Seratus Empat

97 6 0
                                    

Kayla tersenyum melihat sang adik yang sedang mecucu dan terlihat sangat lucu walaupun Shasha berpikiran dewasa tapi ads kalanya ia juga seperti remaja yang terkadang merajuk .

"Ya allah dek muka mu cobo ngaca toh wes kaya gombal muntel-muntel . Hidung wes kembang kempis ,  mata merah belum lagi itu kamu ngilani jorok banget kamu dek dari tadi pulang sampai sekarang belum mandi ,  wes sana kamu mandi dulu  mbak tak ambil air es buat mgompres mata mu yang merah itu " ucap Kayla sambil memberikan sebuah handuk berwarna Gray pada Shasha.

"Wes hina terus wae mbak aku" uvao Shasha singkat sebelum ia masyk kedalam kamar mandi .

Di luar  Kayla menyiapkan semua pakaian yang akan di pakai Shasha yaitu jatuh pada midi dress berbahan crinkle berwarna  biru muda  tak lupa ia juga menyiapkan dalaman milik Shasha.

Setelah selesai ia menuju ke dapur dan mengambil keperluan yang akan ia gunakan untuk mengompres mata Shasha .

Setelaj itu ia kembali ke kamar Shasha  sekitar 15 menit an shasha keluar dengan tubuh yang segar dan Shasha keluar memakai 2 handuk satu di tubuh dsn yang satunya di kepala yang ia gunakan untuk menutup rambut basah miliknya .

Shasha lalu kembali ke dalam kamar mandi dan akhirnya ia keluar dengan memakai memakai midi dress tersebut  ranoa banyak bicara Kayla langsung mengompres mats merah Shasha  dan tak lupa ia membantu Shasha berhias  .

Shasha dan Kayla akhirnya menuju  ke ruang keluarga di sana banyak sekali keluarga Shasha dan keluarga Darsono

Semua orang menatap ke arah Shasha yabg terlihat sangat cantik. Kayla pun juga tak kalah cantik .Ia memakai gamis yang sama dengan sang Adik hanya saja Kayla  memakai warna sage green .

"Maaf semuanya kami terlambat tadi ada gangguan sebentar" ucap Kayla dan semua orang mengangguk paham.

Shasha duduk di dekat sang Ayah dengan wajah jutek dan Hadi langsung memeluk tubuh Shasha .

"Wes ndak apa-apa nduk semua akan baik-baik saja,  wajahnya jangan cemberut begitu toh nduk di lihat banyak orang ndak elok ." ucap Hadi sambil melepaskan pelukannya .

 

"Selamat malam Dek Shasha mungkin dek shasha sudah tahu kedatangan mas kesini.  Tapi kali ini akan mas ulangi sekali lagi dek bahwa mas kemari bersama orang tua mas ingin melamar mu dek mas ingin menjadikan  mu sebagai isti mas,  calon ibu dari anak-anak  mas,  jadi pendamping mas dalam menjalankan tugas dan untuk menyempurnakan  agama mas dek. "Ucap Darsono dengan tegas apalagi penampilan Darsono kali ini terlihat gagah dengan memakai batik berwarna hitam.

"Bagaimana nduk apa kamu mau menerima lamaran anak Bapak yang sudah bujang tua ini yang menginginkan mu menjadi pendamping hidupnya nduk? "Tanya Ali ayah Darsono.

Belum sempat menjawab Rayyan susah membuat heboh seisi rumah. Dan Mami Khanza mami Vian pun sampai mengelus Dada.

"Bundaaaaa.......  Lihat  mas bawa si bangkong Bundaa udah mas oprasi perutnya ini "ucap Rayyan dan berlari  ke arah Shasha sambil membawa kodok bangkong.  Lalu ia memberikan hewan tersebut pada Shasha.

"Viannnnnn!!!!  Anak mu iki loh le....  Mumet Mami ngelihat kelakuan anak mu iki "ucap Mami Khanza dengan sambil mengelus dada.


"Ya allah mas iki peliharaane Mbah Hendra loh mas ya allah Gusti kok yo kamu malah mutasi Bangkok koyo ngene toh yo. Mas viaaaaannn iki mesti kamu sing ngajari anak ku mutilasi bangkong iki "ucap Shasha sambil mencak -mencak melihat  Vian datang membawa ember berisi kodok bangkong yang sudah di mutilasi Rayyan.

"Wes rugi iki bapak nduk"keluh Hendrawan.


"Rugi gimana toh mbah iki sudah tak oprasi bayi-bayinya bangkong tak keluarkan iki buanyakkk banget mbak telure "ucap Rayyan merasa tak bersalah.

"Wes-wes pusing Bunda, ayo ikut Bunda bersih-bersih dan kamu mas Vian wes totalan sana sama Bapak berapa sing wis di mutasi anak mu.  Maaf semuanya saya pamit sebentar "ucap Shasha sambil mengajak Rayyan pergi.

Plukkkk

Dengan tanpa rasa jijik atau apapun itu Shasha langsung melempar Bangkong yang sudah di mutasi Rayyan  pada Vian dan tepat mengenai badan Vian.

"Iki baju mahal lo ndukk!!!! "Gerutu Vian.

"Wes ora urus!! "Ucap Shasha sambil membawa Rayyan pergi.

Setelah Shasha pergi semua krang melihat kelakuan Shasha yang dengan berani mengomel pada Vian.

Sekitar 20 menit Shasha kembali dengan memakai midi dress panjang berwarna coklat bata dan juga Rayyan yang sudah tampan memakai kaos berwarna senada sengan Shasha

Shasha  kembali duduk di dekat sang ayah dan kali inj Rayyan ikut duduk di dekar Shasha sambil berbisik do telinga Shasha.

"Bunda ayo bobok mas ngantuk ini mau bobok sama Bunda"bisik Rayyan.

"Wes kamu duduj sini sek dekat bunda bobok sini deket Bunda nanti bair di gendknh Baba mas. "Ucap Shasha dan Rayyan menurut i tidur dengan menekuk kakinya dan kepalanya di tatuh di atas paha Shasha.

"Maaf mungkin terlihat tak enak di pandang tapi tolong maklum  anak saya capek perjalanannya  jauh untuk sampai ke sini "ucap Shasha dengan sopan.

"Tak masalah dek Bagaimana dek apa kami mau sama mas? Dan mas sudah tahu semuany termasuk bocah yang sedang tidur di di sebelah mu"ucap Darsono dan Shasha membuang nafas kasar.

" Ya kalau Pakdhe sudah tahu apa lagi yang mau Pakdhe dari saya!  "Ucap Shasha dan semua orang menahan tawanya mendengar panggilan shasha pada Darsono termasuk Vian yang memang tak merasa masalah kalau Shasha bersama Darsono karena ia tahu bagaimana seorang Darsono di dalam dunia bisnis.

"Berasa tua yo le di panggil pakdhe "goda Adipati kakak Ayyara.

Darsono hanya mengangguk tanpa bersuara.

"Mas hanya butuh jawaban dari mu dek "ucap Darsono.

"Huffft.......  Bismillah baiklah Aku terima lamaran Pakdhe tapi aku punya syarat "ucap Shasha dan Darsono mengangguk semangat.

"1. Aku akan tetap lanjutkan sekolah ku
2.Jangan pernah menghalangiku untuk menyayangi putraku ini sampai kapan pun.
3.Boleh kita menikah hanya sederhana dan hanya keluarga inti "

"Baiklah dek mas sanggupi syarat pertam dan kedua dan untuk  syarat yang ketiga  mas menolak. Mas tetep akan buat resepsi dan pernikahan yang mewah dek. Itu sesuai keinginanmu  dan mahar apapun yang kamu mau mas akan mengabulkan. Dan mas minta kamu ndak melupakan kewajiban mu sebagai seorang istri. "Ucap Darsono. Dan Ayyara akhirnya buka suara.

"Ndak apa-apa nduk kalau mau acara besar Bunda siap bantu semuanya nduk "ucap Ayyara.

"Papa sama Mama mu yo siap bantu apaun yang kamu butuhkan nduk. Tenang wae nduk semua beres pokoknya. "Ucap Adipati dan di angguki istrinya Fafa.

"Wes nduk nurut wae sama yang tua semua aman,  Papi  , Mamimu ini siap dukung semuanya juga. "Ucap Hexa akhirnya angkat bicara.


" Ndak usah minta sama mas Vian dek wesss duite calon bojomu kui wuakehhh  minta wae semuanya di bayari sama bliau. Tak jamin ora bakal di tolak dek,  yang jelas satu dek jangan lupa minta bunga bank"ucap Vian dan menatap Shasha sambil menaik turunkan alisnya.

"Baiklah aku ngikut aja apa kata Pakdhe dan para orang tua "ucap Shasha dan mereka semua mengucap syukur akhirnya lamaran Darsono di terima.

Halimah langsung berdiri dan berjalan ke arah Shasha.
Di temani oleh Ayyara yang juga ikut berdiri.


"Sebagai pengikat kamu sama anak ibu, ibu akan memberikan cincin warisan dari keluarga ibu nduk memang ini cincin sudah turun temurun dari keluarga Ibu dan hanya mantu wanita yang bisa memilikinya nduk. "Ucap Halimah sambil memakaikan sebuah cincin emas  di jari tangan Shasha dan Shasha mengucapkan terimakasih.

"Matur suwun Eyang "ucap Shasha.




TAKDIR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang