.
❤❤Kejadian sebelum akad Shasha.
Di kamar tempat Hany kedua pengantin baru tersebut heboh rebutan kasur ya memang kasur di ruang tamu tempat Hany hanya untuk satu orang karena hanya kamar itu yang tersisa.
Ibrahim sebenarnya ingin menginap dihotel tapi Hany menolak keras ia memilih menginap di tempat kerabat Shasha. Dan mau tka mau Ibrahim ikut ya ia berpikir dewasa mereka baru saja menikah kalau orang-orang tahu mereka pisah kamar bisa bahaya.
Karena Waktu pernikahan mereka Ada beberapa kerabat Shasha yang datang.
Ibrahim menatap sengit pada Hany dan Hany sendiri memutar bola matanya malas."Aku yang minta ijin menginap disini jadi aku yabg tidur di kasur dan Bapak tidur di sofa aja ndak mau aku tidur sama kebo "ucap Hany dengan enteng dan berani.
"Bocah kurang ajar kamu! Saya lebih tua dari kamu bocah seharusnya jamu menghargai saya apalagi saya suamimu kita bisa berbagi ranjang "ucap Ibrahim memberi saran dan di tolak mentah-mentah oleh Hany.
"Wes ora iso ndak mau aku, wes aku mau tidur besuk bangun pagi aku." tanpa perduli dengab Ibrahim Hany menjatuhkan tubuh nya ke kasur dan mencari posisi yang nyaman untuknya.
Ibrahim menatap Hany dengan tatapan sinis. Tapi ia berpikir dewasa ia tak jadi tidur lalu ia keluar kamar dan kebetulan berpapasan dengan Satya kaka Shasha."Mau kemana Mas? "Tanya Satya ya Satya tahu sedikit siapa Ibrahim dia pengusaha sukses walaupun usianya lebih tu dari Satya tapi Ibrahim bukan orang sembarangan.
"Mau cari angin "jawab Ibrahim singkat dan Satya langsung mengajak Ibrahim untuk menuju ke teras rumah milim Kama ini.
Satya juga meminta pada mbok Wiji untuk membuatkan kopi saat tadi berpapasan dengan beliau yang masih ada didapur membuat aneka macam makanan khas Jawa yang di pergunakan untuk acara besuk.
Satya mulai membuka percakapan dengan Ibrahim mengenai bisnis dan kali ini Satya sengaja mengubah topik mengenai Hany.
"Mas sudah lama kenal sama Hany? "Tanya Satya sopan.
"Baru beberapa Minggu "ucap Ibrahim jujir kejujuran Ibrahim membuat Satya tercengang.
"Walah, cepet juga setahuku anak itu agak sulit buat di deketin mana galak dia itu sebenarnya sama sih sama adek bungsuku yang mau nikah besuk"ucap Satya jujur.
"Kamu tahu tentang istri saya "ucap Ibrahim menatap Satya.
"Jelas aku tahu Mas dia sahabat adek ku dari lama, ya cuma sebatas biasa dalam artian luarnya kalau dalamnya masalah percintaan atau apapun itu aku ndak paham. "Ucap Satya dan Ibrahim mengangguk.
"Sik mas bahasanya jangan baku kalau ndak pas acara formal risi aku. "Ucap Satya dan Ibrahim kbali mengangguk.
"Hemmmm. ".
Mereka bercerita sambil menikmati kopi panas dan ubi rebus.
Ibrahim sendiri menikmatinya walaupun ia orang kaya makanan seperti krowotan atau makanan khas desa ia sangat suka."Yang sabar ngadepi Hany mas mulutnya suka pedes kalau bicara sama krang yabg buat dia jengkel. "Ucap Satya dan Ibrahim mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR CINTA
Fanfiction⚠️17+ Maaf bila masih banyak typo bertebaran karena saya baru pertama kali menulis cerita. Cerita ini mengandung bawang,dewasa,dan komedi "Cerita ini mengisahkan takdir cinta sepasang adek kakak yang mengalami Lika- liku,manis- pahitnya cinta." "Y...