Empat Puluh Enam

701 14 0
                                    

Saat ini semua keluarga Shasha sudah tidur mungkin karena efek lelah jadi mereka tidur lebih cepat kecuali Shasha yang masih belum merasakan ngantuk sama sekali .

Ia saat ini sedang memakai  daster batik bertali spaghetti  ia juga memakai jepitan rambut (jedai) berwarna coklat tua sama seperti daster yang ia kenakan .

Ia yang semula duduk di sofa sambil menonton televisi saat ini ia tak fokus pada televisi yang ia lihat pikirannya terpaut pada kejadian waktu ia bertemu dengan laki -laki yang pernah mengisi hatinya.

"Semoga kamu bahagia bersama keluarga baru mu Mas, dan aku juga sudah merelakan mu bersama perempuan yang lebih berhak daripada aku. "ucap Shasha sembari mengusap sudut matanya yang sedikit berair.

Karena ia selalu teringat penghinaan dari ibu sang mantan bahkan di  depan keluarga besar dan acara bersejarah keluarganya ia mengacaukannya. 

Lalu Shasha berdiri dan membuka pintu jendela kamar miliknya ia menikmati udara malam yang masuk melalui jendela kamarnya ia juga menikmati pemandangan malam tepat di saat bulan purnama .

Ia mengambil ponsel miliknya lalu ia memotret keindahan malam saat ini

Cekrek

Cekrek

Cekrek

Beberapa foto sudah Shasha dapat ia masih menikmati pemandangan malam saat ini .

Setelah puas ia menutup jendela kamarnya lalu ia menaruh ponselnya di atas nakas, ia mengambil cargidan rajut miliknya yang berwarna hitam lalu ia keluar kamar menuju ke dapur sampai di dapur ia langsung mengambil gelas untuk minum  setelah selesai minum ia juga mengisi air putih ke dalam botol air minum  .

Di belakangnya ternyata sudah ada Vian bersama Arfan datang ke dapur bersamaan.

"Belum tidur dek  ?"tanya Arfan dan Shasha menjawabnya dengan singkat.

"Belum "ucap Shasha dan Vian pun lalu ikut bertanya .

"Kok belum tidur dek kamu masih kepikiran soal yang tadi ?"tanya Vian .

"Ndak,cuma Ndak bisa tidur "ucap Shasha singkat .

"Dek makanannya masih ada Ndak dek mas laper banget ini "sahut Arfan dan Shasha pun melihat ke dalam kulkas ternyata hanya ada bahan mentah.

"Yang tadi semua habis , mau tak masakin mie ?"tanya Shasha  pada Arfan dan Arfan pun mengangguk setuju. Masih untung ada buat menganjal perut .

"Mas sekalian ya dek "sahut Vian yang juga ikut -ikutan. Shasha pun mengangguk paham lalu Vian dan Arfan menunggu di meja makan sedangkan Shasha memasak didapur ia memasak dengan porsi jumbo karena ia tahu  Arfan dan Vian  memang suka makan dengan porsi banyak .

Mie sudah siap Shasha menyajikannya di atas meja dan tak lupa ia membuatkan minum teh hangat untuk mereka berdua .

"Ini udah , aku mau tidur dulu "ucap Shasha dan mereka berdua mengangguk patuh setelah Shasha pergi Vian dan Arfan mereka berdua menikmati mie yang di buat Shasha .

Saat mereka sedang menikmati makan mie buatan Shasha tiba-tiba Hadi dan Hexa (papi Vian ) datang ke dapur.

"Kalian sedang makan apa ?"tanya Hadi penasaran ,sembari berjalan ke arah Vian dan Arfan.

"Mie "jawab mereka bersamaan dan singkat .

"Kelihatannya enak Le ,papi  mau "ucap Hexa Hadi pun mengangguk setuju  dan Vian pun memberhentikan makannya lalu ia menatap Arfan dan Arfan pun paham kode dari Vian .

"Duh Pi maaf banget ini kami berdua  ini Ndak buat sendiri Pi ,ini tadi Adek yang buat "ucap Arfan dan Vian pun ikut menimpali .

"Sorry banget Pi ,Tukang masaknya baru aja tidur papi tinggu besuk aja suruh dia masak buat papi sama ayah. "ucap Vian lalu ia menikmati mie nya yang sempat tertunda.
Hadi yang mendengar ucapan Vian dan Arfan lalu ia berjalan melangkah hendak menuju kamar Shasha  Hexa yang melihat itu lalu bertanya pada Hadi .

"Mau kemana ?"tanya Hexa singkat lalu Hadi menjawab sambil terus berjalan menjauh dari hadapan Hexa .

"Mau minta buatkan mie sama Shasha mas "ucap Hadi dan Hexa tak mau kalah lalu ia berlari menyusul Hadi.

"Hahaha dasar tua -tua Ndak mau ngalah "ucap Arfan terkekeh melihat Hexa berlari mengejar Hadi .

🌸🌸🌸♥️

Di kamar Kayla ia sedang tidur sembari memeluk tubuh Abi,Adit yang melihat pemandangan tersebut tersenyum lalu ia mendekat ke arah sang anak lalu mengendong Abi untuk menuju kamar yang bersebelahan dengan kamar Kayla ,setelah itu Adit memposisikan tidur sembari memeluk tubuh Kayla dari belakang.

Adit yang melihat dengan jelas lekuk tubuh Kayla dari belakang ia mulai berpikiran kotor.

"Duh mantep banget ini dek tubuh mu, CK apalagi dengan posisi kamu membelakangi mas kaya gini rasanya mas pengen .......,CK sadar Adit istri mu capek , ini pasti efek aku udah lama menduda dan aku tak pernah merasakan rasanya 'apem 'lagi saat ibunya Abi meninggal.  Dari pada aku mikir yang bukan -bukan mending tidur. "monolog Adit dalam hati lalu dengan oerlahan ia mulai tidur sembari memeluk tubuh kayla .

Tengah malam lebih tepatnya pukul 1 dini hari Kayla mulai membuka matanya ternyata Adit sudah tidur sembari memeluk tubuhnya ia berusaha membangunkan Adit karena ia kebelet pipis.

"Mas bangun mas "ucap Kayla pada Adit dan tak berselang lama Adit membuka matanya  lalu ia menatap sang istri dengan heran karena ia tahu saat ini masih petang.

"Kenapa ?"tanya Adit pada Kayla lalu Kayla langsung menjawab dengan cepat.

"Tangan mas ini bisa menyingkir sebentar?aku mau pipis "ucap Kayla dengan nada pelan  Adit yang mendengar itu lalu menyingkirkan tangannya dan Kayla langsung melompat dari ranjang lalu berlari menuju kamar mandi .

Adit masih bersandar di ranjang sembari menunggu Kayla keluar dari kamar mandi .
Tak berselang lama Kayla keluar dari kamar mandi lalu ia kembali ke atas ranjang di sebelah Adit.

🌸🌸🌸

Pagi -pagi sekali Shasha sudah berada di dapur ia sedang membuat bakso ,dan juga membuat beberapa makanan lainnya bersama mbok Salamah (pembantu di kediaman Hadi yang berusia sudah cukup tua ).

"Mbok duduk saja ya biar Shasha selesaikan sendiri ,ibu sudah sepuh "ucap Shasha tapi Bu Salamah tak mau .

"Ndak papa nduk, mbok seneng bisa bergerak begini daripada duduk Ndak ngapa-ngapain "ucap Bu Salamah

"Ya sudah Bu ,tapi ibu bantu potong -potong aja biar Shasha selesaikan sendiri "ucap Shasha dan  mbok Salamah setuju .

Mbok Salamah adalah seorang janda dengan 1 orang anak laki-laki bernama BIMA SENA yang sering di panggil SENA.

Suami mbok Salamah meninggal 3 tahun yang lalu karena sakit, dan Sena  dia seumuran dengan anak pertama Hadi dan  semua biaya sekolah Sena pun Hadi yang menanggung karena mbok Salamah sejak Hadi remaja sudah ikut dengannya.

Sena sendiri belum mau menikah dia walaupun sudah cukup umur . Dia bekerja sebagai tangan kanan Hadi mengurusi  peternakan ayam milik Hadi .

Makanan yang di buat Shasha sudah siap lalu ia pamit pada mbok Salamah dia lalu ijin untuk mandi karena gerah.

Tak berselang lama semua keluarga sudah bangun dan turun ke bawah termasuk sang nyonya rumah yang datang ke dapur di sana mbok Salamah sedang minum air putih .

"Pagi mbok "ucap bunda Kayla dan mbok Salamah menoleh ke belakang ,lalu menjawab sapaan istri sang majikan .

"Pagi Non, ini makanan sudah siap tadi nduk Shasha yang buat dibantu sama mbok ."ucap mbok Salamah dan  Ayyara mengangguk paham ia tahu anak bungsunya suka memasak .

Ayyara lalu mengambilkan rantang dan mengisinya dengan beberapa makanan yang sudah di masak oleh Shasha.

"Ini buat mbok sama Sena mbok ,mumpung masih panas mbok bawa pulang dulu nanti kesini lagi "ucap ayyara dan mbok Salamah pun mengangguk lalu mengucapkan terimakasih .

"Terimakasih Non ,selama ini udah baik sama mbok sama Sena juga"ucap mbok Salamah sembari menerima rantang makanan yang di beri oleh Ayyara .

"Si mbok seperti sama siapa saja ,mbok sudah tak anggap keluarga sendiri. Sudah mbok bawa pulang dulu  ya  biar nanti saya yang cuci mbok sudah sepuh. "ucap Ayyara  dan akhirnya mbok Salamah pamit pulang karena memang rumah mbok Salamah berada tak jauh dari rumah Hadi .

TAKDIR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang