Seratus Tiga Puluh Delapan

110 5 2
                                    

Hany merasakan semuanya kediaman Mertua Shasha angin ia berjalan semangat k rumah yang ada di depannya dengan membawa beberapa makanan dan jajanan yang ia beli.

Shasha juga sudah ada di depan rumah ia datang menyambut Hany dan kedua perempuan yang merupakan istri dari pria berusia matang pun akhirnya masuk ke dalam rumah.

Shasha melepas selendangnya dan memperlihatkan pakaiannya Hany pun heboh .

"Gila ini gila badan mu udah kaya macan "seloroh Hany.

" Aku loh heran sama badan ku kek gini banyak mana di bagian atas itu banyak"ucap Shasha jujur dan Hany pun Shock.

"Gila bocah ini udah mau lulus S2 malah masalah begini tak paham . Tapi aku salut sama Shasha badan dia loh kek gitar spanyol begitu beruntung tuh si pakdhe tentara yang galak dapat bini kek Shasha,apalagi perlakuan si Pakde Itu baik banget ngemong Shasha beda sama aku punya suami cuek banget mulut juga berbisa . Hah males lah bahas dia "Batin Hany.

"Sudah daripada kamu rewel aku numpang pinjem wadah sekalian aku juga bawa jajan pasar buat mertua mu.
Kita makan bareng-bareng aja"ucap Hany dan Shasha mengangguk .

Shasha langsung mengajak Hany menghampiri sang ibu mertua yang sedang duduk di ruang  keluarga sambil  sibuk dengan buku dan pensil .

"Bu..."panggil Shasha dan Halimah meletakkan hasil gambarnya tersebut dan ja melihat Shasha datang bersama seorang perempuan cantik yang ia tahu itu adalah sahabat sang menantu.

"Maaf Eyang....ehh Tante"ucap Hany kikuk .

Halimah tersenyum melihat wajah kikuk sahabat menantunya itu  memang ia juga sudah tua dan jangan salahkan dirinya bila dapat menantu yang masih sangat muda yang bisa bikin anak laki-laki satu-satunya meminta kawin  upssss nikah maksudnya.

"Tak masalah nduk,panggil senyaman mu saja apa panggil Ibu juga boleh sama seperti Mantu ku"ucap Halimah .

"EH,jangan  nanti pakdhe marah dikira aku berharap yang bukan-bukan boleh tak panggil Eyang saja ngih  ngeri saya Eyang pakdhe Darsono itu galak bukan main "ucap Hany sambil menyengir dan Halimah mengangguk .

"Boleh sudah sini duduk "ucap Halimah dan Hany mengangguk.

"Shasha ke belakang dulu Bu ambil wadah ini di belikan makanan sama Hany. "Ucap Shasha dan Halimah mengangguk.

Dan tak lama Shasha datang dan  semua makanan yang di beli Hany di pindahkan ke wadah.

"Kamu meh jualan yo beli seabrek-abrek begini "ucap Shasha.

"Laper aku tadi cuma makan roti lo"ucap Hany.

"Bocah edan!mesti kamu kesiangan ini "ucap Shasha dan Hany hanya menyengir kuda.

"Sudah nduk ajak dia makan kasihan. "Ucap Halimah dan Shasha mengangguk.

Hany pun langsung makan batagor yang ia beli sedangkan Halimah juga menikmati beberapa jajan pasar yang di beli Hany .

"Bu ini hilangin nya gimana ya,banyak banget loh bu kan kata Ibu ini bukan penyakit "ucap Shasha sambil menatap Halimah.

Hany melotot tak percaya dengan ucapan sahabatnya itu. Dan Halimah hampir tersedak ia lupa tentang ulah anaknya yang bikin tato banyak di badan menantunya.

Halimah menelan dulu makanan yang ada di mulutnya lalu ia minum air putih setelah makanannya masuk ke dalam perut ia pun menjawab pertanyaan menantu  mudanya itu .

"Ndak apa-apa nduk paling nanti beberapa hari hilang,tapi kalau keluar rumah kamu tutupin pakai foundation atau cushion atau  apapun nduk biar tertutup itu merah -merahnya. " Shasha pun mengangguk .

TAKDIR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang