Chapter 78: Penderitaan Papa Jun🐨

1K 109 222
                                    

Kini tidak ada lagi sosok si bayi montok berkaus kutang, berambut berantakan di sertai pantat yang berpopok berat. Sekarang Baby Junghwan sudah terlihat lucu dan wangi dengan pakaian berwarna hijau pastel dan rambut yang sudah di kuncir apel.

Bayi bungsu keluarga Kim itu tengah duduk di teras sembari membolak-balik halaman buku dongeng bergambar di hadapannya.

Sedangkan Mama Cio terlihat sedang menyiram tanaman di halaman rumah.

"Na na naaa~", senandung si bayi montok dengan riang.

Ekspresi si bayi montok pun terlihat begitu cerah seakan ia tidak mengalami kejadian kurang menyenangkan beberapa saat yang lalu.

"Ma Wani aca buku~", ujarnya antusias pada sang Mama sembari menunjuk ke arah buku yang menampilkan gambar pohon-pohon besar di tengah hutan.

Mashiho menoleh ke arah sang bayi bungsu.

"Iya sayang. Hwanie baca buku dulu ya, mama menyelesaikan kegiatan menyiram tanaman setelah itu menemani Hwanie membaca buku dongeng nya", balas Mashiho.

"Otey ma~", ujarnya manis dan kembali fokus pada buku dongeng.

Mashiho menahan pekikan gemasnya kemudian kembali fokus pula pada tanaman yang sedang ia siram.

"Na na na naa~~~"

Lagi, si bayi montok kembali bersenandung riang.

Namun senandung riang itu perlahan terhenti saat melihat kedatangan Papa dan Kakaknya yang memasuki pekarangan rumah.

Ekspresi wajah si bayi montok pun seketika berubah menjadi judes.

Judes ala-ala bayi yang sedang ngambek.

"HAYOOOO ADIK BAYINYA KAKAK YUTO~~~", sapa Haruto riang sembari melambaikan tangan ke arah sang adik yang menatap ke arahnya dan sang Papa di teras rumah.

"HAIII BAYI MONTOK~", Junkyu ikut menyapa si bayi bungsu.

"Huh~", helaan napas kesal dari si bayi montok yang sedang merajuk adalah balasan untuk sapaan yang di berikan oleh Papa dan Kakak Ruto untuknya.

Bayi montok itu pun kembali menunduk dan fokus pada buku dongeng nya.

Junkyu yang tidak mendapat respon yang ia inginkan dari si bayi bungsunya pun mengernyitkan kening bingung. Karena biasanya baby Junghwan akan menyambutnya dengan wajah bahagia sembari berlari menghampiri sang Papa dengan langkah-langkah kecilnya.

"Waduh kenapa nih sama si bayi montok?", monolog Junkyu yang tiba-tiba dilanda perasaan tidak enak.

Sementara Kakak Ruto nampaknya tidak peka akan suasana hati sang adik, terbukti dari si Kakak yang sudah melangkah riang mendekati Mashiho untuk mencium tangan sang Mama.

"Hayoooo mama cantik~ Yuto sudah puyang dayi oyahyaga beysama Papa~", lapornya.

Mashiho memperbaiki surai sang bayi sulung yang sudah lepek karena keringat.

"Bagaimana olahraga bersama Papa nya, Kak?", tanya Mashiho.

"Menyenangkan sekayi mama. Yuto dan Papa yayi keyiying kompyek teyus yayi sampai ke yapangan di dekat minimayket. Yamai sekayi, banyak yang oyahyaga sepeyti Yuto dan Papa. Teyus ada Papa Ji, Papa Jae, Papa Jeno dan Papa Mayk juga", jawab Haruto antusias.

"Kakak Ruto ga capek?", tanya Mashiho lagi.

Haruto menggeleng.

"Nda mama. Badan Yuto yasanya sehat", si bayi Ultraman sudah mengangkat kedua tangan. Ceritanya sedang memperlihatkan otot mungil nya pada sang Mama.

[✔]𝐊𝐢𝐦'𝐬 𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐅𝐚𝐦𝐢𝐥𝐲 𝐇𝐚𝐩𝐩𝐢𝐧𝐞𝐬𝐬 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang