Di sore hari yang sedang turun hujan ini terlihat Junkyu yang sedang dalam posisi telungkup di karpet ruang tengah dengan Haruto yang menginjak belakang sang Papa.
"Naik naik ke puncak gunung tinggi tinggi cekayii~ naik naik ke puncak gunung tinggi~ tinggi cekayiii~~ kiyi kanan ku yihat caja banyak pohon yambutan aa~ kiyi kanan ku yihat caja Yuto mau yambutaann~~"
Hap
Haruto tiba-tiba melompat dari atas tubuh sang Papa dan berlari ke arah sang Mama yang berada di dapur.
"Ruto kenapa lompat? Mau kemana?", teriak Junkyu pada si kecil Haruto yang tiba-tiba berlari dengan kaki-kaki kecilnya.
Si kecil Haruto yang di tanya spontan berhenti dan kembali menoleh ke belakang, melihat sang Papa.
"YUTO MAU KE DAPUY AMBIY YAMBUTAN CAMA MAMA", jawabnya kemudian kembali berbalik arah dan melanjutkan lari yang sempat tertunda.
"Jangan lama-lama, Ruto belum selesai pijitin Papa", seru Junkyu lagi.
"IYAAA"
Junkyu pun kembali menyamankan posisi telungkupnya.
Jadi ceritanya si kecil Ruto tadi dimintai tolong sang Papa untuk memijat belakang menggunakan tangan, tetapi ya tenaga si kecil mana ada. Pijatannya tidak berasa. Jadilah si kecil Haruto tiba-tiba menaiki belakang sang Papa kemudian menginjak nya.
Kata Junkyu diinjak seperti itu lebih berasa dibanding di pijat menggunakan tangan.
"Mama Yuto mau yambutan, toyong ambiykan Yuto", ujar Haruto yang sudah berada di atas kursi meja makan.
Mashiho yang sedang membuatkan kopi untuk Junkyu terlonjak kaget saat mendengar suara sang anak.
Mashiho menolehkan kepala ke arah Haruto.
"Ruto sudah lama berdiri disitu? Mama ga dengar Ruto datang. Mama sampai kaget dengar suara Ruto"
"Hi..hi..hi.. Yuto minta maap ya mama. Yuto bayu campai kok, mau yambutan dong mama~"
"Anaknya mama mau rambutan? Tunggu sebentar ya, mama buatkan kopi dulu untuk papa. Setelah itu mama ke ruang tengah membawa rambutannya. Ruto tunggu mama disana aja, okay?"
Haruto yang melihat sang Mama akan membawa nampan yang diatasnya terdapat kopi milik sang Papa, teh milik sang Mama dan segelas susu untuknya lantas menawarkan diri untuk membantu.
"Yuto mau bantu mama ya, pacti itu beyat cini biay Yuto yang bawa", si kecil Haruto sudah menengadahkan kedua tangannya, bersiap menerima nampan di tangan sang Mama.
Mashiho yang mendengar itu sontak menyunggingkan senyumnya.
Mengapa putra nya ini begitu manis dan pengertian sekali?
"Tidak berat kok sayang. Mama bisa membawanya", jawab Mashiho lembut.
Namun melihat sorot mata sang anak yang sangat-sangat ingin membantu, Mashiho kembali berujar, "Kalau begitu Ruto boleh tolong mama membawa keranjang buahnya? Di dalam keranjang ada buah rambutannya"
Haruto yang mendengar hal itu mengangguk antusias. Haruto rasanya sangat senang jika bisa membantu pekerjaan mama.
Semenjak Haruto tahu jika sang mama sedang mengandung adik bayi, si kecil Haruto menjadi lebih manis dari biasanya. Ia dan Papa selalu bekerja sama untuk membantu Mama dan membuat Mama selalu merasa bahagia. Pokoknya jika sang Papa akan pergi untuk bekerja, Haruto selalu siap sedia untuk berada di samping sang Mama. Tak pernah ia biarkan sang Mama merasa sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]𝐊𝐢𝐦'𝐬 𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐅𝐚𝐦𝐢𝐥𝐲 𝐇𝐚𝐩𝐩𝐢𝐧𝐞𝐬𝐬
FanfictionSelamat Datang di Dunia Papa Ajun, Mama Cio, Kakak Ruto dan Baby Hwanie✨ 🐨🍀🦋🐮 ✨ Warning GS❗