Siang ini di ruang tengah keluarga Kim terlihat Kakak Ruto dan baby Hwanie yang sedang bermain bersama di atas karpet di ruang tengah.
"Wani auc Ka Uto, mu num~", ujar baby Junghwan sembari menepuk tangan sang Kakak yang sedang menyusun lego.
Haruto yang awalnya fokus pada lego akhirnya mengalihkan pandangan ke arah sang adik.
"Adik bayi haus ya? Tunggu sini ya, Kakak Yuto ambiykan aiy nya. Adik bayi jangan kemana-mana", petuah Haruto.
"Oteyy, ima acih Ka Uto~", ujar baby Junghwan dengan manis.
"Sama-sama adik bayi", Haruto membalas senyuman sang adik kemudian melangkah menuju dapur.
Sepeninggalnya sang Kakak, baby Junghwan mengalihkan pandangannya ke arah sang Mama yang sudah tertidur lelap di atas sofa.
"Ma bobo? Antuk ya?", lirih baby Junghwan sembari memainkan bibir mungilnya hingga menimbulkan suara, air liur pun sudah memenuhi sekitar mulut si bayi montok keluarga Kim tersebut.
"Ma antuk, Wani Ka Uto nda antuk"
"Cian mama antuk, capee~", monolognya lagi.
Sang Kakak akhirnya datang dengan segelas air yang berada di tangan.
"Adik bayi ini minumnya"
"Wani mu nuumm"
Haruto membantu sang adik untuk meminum airnya.
"Uwaahh yenak. Tima acih Ka Uto~"
"Hi..hi..hi.. Sama-sama adik bayi"
"Ka Uto mama~", baby Junghwan menunjuk ke arah sang Mama.
"Ma bobo~", ujar si bayi bungsu lagi.
Haruto ikut melihat ke arah sang Mama.
"Iyaa mama yagi bobo, mama pasti capek makanya bobo siang. Adik bayi sama Kakak Yuto mainnya jangan beyisik ya, nanti mama bangun", ujar Haruto pada sang adik.
"Nanan icik?"
"Iyaa jangan beyisik. Teyus kayau adik bayi mau sesuatu, kasih tau ke Kakak Yuto saja ya. Mama yagi bobo jadi Kakak Yuto dan adik bayi nda boyeh ganggu mama duyu"
"Oteyy Ka Uto~"
Haruto membersihkan area mulut baby Junghwan yang basah kemudian si Kakak sulung itu dengan sayang mengelus surai sang adik yang kembali memainkan lego miliknya.
Haruto memandangi sang Mama. Pasti Mama sangat lelah mengurus dirinya dan adik bayi serta mengurus rumah seharian makanya sampai tertidur di sofa ruang tengah seperti sekarang.
Haruto ingin sang Mama tidur di kamar, namun apabila Haruto membangunkan Mama, pasti Mama tidak akan bisa tertidur lagi nanti. Tetapi jika membiarkan sang Mama tidur di sofa, Haruto takut sang Mama akan terjatuh dari atas sana.
Haruto terlihat berpikir, kiranya apa yang bisa ia lakukan untuk melindungi Mama agar tidak terjatuh ke lantai.
Haruto pernah melihat sang Papa menggendong Mama dan memindahkannya ke kamar saat Mama tak sengaja tertidur juga di atas sofa, seketika Haruto melihat ke arah dua tangan mungilnya.
"Yuto nda bica gendong mama. Yuto kan masih keciy, beyum besay sepeyti papa", lirihnya sedih.
"Atau Yuto teypon Papa saja supaya puyang duyu untuk gendong Mama?", ujar Haruto lagi.
Namun, sedetik kemudian si sulung keluarga Kim itu kembali menggeleng.
"Nda boyeh juga ganggu Papa. Kan Papa yagi keyja mencayi uang untuk mama, Yuto dan adik bayi"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]𝐊𝐢𝐦'𝐬 𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐅𝐚𝐦𝐢𝐥𝐲 𝐇𝐚𝐩𝐩𝐢𝐧𝐞𝐬𝐬
FanfictionSelamat Datang di Dunia Papa Ajun, Mama Cio, Kakak Ruto dan Baby Hwanie✨ 🐨🍀🦋🐮 ✨ Warning GS❗