Seratus Satu

117 6 0
                                    

Byurrrrrr......

Dzaki di guyur air es batu sebanyak satu ember penuh dan Dzaki tersadar.

"Enak bener ya kamu !!"ucap Husein dengan nada dingin.

"Siapkan cambuk !" Ucap Husein pada anak buahnya.

"Mau apa kamu !"ucap Dzaki sedikit ketakutan.

"Takut hemm! Kalau takut ngapain kamu berbuat jahat ha! Jangan kita hukuman mu hanya ringan curut !!!
Ini nanti belum seberapa, dan jangan mimpi kamu bisa bebas !"ucap Husein tegas dan tak lama anak buahnya datang memberikan sebuah cambuk dan Husein lebih dulu merendam cambuk tersebut ke dalam wadah berisi air jeruk .

"Saya mohon lepaskan saya tuan !"ucap Dzaki ketakutan saat Husein berjalan ke arahnya.

" Enak banget Lambe mu ngomong ! "Ucap Husein marah dan tanpa perduli Husein meninggalkan Dzaki .

Di tempat lain Vian sedang mendiskusikan masalah dalang di balik kejadian Kayla dan tenu saja reaksi Satya langsung marah besar. Karena ia tahu seperti apa dalangnya.

"Brengs*k !!!! Cari masalah dia.  "Ucap Satya marah .

"Kamu kenal ?"ucap Vian .

"Ya aku tahu dia siapa , dan aku yakin dia tak sendiri "ucap Satya serius.

"Dia laki-laki yang cukup berbahaya kita harus hati- hati terlebih lagi Erlan masih belum sembuh total.  Aku khawatir kalau orang itu tahu Erlan masih hidup dan Kayla masih sehat orang itu akan berbuat lebih nekat lagi. "ucap Satya.

"Aku butuh bantuan mu untuk memperketat penjagaan pada Erlan dan Kayla,akan aku kirim dia ke luar negri untuk melakukan pengobatan."mohon Satya pada Vian.

"Oke , akan aku bantu  tapi aku harus ke luar negri  ada perjalanan dinas yang tak bisa ku tinggal . Tapi tenang urusan Erlan akan di bantu  Hasan dan Husein. "ucap Vian dan Satya mengangguk.

.
"Makasih Van ,kamu selalu bisa di andalkan "ucap Satya dan Vian hanya mengangguk .

🌺🌺🌺

Beberapa hari berlalu Erlan dan Kayla siap berangkat ke luar negri dan Shasha yang mengantar mereka sendiri
Di temani Hendrawan. 

" Hati- hati Mas Erlan, anak buah mas Vian akan menjaga kalian  dan kamu nduk jaga mas mu ya kalau ada apa-apa bilang sama anak buah mas Mu . Dan jangan lupa kodenya  karena banyak anak buah mas mu selalu menggunakan kode "ucap Hendrawan dan Kayla mengangguk.

Di belakang Kayla melihat Shasha berbicara dengan seseorang laki-laki memakai kaos oblong warna hitam dengan celana pendek berwarna coklat tua.

"Baik pak"ucap Erlan dan Kayla secara bersamaan.

"Ndak usah risau memang itu Shasha  yang minta kalian akan di kawal dengan ketat dengan menyamar sebagai orang biasa tidak memakai pakaian hitam-hitam biar musuh tidak tahu. "jelas Hendrawan dan Kayla kembali mengangguk .

Shasha dan laki-laki itu mendekat.
Ia menatap ke arah Kayla lalu Shasha memberikan anting dan Shasha meminta Kayla untuk memakainya.

"Pakai ini mbak ,jangan kamu lepas apapun keadaannya , untuk mas Erlan pakailah cincin ini " ucap Shasha dan Erlan pun setuju. 

"Nanti mas Jaelani akan jemput mbak di sana , mbak tinggal di rumah mas Jaelani dan untuk mas Erlan dia bakal tinggal dengan Dia di tempat yang sudah mas Erlan persiapkan ."

Kayla dan Erlan setuju,Setelah Erlan dan Kayla tak terlihat lagi Shasha dan Hendrawan pergi meninggalkan tempat tersebut .

Shasha di antar Hendrawan menuju ke kantor Vian setelah itu Hendrawan menuju ke kantor tenpat ia bekerja.

TAKDIR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang