Sembilan Puluh Delapan

137 7 0
                                    

Kayla sudah di perbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit dan Kayla memilih berada di kota tersebut sebab kedua orang tua kandungnya harus segera kembali ke kota kelahiran Kayla .

Kayla memilih tinggal bersama Hendrawan dan Shila dan ia juga setuju masalah kecelakaannya di usut tuntas oleh sang kakak .

Shasha juga sedang sibuk terkadang Shasha sampai menginap di kediaman Hany.

Satya juga memilih tinggal di  kontrakan milik Darsono karena  di saat ia menyelidiki kasus sang adik , ia bisa meminta istrinya untuk tinggal di kediaman Hendrawan menemani Kayla . Walaupun  harus bolak - balik tapi dia tak mengeluh sama sekali dan Istrinya pun juga sangat pengertian apalagi melihat Kayla yang baru saja terkena musibah tentu ia juga sebagai seorang perempuan memiliki rasa iba apalagi Kayla adik iparnya sendiri .

Sudah hampir 2 minggu Satya menyelidiki kasus Kayla ,tapi dia hanya memiliki beberapa bukti dan itu masih kurang karena pelakunya juga belum di ketemukan .

Shasha menyempatkan diri datang ke tempat kontrakan Satya untuk berkumpul bersama Vian dan juga  Satya sudah berkumpul di sana , mereka juga melakukan video call bersama Hadi dan Hexa (papi Vian )

"Bagaimana mas sudah terkumpul semua bukti ?" Ucap Shasha sambil menggulung jaket warna coklat muda miliknya dan menatap lekat wajah sang kakak.

Aura Shasha benar- benar menakutkan , bahkan Hadi dan Hexa sampai kaget melihat aura   Shasha.

Vian pun juga merasa merinding Shasha terlihat lebih kejam dan sangar daripada dirinya.

" Kenapa ndak jawab ! Mas ndak sariawan bukan !sebab aku tahu mas tadi makan sambel buatan ku "ucap Shasha dan Satya mengumpat dalam hati .

"Wedus gembelll..... Di interogasi Shasha kaya begini udah kaya diintogasi atasan bahkan Shasha lebih serem daripada atasan ku. "

" Mas mau jawab apa mau diam aja !" Ucap Shasha dengan nada dingin.

"Ehhh..... Emmmm iya-iya maaf toh nduk.
Begini mas baru dapat sedikit bukti  "ucap Satya sambil mengeluarkan semua bukti yang sudah dia kumpulkan

Shasha dan Vian sama- sama melihatnya , dan bukti tersebut juga di perlihatkan pada Hadi dan Hexa.

" Bang**t !!." Umpat Hexa dengan nada cukup keras.

"Cuma ini yang kamu dapat mas ! Hampir 2 minggu hanya ini yang mas dapat ! "Ucap Shasha dengan tangan terkepal dan urat nadinya kelihatan  .

" Kalau kamu lelah seharusnya kamu bilang Satya ,Ayah juga tidak akan terlalu jauh memintamu begini saja tugas ini biar Vian yang handle, kamu cukup bantu perketat penjagaan pada Erlan. "Ucap Hadi dan Hexa ikut bersuara .

" Maafkan adik mu Satya om tahu adek mu terbawa emosi , benar kata Ayah mu dan kamu tak perlu khawatir  orang - orang Om akan bantu awasi Erlan dan Anak buah mu dari jauh karena Om yakin cepat atau lambat pasti mereka bakal tahu kalau Erlan masih hidup walaupun berada di rumah sakit tapi nyawa dia terancam ."ucap Hexa angkat bicara.

" Baik Om, Ayah semua akan ku lakukan sesuai perintah. Maaf ya dek hanya itu yang bis mas dapatkan ,kamu pantas marah sama Mas karena tugas seperti itu tak bisa mas selesaikan" ucap Satya dan langsung memeluk tubuh Shasha yang memejamkan mata menahan amarah.

" Tenang nduk semua bakal beres, Mas sudah dapat bukti lagi yang lebih valid. Pelaku tabrakan sudah di lacak oleh anak buah mas .  Biarkan para tikus- tikus itu merasa bangga karena bisa mengecoh Satya tapi mas pastikan mereka ndak bakal bisa lepas dari sorotan mars mas dan juga cengkraman mas.

Mereka mau main- main sama kita,  kamu ndak perlu turun tangan sendiri nduk kamu bisa mengandalkan mas- mas mu , minta maaflah sama Satya nduk dia sudah berkorban waktu untuk mencari bukti bahkan dia bolak -balik nduk untuk itu "ucap Vian sambil mengusap pucuk kepala Shasha.

TAKDIR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang