Chapter 39: Edukasi untuk Ruto & Hwanie

978 111 111
                                    

Si kecil Ruto terlihat berlari di dalam rumah untuk menghampiri sang Mama yang sedang duduk bersila di karpet ruang tengah.

"Mama, Yuto sudah seyesai simpan bukunya", lapor Haruto setelah selesai mengerjakan tugas yang diembankan sang Mama padanya.

"Good job, son. Ayo sini duduk dulu", Mashiho menepuk tempat di hadapannya. Haruto pun segera duduk di tempat yang sang mama tunjukkan.

"Kita tunggu baby Hwanie dulu ya"

"Adik bayi kemana?", tanya Haruto.

"Sedang membuang bungkus biskuit ke tempat sampah di depan", jawab Mashiho.

Haruto mengangguk mengerti.

"MA WANI DAH UANG~", seru baby Junghwan semangat.

"Bungkus biskuitnya di buang ke dalam tempat sampahnya?", tanya Mashiho.

"Iyaa ma~", jawab Junghwan.

"Kerja bagus, dear. Mama bangga melihat Ruto dan Hwanie sudah bisa mengerjakan tugas dengan baik. Ayo Hwanie juga duduk dulu di samping Kakak Ruto", ujar Mashiho.

"Iyaa mama~", jawab Junghwan yang sudah duduk manis di sebelah Kakaknya. Tak lupa memberikan senyum untuk sang Kakak yang juga menyambut dirinya dengan senyuman.

"Mama sudah boleh bicara pada Ruto dan Hwanie?", tanya Mashiho yang sudah menatap kedua anaknya secara bergantian.

Haruto dan Junghwan kompak mengangguk mengiyakan.

"Jadi sekarang mama mau mengajarkan pada baby Hwanie dan mengingatkan kembali pada Kakak Ruto tentang area-area tubuh yang tidak boleh di sentuh oleh orang lain. Hwanie dan Ruto dengarkan mama ya sayang", Mashiho memulai petuahnya.

"Iya mama", jawab Haruto dan Junghwan bersamaan. Dua pasang mata polos itu pun sudah terlihat serius memperhatikan sang Mama.

"Yang pertama, tidak boleh ada yang menyentuh Ruto dan Hwanie sembarangan kecuali Mama dan Papa. Tidak boleh ada orang lain yang menyentuh area wajah, area dada, juga area pantat Hwanie dan Ruto. Mengerti?", tanya Mashiho.

"Kayau Mama Asa, Mama Uncuk, Mama Njun dan Mama Nana bagaimana? Kan biasanya Yuto dan Hwanie di mandikan mama-mama yang lain", tutur Haruto.

Sementara baby Junghwan hanya menganggukkan kepala di sebelah sang Kakak, seolah menyetujui perkataan yang di lontarkan Haruto barusan.

"Kalau mama Asa, mama Uncuk, mama Njun dan mama Nana itu boleh. Begitupun untuk papa Jae, papa Ji, papa Jeno dan papa Mark. Oma dan Opa juga boleh. Semua orang yang mama sebutkan tadi adalah keluarga kita yang sering memandikan dan mengganti baju Ruto dan Hwanie"

"Yuto mengeyti mama"

"Wani ugaa tiii~"

"Kalau ada orang lain yang sentuh-sentuh Ruto dan Hwanie sembarangan tanpa seizin mama dan papa, segera menjauh dari orang itu dan segera laporkan pada mama dan papa. Kita tidak boleh membiarkan hal seperti itu terjadi"

"Iya mama~"

"Begitupun sebaliknya, Ruto sama Hwanie ga boleh sentuh-sentuh badan orang lain sembarangan. Siapapun itu, ga boleh di sentuh sembarangan. Ruto dan Hwanie mengerti maksud mama?"

"Mengeyti mama"

"Tiii ma~"

"Pintarnya bayi-bayi lucu mama. Sini mama mau peluk dulu", Mashiho sudah merentangkan kedua tangannya.

Haruto dan Junghwan yang melihat itu segera menghamburkan diri ke dalam pelukan sang mama.

"Mama dan Papa sayang banget sama Ruto dan Hwanie. Mama dan Papa ga mau kalian kenapa-napa", Mashiho memeluk Haruto dan Junghwan yang berada di sisi kiri dan kanan tubuhnya.

Akhir-akhir ini marak terjadi kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak. Baik itu anak laki-laki maupun anak perempuan. Mashiho sebagai orang tua dan juga memiliki dua orang anak tentu merasa khawatir dan harus lebih waspada akan hal itu. Ia merasa perlu memberikan edukasi dan pengertian yang mendalam kepada kedua anaknya agar lebih menjaga diri mereka jika berada di luar pengawasan Mama dan Papa.

Mashiho tidak bisa menutup mata begitu saja. Sedih sekali rasanya melihat anak-anak yang menjadi korban pelecehan dan kekerasan di luar sana. Belum lagi dengan trauma psikis yang mereka rasakan karena kejadian buruk tersebut.

Haruto melepaskan pelukannya dan memperhatikan wajah sang Mama.

"Mama nangis?", tanya Haruto khawatir saat melihat buliran air mata di wajah Mashiho.

"Mama kenapa nangis? Mama ndapapa?", tanya Haruto lagi. Tangan kecilnya sudah terulur untuk mengusap lelehan air mata di wajah sang Mama.

"Mama nanyis? Napa?", baby Junghwan ikut membuka suara dan menatap wajah sang Mama dengan kedua mata polosnya.

Mashiho menyunggingkan senyum manisnya.

"Mama gapapa, sayang. Mama hanya terlalu bahagia karena memiliki anak baik dan menggemaskan seperti Ruto dan Hwanie. Mama terlalu bahagia makanya sampai nangis. Ini air mata kebahagiaan", jawab Mashiho yang tidak ingin membuat kedua anaknya khawatir.

"Beneyan?", tanya Haruto meyakinkan.

"Iya beneran", jawab Mashiho yakin.

"Kayau ada yang nakayin mama, biyang ke Yuto ya. Biay Yuto seyang oyangnya pake juyus Uytamen", seru Haruto lagi.

"Wani uga~ Eiyang!!!", tambah baby Junghwan dengan kedua tangan yang sudah terkepal. Jangan lupakan ekspresi serius yang terlihat sangat menggemaskan itu.

Mashiho terkekeh.

"Iya. Mama pasti akan selalu aman karena memiliki dua superhero kecil yang hebat. Ga akan ada yang berani nakalin mama"

"Papa juga ada. Papa supeyheyo besay yang gayak. Hiiii seyam", tambah Haruto.

"Yaamm~", sambung baby Junghwan.

"Kakak Ruto juga harus menjaga adik bayi ya, kasih tau ke Mama dan Papa kalau ada orang lain yang pegang Ruto dan Hwanie sembarangan. Terus kalau ada orang lain yang ga Ruto kenal datang tawarin permen atau tawarin apapun itu, jangan di terima. Teriak minta tolong terus lari dari orang itu"

"Siaapp Mama", jawab Haruto cepat.

"Nanti kasih tau ke Kakak-Kakak yang lain juga ya. Ruto, Hwanie, Jeje, Kak Ochi, Kak Dobby, Kak Damie, Kak Lele dan Kakak Jisungie harus saling menjaga"

"Iya mama. Yuto mengeyti. Yuto juga akan seyayu menjaga adik bayi Hwanie dari orang jahat"

"Terima kasih, Kakak Ruto"

"Aciihh Kaa Uto~~"

"Hi..hi..hi.. Sama-sama Mama dan adik bayi"













[🐨🍀🦋🐮]

Yeorobundeul, selalu waspada di manapun kalian berada yaa. Harus bisa jaga diri sendiri dan berdoa serta berlindung kepada Yang Maha Kuasa dari hal-hal yang tidak di inginkan✨

Buat readers yang punya adik atau keponakan yang masih kecil, tolong di berikan petuah juga untuk mereka agar tidak menerima tawaran apapun dari orang lain yang tidak di kenal. Jangan mau terima ajakan pergi dari orang lain. Soalnya ini pernah terjadi di rl Author. Author punya ponakan umur 11 tahun. Ponakan Author waktu itu baru aja balik dari kios, terus tiba-tiba ada mobil brio warna hitam yang berhenti di sebelah ponakan Author. Laki-laki yang nyetir mobil itu panggil ponakan Author terus dia keluarin beberapa lembar uang pecahan 50k. Dia bilang ke ponakan Author. "Mau uang dek? Ayo sini masuk mobil, kita pergi jalan-jalan". Ponakan Author saat itu langsung lari, karena dia pernah di beri petuah sama Mamanya, kalau ada orang asing yang tawarin sesuatu jangan pernah di terima. Kalau ada orang asing kayak gitu harus lari terus teriak minta tolong. Mereka bukan orang baik. Dan Alhamdulillah ponakan Author selamat, dia juga ga ngejar karena memang di dalam mobil itu dia cuma sendiri. Ga kebayang gimana kejadiannya kalau semisal di dalam mobil itu ada temen-temennya si pengemudi mobil.

Jadi Author harap semuanya lebih waspada yaa, yeorobun✨

-Arinaqueens🌼-

[✔]𝐊𝐢𝐦'𝐬 𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐅𝐚𝐦𝐢𝐥𝐲 𝐇𝐚𝐩𝐩𝐢𝐧𝐞𝐬𝐬 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang