"Love?", panggil Junkyu pada Mashiho yang sedang berdiri di balkon rumah mereka.
"Iya kak. Kenapa?", tanya Mashiho pada Junkyu yang sudah berada di sebelahnya.
"Ngapain di sini malem-malem? Dingin loh. Nanti masuk angin", Junkyu menyampirkan jaket yang ia bawa untuk menutup tubuh sang istri.
"Aku lagi liatin suasana komplek kita. Adem ya", ujar Mashiho dengan senyum tipisnya.
Junkyu ikut mengedarkan pandangannya untuk melihat suasana komplek sama seperti Mashiho.
"Iya adem banget. Tapi lebih adem lagi kalau kayak gini", Junkyu sudah berpindah tempat dan memeluk Mashiho dari belakang.
Mashiho mendengus.
"Modus banget", cibir Mashiho.
Junkyu yang di katai modus malah menampilkan senyum manisnya.
"Bayi-bayi udah pada tidur. Sekarang waktunya mama dan papa quality time berdua", ujar Junkyu.
"Mmm Kak, aku mau cerita. Boleh ga?", tanya Mashiho yang kini sudah menyamankan dirinya di dalam pelukan Junkyu.
"Boleh dong, boleh banget, love. Mau cerita apa hmm?"
"Kemarin Kak Uncuk cerita kalau dia ga sengaja lihat anak cowo usia sebelas tahun di lampu merah lagi ngamen. Terus kata Kak Uncuk nya, anak yang ngamen itu ternyata punya dua adik cewe. Satu usia sembilan tahun dan satu lagi yang paling kecil seumuran Ruto dan Jeje. Aku yang dengerin cerita Kak Uncuk entah kenapa jadi sedih. Sejak tadi aku berdiri di balkon dan perhatiin suasana di komplek kita. Rasanya adem, nyaman dan aman buat kita juga buat anak-anak. Tapi kemudian aku mikir lagi, gimana nasib anak-anak di luar sana yang ga punya tempat pulang untuk berlindung dari kejamnya dunia luar. Mereka juga ga punya tempat berlindung dari panas dan hujan. Aku selalu mikir, gimana caranya mereka makan dan bertahan hidup sehari-hari tanpa orang tua. Aku juga bayangin gimana kalau seandainya anak kita yang ada di posisi mereka. Rasanya nyesek banget, Kak. Ga bisa kebayang gimana rasa sakitnya kalau anak kita yang hidup terlunta-lunta di luar sana. Ga ada yang melindungi mereka. Ga ada yang beri mereka pelukan di saat mereka membutuhkan hal itu. Ga tau kenapa hari ini rasanya aku jadi baper banget", jelas Mashiho.
Junkyu dengan serius mendengarkan setiap penuturan Mashiho. Pelukan Junkyu pun semakin mengerat.
"Ngeliat kucing hamil yang tadi lewat aja aku mau nangis rasanya"
"Terus juga aku mikir, kira-kira gimana nasib para ibu yang berjuang seorang diri tanpa suami di luar sana. Melewati beratnya hidup seorang diri tanpa ada yang mendampingi mereka"
Junkyu melepaskan back hug nya dan memutar tubuh Mashiho untuk menghadap ke arahnya.
"Butuh pelukan, love?", tanya Junkyu dengan senyum teduhnya.
Mashiho tanpa pikir panjang kembali masuk ke dalam pelukan Junkyu.
Selama beberapa saat, Junkyu dan Mashiho menikmati pelukan mereka tanpa ada yang membuka suara.
"Besok ayo ketemu anak yang Kak Hyunsuk ceritain kemarin", ajak Junkyu.
Mashiho yang mendengar ucapan Junkyu lantas menengadahkan wajahnya untuk menatap mata suaminya itu.
"Beneran Kak? Boleh?", tanya Mashiho dengan mata berbinar.
Raut sendunya pun perlahan menghilang.
Junkyu tersenyum kemudian mengangguk.
"Iya beneran. Kakak pasti ngebolehin selama itu adalah hal yang baik. Kita bawa Ruto dan baby Hwanie. Biar Ruto nya bisa sekalian belajar bagaimana kehidupan anak-anak di luar sana yang hidup tanpa orang tua. Kita bisa pelan-pelan ajarin Ruto cara berbagi ke sesama dan biar rasa empati Ruto tumbuh sejak dini. Kakak mau anak-anak kita memiliki pribadi yang hangat dan bisa sepeduli kamu, love"
"Kakak terima kasih banyak. Asal Kakak tahu, aku juga pengen anak kita tumbuh menjadi anak yang berhati baik seperti Papa nya yang luar biasa hebat ini"
Junkyu tersipu.
"Duh, love. Jangan ngomong gitu. Kakak malu", Junkyu sudah menyembunyikan wajah tersipu nya di pundak Mashiho.
Mashiho terkikik geli.
"Udah Kak. Ayo masuk. Waktunya kita istirahat"
"Bentar-bentar, lima menit lagi ya kayak gini", ujar Junkyu.
"Ya udah, lima menit"
"Eh ga ga ga, dua puluh menit"
"Apaan dua puluh menit, kelamaan Kak. Keburu pegel kaki aku berdiri mulu kayak gini"
"Sambil tiduran deh. Nanti tidurnya peluk aku ya", tawar Junkyu.
"Ga bisa. Inget ada Ruto sama baby Hwanie yang tidur bareng kita"
"Pindahin aja lah itu dua bayi ke kamar mereka. Iya ya mama~"
"Ga ada. Nah udah lima menit", Mashiho segera melepas pelukan Junkyu dan melangkah pergi.
"Love~~~", rengek Junkyu.
"Dadahh Papa. Mama mau tidur bareng bayi-bayi lucu", tutur Mashiho.
Seketika Junkyu membawa tungkainya untuk mengekori Mashiho. Kedua tangannya pun sudah melingkari pinggang sang istri.
"Aku juga mau tidur bareng mama dan bayi-bayi"
"Gemesnya bayi besar ku", Mashiho dengan gemas memainkan surai Junkyu.
[🐨🍀🦋🐮]
Papa Jun bayi besarnya Mama Cio yang manja~~~
-Arinaqueens🌼-
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]𝐊𝐢𝐦'𝐬 𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐅𝐚𝐦𝐢𝐥𝐲 𝐇𝐚𝐩𝐩𝐢𝐧𝐞𝐬𝐬
FanfictionSelamat Datang di Dunia Papa Ajun, Mama Cio, Kakak Ruto dan Baby Hwanie✨ 🐨🍀🦋🐮 ✨ Warning GS❗