Lima

1.7K 31 0
                                    


"Masakan nya enak banget apalagi nasinya gurih banget"ucap Sara lagi .

"Enak kan Bu makanya Evan suka beli di tempat Kayla ,kapan-kapan aku ke rumah kamu ya Kay mau beli nasi uduknya langsung ,dimakan di tempat bisa?"tanya Evan semangat .

"Bisa sih mas, tapi nanti makam di rumah Kayla saja ,karena jual nya cuma di depan rumah.Dan itu ndak sampai jam 8 pagi pasti sudah habis. Kadang jam 6 pagi sudah habis-habisan apalagi saat hari Minggu . Kalau beli langsung bisa tahu siapa yang buat mas karena yang jual sama yang masak sama "ujar Kayla sambil tersenyum manis .

"
Duh eseman mu dek gawe atiku ayem ,lagi Reti eseman e wes koyo ngene opo neh ngerti seng iyak-iyak

(senyuman mu dek bikin hatiku tenang,baru tahu senyuman nya s udah kaya gini apalagi tahu yang iyak- iyak) guman Evan..

"Masakan nya enak banget emang rame banget ya nak sampai-sampai jam 6 pagi udah habis ?"tanya Sara penasaran.

"Ya lumayan Bu, apalagi kalau hari Minggu rame banget kadang sampai harus nunggu lama Bu ."jelas Kayla pada Sara.

"Adit kapan- kapan kita datang ke ya ke tempat jualan nya adek nya Kayla kamu mau kan anter Ibu ndak keberatan kan nanti kita ajak ayah sama adek kamu sekalian aja Nak .sama Abi juga "ujar Sara semangat

"Iya sudah Bu besuk saja kan Sekalian hari minggu,"ucap Adit menyetujui

"Aku sekalian ikut ya Bu ,malas kalau harus pakai mobil sendiri mendingan nebeng Adit sekalian "ucap Evan dan di angguki oleh Sara karena dia juga sudah menganggap Evan sebagai anak nya sendiri .

Sebenarnya dia juga masih punya keluarga tapi tinggal sang ayah karena ibunya meninggal saat melahirkan dia dulu dan ayah nya tak menikah lagi.

Evan adalah anak ke dua dari dua bersaudara kakak nya laki-laki dan sudah menikah.
Dia memilih bekerja di perusahaan Adit karena dia belum siap memimpin perusahaan ayah nya sendiri .

"Alasan aja kamu kamu"cibir Adit.

"Sudah-sudah ndak papa to Le jangan kaya gitu kasian. Evan kan sudah Ibu anggap sebagai anak Ibu sendiri nak. "ucap Sara lembut .

"Ya sudah Bu kami bersngkat dulu ya Bu, Abi di rumah sama eyang jangan nakal ya nak ."ucap Adit lembut sembari mengelus kepala Abi yang masih berada di pangkuan Kayla .

"Tapi yah Abi mau sama Tante "ucap Abi sambil berkaca-kaca.

"Kasian Tante dong nak kan harus kerja "bujuk sang Eyang .

"Sayang Tante kerja dulu ya nanti malam boleh deh kamu telfon Tante "bujuk Kayla lembut sambil memegang kedua pipi Abi .

"Beneran ya Tante ndak bohongkan sama Abi "tanya Abi memastikan .

"Iya nanti malam boleh kok telfon Tante nanti kalau adek Tante ndak sibuk Tante kenalin sekalian biar Abi tahu siapa yang buat nasi uduk yang Abi makan tadi "ucap Kayla masih membujuk Abi.

"Baiklah tapi nanti Abi di marahin ayah kalau minta ayah telfon Tante "ucap Abi jujur karena dia sangat takut kalau ayahnya marah .

"Nanti telfon sama Eyang saja nak kalau sama ayah ndak boleh "Sara berusaha ikut membujuk Abi lagi .

"Baiklah " cup Abi mengecup pipi kanan Kayla. Sedangkan Kayla membalas mencium pipi kiri Abi

"Kami berangkat dulu ya Bu "ucap Kayla sembari menurunkan Abi dari pangkuan nya lalu mencium punggung tangan Sara .

Dan di ikuti oleh Evan dan Adit.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

TAKDIR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang