"Jeje kenapa nangis sayang?", tanya Hyunsuk dengan senyum lembutnya.
"Jeje ga sengaja nyenggol pot bunga mawar punya Mommy", tutur Doyoung yang sudah berada di dekat Jeongwoo.
"Hiks hikss mama Uncuk"
"Jeje diem di tempat ya, jangan gerak. Bisa bahaya nanti kalau kakinya kena pecahan pot. Tunggu mama Uncuk di situ", ujar Hyunsuk saat melihat Jeongwoo akan melangkah mendekatinya.
Hyunsuk menoleh pada Asahi dan Jaehyuk.
"Jeje nya gapapa kan ngomong sama Kakak?", tanya Hyunsuk.
"Iya Kak boleh. Tapi bayi gembul gue jangan di ngap ya", gurau Jaehyuk.
Asahi yang mendengar ucapan Jaehyuk langsung mendelik ganas dan membawa tangannya untuk mencubit perut suaminya yang suka berceloteh tidak jelas itu.
"Kamu pikir Kak Uncuk kanibal", desis Asahi.
"He..he..he.. Ampun nyai"
"Kamu pikir Kakak ini apa, Jae? Sembarangan. Ntar kamu yang Kakak ngap", ujar Hyunsuk.
"Maap atuh, Kak. Canda doang", ujar Jaehyuk dengan cengiran andalannya.
"Iya iya. Jadi gimana? Bolehkan?", tanya Hyunsuk lagi.
"Iya boleh dong"
"Iya boleh, Kak. Jeje harus belajar gimana caranya bertanggung jawab sama apa yang udah di lakuin. Aku sama Jae percaya kalau Kak Hyunsuk bakalan ngajarin hal yang baik buat Jeje", jawab Asahi.
Hyunsuk tersenyum.
Asahi menoleh ke arah Jeongwoo.
"Jeje sayang, Jeje bicara dulu sama Mama Uncuk ya. Mama dan Papa tunggu Jeje di dalam. Kalau sudah selesai bicara dengan Mama Uncuk nya, Mama dan Papa akan samperin Jeje lagi", ujar Asahi.
"Iyaa mama", jawab Jeongwoo.
Asahi sebenarnya tidak tega meninggalkan sang anak. Tetapi Asahi juga tidak ingin anaknya tumbuh menjadi anak yang tidak bisa mempertanggung jawabkan perbuatannya. Asahi ingin Jeongwoo tumbuh menjadi anak baik dan mempunyai rasa tanggung jawab yang besar. Asahi ingin anaknya mengerti jika masalah yang ia timbulkan harus berani pula untuk ia selesaikan.
"Ya udah, semuanya masuk ke dalam dulu ya. Mama Uncuk mau ngomong sama Jeje"
Yoshi, Doyoung, Yedam, Chenle dan Jisung mengangguk.
"Mommy, jangan di omelin ya Jeje nya", ujar Doyoung pelan sembari memegang telunjuk Hyunsuk.
Hyunsuk terkekeh.
"Iya. Dobby sama yang lain masuk dulu ya, main di dalem"
"Iya Mommy"
Akhirnya seluruh anak dan orang tua berjalan memasuki rumah. Meninggalkan Hyunsuk, Jeongwoo dan Haruto di luar.
Mereka mengerti jika Hyunsuk dan Jeongwoo butuh waktu untuk bicara berdua. Mereka mengerti pasti si kecil Jeongwoo akan merasa malu jika di beri teguran di hadapan banyak orang. Mereka tidak ingin Jeongwoo merasa terintimidasi karena di tatap oleh banyak pasang mata.
Hyunsuk berjalan ke arah Jeongwoo dan menggendong sang anak untuk menjauh dari area pot yang sudah berserakan.
Setelah berada cukup jauh dari area pot tadi, Hyunsuk kembali menurunkan Jeongwoo.
Hyunsuk berjongkok di hadapan si kecil Jeongwoo.
"Mama Uncuk", cicit Haruto yang sudah memegang baju sang Mama.
"Ruto kok ga masuk, sayang?", tanya Hyunsuk.
"Yuto mau di sini temenin Jeje. Boyeh ya, Mama?"
Hyunsuk mengulum bibir untuk menahan senyumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]𝐊𝐢𝐦'𝐬 𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐅𝐚𝐦𝐢𝐥𝐲 𝐇𝐚𝐩𝐩𝐢𝐧𝐞𝐬𝐬
FanfictionSelamat Datang di Dunia Papa Ajun, Mama Cio, Kakak Ruto dan Baby Hwanie✨ 🐨🍀🦋🐮 ✨ Warning GS❗