Setelah kejadian tadi siang yang membuatnya emosi malam harinya darsono berpikir keras, jujur ia belum siap harus membayangkan kenyataan pahit,
"Kenapa aku bisa kelepasan tadi marah begitu sama dek Shasha, mas ndak rela dek harus membiarkan kamu berjoget seperti itu di depan orang banyak memang tak terlalu full kamu berjoget dek tapi mas ndak mau kamu begitu dilihat orang banyak kecuali mas dek kamu hanya milik ku maafkan mas dek mas egois tapi mas ndak mau milik mas harus dilihat orang banyak berbuat begitu.
Mas bener-bener ndak sanggup kamu pergi dari mas. Maafkan mas dek terlalu takut kamu ninggalin mas "ucap Darsono berbicara sendiri di rumahnya tanpa ia sadari ternyata orang tua dan adik-adiknya mendengar semua ucapan Darsono." Woallah mas-mas Dek Shasha masih muda mung jodet aja kamu marah begini. Ada temen laki-laki nya ngajak bicara bisa-bisa Kamu ngamuk"ucap Zahra dan mampu di dengar semua orang kecuali Darsono.
"Mas kita iki wes kelewat tua mbak malah suka sama yang kinyis-kinyis yo takut nanti kalau Dek Shasha lepas" Ucap Wulan adek bungsu Darsono.
"Iyo padahal patutnya Dek Shasha jadi keponakannya mas, eh tapi kamu yo mau loh dek sama yang tua" Ucap Zahra dan Wulan cemberut.
"Aku tua tapi adek mu suka loh iki" Ucap Lutfi dan Zahra menatap malas letting masnya sekaligus merangkap jadi adek iparnya .
"Sudah kalian ini janga begitu, mas mu baru susah begitu wes ayo kita masuk dan pura-pura ndak tahu saja. Kalian boleh memanggilnya dek tapi nanti setelah jadi kakak ipar kalian rubah itu panggilan meskipun lebih muda dari kalian tapi dia istri mas mu nanti .
Kalau masalah panggilan untuk anak-anak kalian nanti tanya orang nya langsung saja" Ucap Halimah ibu Darsono dan mereka semua mengangguk setelah itu mereka mengucapkan salam dan masuk ke dalam rumah.💚💚💚💚
Hari-hari pun berlalu saat ini semua orang terlihat sangat sibuk bagaimana tidak besuk sudah mulai masuk acara midodareni dan atas permintaan Shasha sendiri beberapa waktu lalu malam midodareni akan di adakan di kediaman Kama sang Pakdhe mengingat anak sang Pakdhe hanya 2 dan laki-laki semua .
Kenapa Shasha memilih di sana karena disana Pakdhe atau Shasha sering memanggilnya Papa menempati rumah Keprabon dari mendiang sang Eyang .
Rumah Jawa Kuno yang masih menyimpan berbagai kenangan dari masa ke masa,apalagi masa Kecil Shasha dan Kayla sering berasa di sana .
"Mbak selalu nyaman dek disini, walaupun bangunannya bangunan tua tapi mbak seneng dek, kamu kok pinter sih milih tempat buat midodareni sama akad " Ucap Kayla tak habis pikir.
"Aku nyaman mbak disini, aku memilih disini karena bagus juga sebenere aku ndak mau sih mbak pakai acara resepsi mengingat aku belum lulus kuliah loh iki tapi gimana kamu tahu sendiri mbak Bunda mu ngebet pakai resepsi " Ucap Shasha lesu .
"Yo ndak apa-apa toh nduk, nanti bisa kapan saja resepsinya kaya Hany itu loh juga belum resepsi kan" Ucap Bunda Ayyara yang tiba-tiba masuk.
"Pokoknya Bunda minta sama kamu nanti kalau sudah nikah sama kak hangga ubah panggil mu itu Bunda ndak suka, buat Suamimu bangga nduk punya istri kamu manjakan dia nduk bukan cuma masalah makanan tapi juga masalah hak yang menjadi miliknya .
Suka ndak suka kalau kamu udah jadi istri tetep harus melayani suami, contoh mbak mu itu tapi kalau nak Hangga nyakiti kamu kami bakal maju
Buat bantu nduk"ucap Ayyara sebelum pergi Shasha habya bisa mengangguk dan Kayla paham hal tersebut"Betul dek kata Bunda, ya kalau Pakdhe mau minta kamu turuti, semua akan baik-baik saja dek " Ucap Kayla dan Shasha malah cemberut .
"Wes ndak mudeng aku masalah hak milik Pakdhe wes aku mau tidur jangan lupa mbak nanti aku belikan klepon sama cenil di perempatan ya " Ucap Shasha tanpa menunggu jawaban Kayla ia sudah lebih dulu tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR CINTA
Fanfiction⚠️17+ Maaf bila masih banyak typo bertebaran karena saya baru pertama kali menulis cerita. Cerita ini mengandung bawang,dewasa,dan komedi "Cerita ini mengisahkan takdir cinta sepasang adek kakak yang mengalami Lika- liku,manis- pahitnya cinta." "Y...