Sembilan Puluh Sembilan

127 7 1
                                    

Semua orang suruhan Vian sudah mengetahui keberadaan pelaku penabrakan mobil yang di kemudikan Erlan .

Mereka semua langsung menerobos masuk ke dalam hotel tempat pelaku tersebut berada .

Tanpa pandang bulu mereka langsung menerobos masuk kamar tersebut apalagi kamar tersebut adalah hotel milik Vian namun hanya beberapa orang tertentu yang mengetahui hal tersebut .

Salah seorang dari orang suruhan Vian langsung menarik laki- laki tersebut tanpa perduli dengan gondal- gadul di pankal pahanya yang hendak meyembrkan bisa.

AAAAAAA!!

Wanita yan tadi di sewa menjerit keras dan langsung di bentak oleh orang- orang suruhan Vian.

"DIAMMM!!ATAU KAMU AKAN KAMI ARAK DI SEPANJANG JALAN!"bentaknya degan ada keras.

"Ampunnnn.... Ampunnn tuan saya mohon jangan " ucap perempuan tersebut degan tubuh bergetar.

" Cu* kamu urus perempuan bayaran itu ,dan kami urus laki-laki ini " ucap seseorang berpakaian hitam Dengan memakai masker.

"Siap coy!! Semua beres !"

Mereka meniggalkan tempat tersebut dengan membawa laki-laki itu bersama mereka setelah mereka menghajar laki- laki tersebut.

Mereka membawanya ke sebuah rumah besar yang terletak jauh dari perumahan penduduk .

"Siapa kalian lepaskan saya !"

Mereka masuk ke dalam rumah tersebut.
Dan mereka mengikat tangan dan kaki sang pelaku tabrakan tersebut.

Mereka sama sekali tak perduli dengan teriakan laki-laki itu .

"Jaga pintu ini dengan penjaan ketat, sisanya jaga di luar jangan sampai lengah !!
Kirim kode pada yang lain !
Bos nanti akan kesini "ucap Orang tersebut dan ia pergi meninggalkan tempat tersebut dan menghubungi Vian .

🥀🥀

Di rumah sakit Erlan masih menunggu jawaban Kayla hingga akhirnya mau tak mau Kayla menjawabnya.

"Maaf mas, ibu....hiks....hiks....hiks..... Ibu .... Beliau .....Beliau sudah meninggal mas "tangis Kayla pun pecah dan Erlan pun merasa shock , Kayla memeluk tubuh Erlan sambil menanggis.

Erlan benar-benar terpukul dengan itu semua fakta yang baru saja terbuka ,Kayla menguatkan Erlan agar bisa menerima semuanya .

"Ikhlaskan ibu mas biar ibu tenang di sana, aku akan terus berada di sampingmu mas ,masih ada aku mas aku mohon tetap semangat mas . "Ucap Kayla dan Erlan mengangguk lemah.

"Aku yakin mereka semua yang jahat sama kita bakal ketahuan mas , apalagi aku dengar mas Vian yabg turun tangan sendiri mas percaya kan kalau mas Vian bakal selesaikan ini semua "ucap kayla dan Erlan mengangguk.

" Mas cepet sembuh ya, atau kita keluar negri biar mas lebih cepat pulih , setelah itu kita mengunjungi makan ibu bersama - sama mas "ucap Kayla .

"Terserah dek Kayla mas manut dek ,bisa mas sendiri dulu dek mas capek " ucap Erlan dan Kayla mengangguk paham setelah itu Kayla menelfon Shila dan akhirnya Kayla keluar dari ruangan tersebut bersama Shila.

Kayla menangis di pelukan Shila dan Shila juga sudah tahu kalau Kayla menceritakan semuanya pada Shila.

"Sabar nduk nak Erlan butuh waktu nduk "ucap Shila dan Kayla mengangguk .

"Bener nduk , nanti bapak yang akan bilang sama mas Erlan nduk. "ucap Hendrawan dan Kayla mengangguk .

"Nanti kamu pulang saja sama ibu nduk biar Bapak yang jaga mas Erlan sama nanti Masmu Satya kesini "ucap Hendrawan dan Kayla hanya bisa mengangguk pasrah

TAKDIR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang