak aja bilang Dobby Pangeran tuyul. Daddy tuh anakan panda yang suka manja-manja ke Mommy. Daddy juga sana bantuin Papa-Papa yang lain! Jangan cuma berdiri di sini aja dong! Papa Jae udah mau pulang ke rumah!", seru Doyoung.

"Kamu nyuruh Daddy gitu?"

"Iya!"

"Dih kamu pikir Daddy mau? Sorry la yaw, Daddy ga mau"

"Ooo ga mau? Okay gapapa", Doyoung menganggukkan kepala kemudian berteriak dengan lantang.

"MOMMY COBA NIH LIAT DADDY CUMA SANTAI-SANTAI AJA DI SINI TERUS GA MAU NGEBANTUIN PAPA JUN, PAPA JENO DAN PAPA MARK DEKOR RUANG TAMU NYA"

Mata Jihoon seketika membelalak.

"Heh jangan cepu! Dobby kenapa seneng banget liat Daddy menderita? Dobby anak Daddy bukan sih? Kok ngeselin?", bisik Jihoon yang sudah berjongkok di sebelah sang anak.

"Daddy mau Dobby bawain cermin? Dobby ngeselin gini karena turunan dari Daddy ya", balas Doyoung tak mau kalah.

"Seandainya bisa milih, Dobby ga mau jadi julid kayak Daddy. Dobby mau nya tuh jadi anak kalem, sabar nan bersahaja seperti Kak Ochi. Gen Mommy menurun dengan sempurna sama Kak Ochi, sedangkan Dobby dominan dapat gen dari Daddy. Daddy pasti sayang banget ke Dobby makanya Dobby jadi mirip banget sama Daddy. Iya kan? Ngakuuuu. Daddy pasti cinta dan sayang banget sama Pangeran tampan ini", Doyoung sudah membusungkan dada bangga di hadapan Jihoon.

"Pede banget Pangeran Tuyul satu ini", Jihoon menggelengkan kepala prihatin.

"Udah deh ga usah gengsi gitu, Dad. Sana buruan bantu Papa-Papa yang lain buat ngedekor ruang tamu. Daddy ga bantu, Dobby bakalan lari ke dapur buat laporin ke Mommy soal kelakuan Daddy", ujar Doyoung yang sudah melangkah pergi dengan begitu gagahnya bak Pangeran Mahkota sungguhan.

Sementara itu Junkyu, Jeno dan Mark sudah menertawakan Jihoon yang terkena ulti anak bungsunya sendiri.

"Bwaahahahahahahaaa ngakak banget yang kena ulti anak sendiri. Karma noh ngeledekin yang lebih tua", seru Mark yang sudah tertawa terbahak-bahak.

"Weh bang jangan ketawa! Tangan lo getar-getar itu! Kursinya jadi ikutan getar juga, ntar gue jatuh bisa patah tulang nih gue", ujar Junkyu panik.

Jihoon yang mendengar ucapan Junkyu seketika menyunggingkan senyum evil nya.

[✔]𝐊𝐢𝐦'𝐬 𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐅𝐚𝐦𝐢𝐥𝐲 𝐇𝐚𝐩𝐩𝐢𝐧𝐞𝐬𝐬 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang