"Kak, ga cape nyengir gitu? Aku yang lihatnya aja cape loh", ujar Mashiho pada Junkyu yang terus menyunggingkan senyum manisnya pada Mashiho.
"Kakak tuh lagi bahagia banget tau, ya ampun gemesnya istriku", Junkyu membawa Mashiho ke dalam pelukannya dan menggerakkan tubuh mereka ke kiri dan ke kanan.
"Emang ya Jaehyuk ga bisa di percaya, Asahi juga. Udah dibilangin jangan kasih tau Kakak sebelum baby nya lahir. Gagal kan kejutannya", cibir Mashiho sembari mengerucutkan bibirnya kesal.
Junkyu melepaskan pelukannya dan menatap wajah menggemaskan sang istri. Dikecupnya bibir yang dikerucutkan itu.
"Heh Kak sembarangan nyosor-nyosor. Kalau Ruto lihat gimana?", omel Mashiho yang mengedarkan pandangannya mencari sang anak.
"Ruto udah tidur, tuh anaknya ada di karpet ruang tengah. Cape dia habis main layi-layi sama Jeje, Dobby dan Yoshi", sahut Junkyu.
Mashiho mengangguk.
"Udah jalan empat minggu usia kandungan kamu dan Kakak baru tau, kalau tau dari awal ga akan Kakak izinin kamu ngapa-ngapain. Kakak ga mau mama dan baby nya cape", tutur Junkyu yang kini mengelus perut Mashiho lembut.
Mashiho tersenyum.
"Aigoo aigoo. Aku dan baby aman kok Kak. Beneran gapapa. Aku pun tau nya baru seminggu yang lalu dan kemarin aku ke dokter lagi buat cek bareng Asahi. Kata dokter ga ada yang perlu dikhawatirkan, semuanya aman", jelas Mashiho. Junkyu menatap Mashiho dengan tatapan penuh haru.
"Nanti kalau mau ke dokter lagi bareng Kakak ya. Kakak minta maaf karena kemarin ga ngedampingin kamu buat konsultasi"
"Iya Kakak. Lagipula aku juga salah karena ga kasih tau Kakak lebih awal. Jangan merasa bersalah ya Papa. Papa ga salah sama sekali", gantian Mashiho yang mengecup pipi sang suami.
Junkyu mendadak blushing.
"Terima kasih Papa untuk segalanya", Mashiho menatap Junkyu dengan senyum paling tulus yang ia punya.
Percayalah, wajah Junkyu semakin merona.
"Ah sayang Kakak malu", Junkyu kembali memeluk Mashiho guna menyembunyikan wajah meronanya di ceruk leher sang istri. Mashiho yang melihat tingkah sang suami lantas tertawa.
Astaga lucu sekali suaminya ini.
"Kak Ajun", panggil Mashiho.
"Hmm", gumam Junkyu yang masih dalam posisi memeluk Mashiho.
"Ke rumah Ayah Bunda yuk. Aku kangen masakan bunda", pinta Mashiho.
Junkyu kembali melepaskan pelukannya.
"Yuk ke rumah Ayah Bunda. Mereka juga pengen ketemu sama cucu dan menantu mereka yang sangat menggemaskan ini. Oh iya, kebetulan Kak Boun baru balik dari Thailand dan sekarang lagi ada di rumah Ayah Bunda. Si Om juga pengen ketemu ponakan katanya"
"Serius Kak? Kak Boun nya ada?"
"Iya sayangku. Kemarin dia kabarin Kakak. Yuk siapin barang buat ke rumah Bunda. Mau nginep disana kan?", tanya Junkyu memastikan. Sudah terlalu paham dengan kebiasaan sang istri yang pasti akan menginap, ditambah dengan adanya kehadiran si sosok Kakak Sepupu Junkyu yang sangat Mashiho idolakan.
Junkyu cemburu? Oh tentu saja.
Sedikit cemburu sih lebih tepatnya. Dulu saat mereka masih kecil, Mashiho sering bermain dengan Boun yang memang saat itu sering datang ke rumah Junkyu. Pokoknya dulu itu kedekatan Mashiho dan Boun sudah seperti Kakak Beradik kandung. Apalagi Mashiho adalah anak tunggal.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]𝐊𝐢𝐦'𝐬 𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐅𝐚𝐦𝐢𝐥𝐲 𝐇𝐚𝐩𝐩𝐢𝐧𝐞𝐬𝐬
FanfictionSelamat Datang di Dunia Papa Ajun, Mama Cio, Kakak Ruto dan Baby Hwanie✨ 🐨🍀🦋🐮 ✨ Warning GS❗