Chapter 8: Ternyata

1.3K 137 102
                                    


Bruk



Bruk



"Mommy, robot dan puzzle Dobby dimana?", tanya Doyoung setelah membongkar kotak mainan nya.



Brak



Dugh



"Aduh kaki aku kepentok, sayang. Ini juga kaos kaki aku dimana ya, yang?", seru Jihoon sembari celingak-celinguk mencari kaos kaki miliknya.

Hyunsuk yang mendengar teriakan itu hanya bisa menghela napas pasrah.

Kediaman keluarga Park siang ini memang terlihat sedikit rusuh. Setiap anggota keluarga sibuk menyiapkan diri untuk bersiap-siap menjemput satu anggota keluarga mereka yang lain.

"Nih. Bisa-bisanya kaos kaki kamu nyasar ke dalam sepatu aku", Hyunsuk menyerahkan kaos kaki pada Jihoon.

"He..he.. Kayaknya dia jalan sendiri deh, yang. Makasih ya", ujar Jihoon bahagia.

"Robot dan puzzle Dobby udah Mommy masukin ke dalam ransel. Ransel Dobby juga udah ada di dalam mobil", tambah Hyunsuk.

"Thanks, Mommy", Doyoung memberi pelukan pada sang Mommy.

"Ssstttt udah jangan lama-lama peluk Mommy. Mau kamu Daddy tinggal di rumah sendirian?", ujar Jihoon yang sudah menatap julid ke arah sang anak.

Doyoung yang mendengar perkataan sang Daddy lantas mendengus sebal. Daddy nya ini benar-benar menyebalkan.

"JANGAN DONG! AKU KAN MAU IKUT JEMPUT KAK YOSHI DI RUMAH GRANDMA!", protes Doyoung dengan suara nyaringnya.

"Dobby ga boleh teriak-teriak gitu", tegur Hyunsuk pada sang anak.

"Maafin Dobby, Mommy. Abisnya Daddy nyebelin"

"Lah kok Daddy yang disalahin?", tanya Jihoon tidak terima.

"Udah-udah. Ini juga Daddy nya hobi banget usilin anak", tegur Hyunsuk lagi.

Percayalah, pasangan bapak dan anak itu sudah memeletkan lidah satu sama lain saling meledek.

"Kalau Daddy sama Dobby masih pengen berantem biar Mommy aja sendiri yang jemput Kak Yoshi di rumah Grandma. Kalian ga usah ikut", ancam Hyunsuk.

"Jangan dong Mommy. Kita pergi bareng-bareng", seru Jihoon dan Doyoung bersamaan.

"Nah kompak gini kan enak dilihatnya. Ayo berangkat"


~🐨🍀🦋~


Mata Asahi sejak tadi terus tertuju pada Mashiho yang tengah menonton acara gosip di televisi. Omong-omong Asahi sedang berada di kediaman keluarga Kim.

Asahi kembali mengingat percakapannya dengan Junkyu dua jam yang lalu...




"Sa, Mashi dari kemarin beneran aneh banget. Gue mau minta tolong ke lo, tolong liatin dan jagain istri gue selama gue ke kantor ya. Gue beneran ga tenang kalau tinggalin Mashi di rumah tanpa pengawasan orang dewasa"

"Lo pikir Mashi bocah sampe harus diawasin segala?"

"Bukan gitu maksud gue, tapi beneran Mashi aneh banget dari kemarin. Mashi juga sempat mual. Gue takut terjadi apa-apa sama Mashi makanya gue mau minta tolong ke lo buat jagain Mashi selama gue ga ada di rumah", jelas Junkyu.

Asahi mengangguk, mengerti dengan apa yang dikhawatirkan oleh Junkyu.

"Okay, ke kantor gih. Mashi dan Ruto biar gue yang jagain"

"Thanks banget, Sa"

"Iya sama-sama"




Asahi memicingkan matanya ke arah Mashiho.

"Bener kata Junkyu, Mashi jadi aneh. Sejak kapan dia suka nonton acara gosip gini? Wong tontonan nya biasa kartun", gumam Asahi.

"Hiks hiks tega banget suaminya selingkuh hikss, terus itu anak-anaknya gimana ya ampun mana masih pada kecil gitu huhuuu", isak tangis Mashiho terdengar setelah melihat acara gosip tentang perselingkuhan artis.

"Heh kok nangis?", tanya Asahi yang langsung mengambil posisi duduk disebelah Mashiho.

"Hikss Asa huaaaaaaa", tangis Mashiho semakin menjadi. Asahi yang rada panik segera membawa sang sahabat ke dalam pelukannya.

'Inginnya gelut, tetapi sangat disayangkan, sikonnya kurang mendukung. Apalah daya~', batin Asahi lemah tak berdaya.

"Lo kenapa tiba-tiba nangis, Cio? Bikin gue panik tau ga?!"

"Hiks hikss Asa kalau suami gue selingkuh gimana? Huhuhuhu sakit banget bayanginnya hiks"

"Apasih random banget isi kepala lo itu. Junkyu ga akan selingkuh dari lo, bucinnya kebangetan, ga ketulungan gitu mau selingkuh? Ga akan"

"Ta..tapi---"

"Ga ada tapi-tapian. Lo bisa gantung gue di depan gerbang komplek kalau sampai Junkyu berani selingkuh", ujar Asahi seyakin-yakinnya.

"Serius?", tanya Mashiho meyakinkan.

"Iya serius", jawab Asahi lagi.

Mashiho melepas pelukannya dari Asahi. Si Mama muda itu tiba-tiba menampilkan raut cerianya.

"Kalau gitu gue suruh Kak Ajun pura-pura selingkuh ya terus gue gantung deh lo di depan gerbang komplek", ucap Mashiho antusias.

Ekspresi Asahi mendadak kembali datar.

"Sini lo aja yang gue gantung"

Mashiho yang mendengar itu lantas tertawa dan kembali melanjutkan aktivitas menonton acara gosipnya ditemani sekotak donat.

"Cio, jujur sama gue", Asahi mendadak serius.

"Jujur apa?", tanya Mashiho santai.

"Lo lagi ngisi ya? Iya kan? Benerkan apa kata gue?"

"Iyap benar sekali. Seratus lima puluh satu koma dua belas buat Asahi", Mashiho mengacungkan jempolnya.

"Seriously? Sumpah?"

"Seriburius malah. Ruto bakalan punya adik. Tapi lo jangan kasih tau Kak Ajun ya! Awas aja", seru Mashiho saat Asahi memandangnya takjub.

"Lah kenapa?", tanya Asahi bingung.

"Gue mau kasih kejutan ke Kak Ajun disaat baby nya udah brojol", jawab Mashiho enteng.

"Udah gila ini anak gue rasa. Di kata perutnya ga akan membesar gitu", julid Asahi.

"Sstttt jangan kasar-kasar, Sahi. Nanti baby nya denger"

"Alah serah gue"







[🐨🍀🦋]

Selamat buat Mama Cio dan Baby🥳
Selamat juga buat Papa Ajun dan Ruto yang sebentar lagi jadi kakak🤩

-Arinaqueens🌼-




[✔]𝐊𝐢𝐦'𝐬 𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐅𝐚𝐦𝐢𝐥𝐲 𝐇𝐚𝐩𝐩𝐢𝐧𝐞𝐬𝐬 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang