Seratus Delapan Belas

89 6 2
                                    

Darsono langsung membawa pergi Shasha menuju ke rumahnya di rumah tersebut Daraono langsung menarik pelan tangan Shasha mesuk ke dalam rumah, Shasha betontak tapi Daraono seakan tuli .

"APA MAKSUD KAMU JOGET-JOGET MEMPERLIHATKAN BEMPER SEMOK MU ITU DI DEPAN BANYAK ORANG  . MAS IBI CALON SUAMIMU PERLU KAMU INGAT TINGGAL SEBENTAR LAGI KAMU JADI MILIK MAS JANGAN ASAL UMBAR GOYANGAN KAMU ITU MAS NDAK SUKA ! KAMU BOLEH JOGET-JOGET BEGITU NANTI SETELAH KAMU RESMI JADI ISTRI MAS TAK KASIH APA YANG KAMU MAU NDUK TAPI BUKAN BEGINI CARANYA! "Geram Darsono  .

" Mau apa lagi toh Pakdhe, kau aku joget ya ndak masalah to wong aku enjoy toh akunya ndak macam-macam .  Pikiran Pakdhe aja yang ke mana-mana wes sekarang Pakdhe minggir aku meh pulang "ucap Shasha sewot  .

" Kamu iki pie to bocah iki, mas oko calon suamimu ngasih tahu kamu yang bener kok malah seenaknya sendiri"ucap Darsono heran  .

"Iyo makasih sudah di beritahu tapi aku juga sudah besar Pakdhe tahu mana yang pantas dan tidak, kalau menurut Pakdhe aku masih bocah memang aku masih bocah, mungkin ya Pakdhe cocok sama yang lebih dewasa karena aku masih bocah jadi ndak cocok ! " Ucap Shasha berani bahkan ia mendorong tubuh Darsono.

"Sekarang mas tanya sama kamu  nduk, kamu iki wes mau jadi istri mas apa kata atasan mas kalau sampai mereka tahu bahwa calon mas joget kau uler begitu mana pantes dek " Ucap Daraono dengan nada melembut.

"Ya kalau sekiranya ndak pantes yo wes ndak usah sama aku Pakdhe memang ndak pantes saya sama panjenengan yang memiliki jabatan tinggi. Pakdhe pantesnya sama perempuan tadi yang bicara sama Pakdhe  . S0udah nggeh saya mau pulang  Assalamu'alaikum" Ucap Shasha langsung pergi dari kediaman Darsono.

Darsono sendiri langsung mengepalkan tangannya  , "Badak!!!!! Kenapa tadi Dek Shasha lihat aku sama perempuan itu, pasti dia salah paham" Ucap Darsono



Darsono tak mau tinggal diam ia langsung berjalan ke arah motor milik nya dan langsung menuju Kediaman Hendrawan ua langsung masuk ke dalam rumah karena ia takut ada apa-apa dengan Shasha.

Tiba di kediaman Hendrawan Darsonk di suguhi pemandangan yang selama ini ia impikan, Shasha memakai daster warna kuning  bergambar kerang Daster selutut bertali kecil  ia tidak sadar ada Darsono di sana Shasha sibuk membenahi rambutnya hingga leher jenjang miliknya terlihat  .

Glekkkk

Darsono langsung memejamkan matanya dalam hati ia sedang memaki dirinya sendiri  .

"Sadar kamu Dek Shasha belum jadi istrimu kamu  tahan dirimu kalau sudah dah langsung gas tanpa di tunda  jangan jadi laki-laki pengecut  " Ucap  Darsono dalam hati.

Shasha terkejut melihat kehadiran Darsono apalagi sat ini  dasternya juga berkerah rendah . Ia ingin pergi dari sana tapi Darsono lebih dulu bersuara  .

"Mau kemana kamu! " Ucap Darsono sambil berjalan ke arah Shasha.

"Calon suami datang ndak kamu tawari duduk apalagi minum malah kamu tinggal" Ucap Darsono malah ia menarik tangan Shasha ke sofa duduk bersebelahan dengannya  .


"Pakdhe mau minum apa tak ambilkan  " Ucap Shasha  

"Minum susu langsung dari pabriknya boleh? " Itu yang ingin Darsono ucapkan tapi itu hanya bisa ia ungkapkan dalam hati.


"Ndak usah, besuk-besuk jangan pakai daster kaya gini kalau keluar kamar pakai yang wajar aja toh nduk yang lengan pendek dan  jangan berkerah rendah begini, mas ndak mau bakal milik mas dilihat orang lain. " Ucap Darsono lembut  .


'Apasih pakdhe iki, wong aku pakai juga di rumah"jawab Shasha sedikit sewot  .
Shasha dapat melihat Pandangan Daraono mengarah ke bola-bola miliknya  .

TAKDIR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang